Komunikasi yang Efektif
22 3.
Penerima pesan karena ada gangguan fisik, misalnya penerangan, penglihatan, pendengaran, suara terlalu bising,
hiruk pikuk, atau suara tidak terdengar, gangguan mental, sulit konsentrasi dan sibuk sendiri, kesehatan fisik, sakit,
lelah, tidak ada gairah, latar belakang budaya, pendidikan, dan pengalaman penerima pesan jauh berbeda dengan
pengirim pesan, perbedaan penafsiran kata antara pengirim pesan dengan penerima pesan, perbedaan tanggapan
emosional.
B. Halangan Komunikasi
Semua orang menginginkan agar komunikasi dapat berlangsung dengan efektif, dalam arti kata dapat diatasinya halangan-
halangan dalam berkomunikasi. Halangan komunikasi dapat terjadi secara interpersonal maupun secara organisasional.
1. Halangan interpersonal
a. Persepsi
Persepsi atau pandangan seseorang dalam memilih, mengatur dan memberi makna pada kenyataan yang
dihadapi atas dasar pengalaman, pendidikan dan kebudayaan.
Dua persepsi yang menghalangi komunikasi: 1.
Persepsi selektif, melihat suatu kenyataan, objek bukan
sebagaimana adanya
akan tetapi
sebagaimana yang dikehendaki. 2.
Persepsi stereotype, melihat suatu kenyataan menurut pola yang tetap.
Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II
23 Misalnya: perempuan itu hanya kerja di dapur,
mengurus anak, anak laki-laki bermain kapal terbang dan mobil-mobilan, anak perempuan
bermain boneka. b.
Status orang yang berkomunikasi Status orang berkaitan dengan kedudukannya ditempat
kerja, di masyarakat atau kelompok serta sifat-sifat pribadi.
Status orang dapat menjadi penghalang dalam berkomunikasi. Biasanya orang yang mempunyai status
lebih tinggi akan lebih mudah berkomunikasi dengan orang yang statusnya lebih rendah darinya, demikian
sebaliknya yang lebih rendah akan sulit berkomunikasi dengan yang lebih tinggi statusnya dibandingkan
dengan dirinya. c.
Sikap Defensif Seringkali
terjadi orang
dalam berkomunikasi
menunjukkan sikap defensif, yang kadang-kadang tidak diketahuinya atau sengaja dilakukannya. Hal ini
dilakukan untuk melindungi dirinya dari bahaya yang ia bayangkan nyata atau tidak nyata.
Misalnya pengirim
pesan secara
lisan, dalam
menyampaikannya menggunakan
gerak tubuh,
pandangan mata, raut muka dan cara berbicara yang menyebabkan penerima pesan juga melakukan gerakan
yang sama. Akhirnya pesan tidak dapat diterima dengan baik dan benar, bahkan perhatian penerima pesan tidak
pada apa yang disampaikan pengirim pesan akan tetapi
Komunikasi yang Efektif
24 pada apa yang mau dikatakan untuk menjawab pesan
yang diterima. d.
Perasaan negatif. Sering terjadi antara pengirim pesan dengan penerima
pesan terjangkit perasaan negatif, yang berupa perasaan tidak nyaman, seperti rasa takut, tertekan, terpaksa,
enggan, agresif dll. Akibatnya pengirim pesan tidak dapat membuat encoding dengan baik dan benar dan
penerima pesan tidak siap menerima pesan. e.
Asumsi Asumsi atau pengandaian, akan dilakukan oleh
penerima pesan apabila ia merasa bahwa pesan yang diterimanya sulit diterima karena banyak data, fakta
yang harus diterima. f.
Bahasa Yang dimaksud dengan bahasa adalah semua bentuk
yang dipergunakan dalam proses penyampaian berita, yaitu bahasa lisan, bahasa tertulis, gerak gerik, dan
sebagainya. Bahasa
yang digunakan
akan menunjukkan
tingkat intelektualitas
seseorang, sehingga orang yang mempunyai tingkat intelektual
yang tinggi akan cenderung menggunakan bahasa yang tinggi
juga atau
istilah-istilah asing
tahap memperhatikan tingkat kemampuan orang yang diajak
berbicara, sehingga
sering menimbulkan
salah pengertian miscommunication.
Bahasa dapat menjadi penghalang karena:
Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II
25 1.
Satu kata mempunyai arti yang berbeda satu dengan lainnya;
2. Kata dan kalimatnya kabur;
3. Kata terlalu khas, hanya digunakan dalam hal-hal
khusus, tidak
umum dipakai
dalam perkomunikasian sehari-hari;
4. Kalimat bertele-tele dan sukar dimengerti.
Halangan bahasa dapat diatasi dengan usaha-usaha: 1.
Pergunakan kata-kata yang sederhana, mudah dimengerti oleh siapapun;
2. Pergunakan tata bahasa yang benar.
3. Pergunakan kalimat-kalimat yang pendek singkat
dan jelas. 4.
Ingat, dengan siapa kita mengadakan pembicara an, sampai ditingkat mana pengetahuan dan
pendidikannya, sehingga kita dapat menyesuaikan diri;
5. Pergunakan kode-kode, serta lambang-lambang
dan gerak-gerik yang dapat memperjelas apa yang kita ucapkan;
6. Tidak mampu mendengar;
Karena kebiasaan mendengarkan yang jelek, yaitu tidak mendengarkan dengan seksama, tidak
mendengar dengan mempelajari kerangka pikir pembicara, tidak bersungguh-sungguh;
Komunikasi yang Efektif
26 7.
Lingkungan Lingkungan tempat mengirim atau menerima
pesan tidak mendukung, terlalu ribut, bising, ramai, panas.
2. Komunikasi Organisasi