Intensitas Nyeri dan Pengukurannya

2.4 Intensitas Nyeri dan Pengukurannya

Intensitas nyeri adalah gambaran tentang seberapa parah nyeri dirasakan oleh individu. Tamsuri, 2007. Pengukuran intensitas nyeri sangat subjektif dan individual, artinya nyeri dengan intensitas yang sama dapat dirasakan berbeda oleh dua orang yang berbeda Tamsuri, 2007. Nyeri bersifat subjektif, seorang perawat harus dapat meyakini nyeri yang dirasakan pasien. Selain itu, agar nyeri dapat dinilai lebih objektif maka dilakukan pengukuran. Pengukuran nyeri dengan pendekatan objektif yang paling mungkin adalah menggunakan respon fisiologik tubuh terhadap nyeri itu sendiri. Namun, pengukuran dengan teknik ini juga tidak dapat memberikan gambaran pasti tentang nyeri itu sendiri Tamsuri, 2007. Skala pengukuran nyeri menurut Agency for Health Care Policy dan Research AHCPR dalam Brunner dan Suddart, 2001 terdiri dari: 1. Skala Wajah Wong-Baker Wong-Baker Faces Rating Scale Skala wajah biasanya digunakan untuk anak-anak yang berusia kurang dari 7 tahun. Pasien diminta untuk memilih gambar wajah yang sesuai dengan nyerinya. Pilihan ini kemudian diberi skor angka. Skala wajah Wong-Baker menggunakan 6 kartun wajah yang menggambarkan wajah tersenyum, wajah sedih, sampai menangis. Dan pada tiap wajah ditandai dengan skor 0 sampai dengan 5. Gambar 1. Skala Wajah Wong-Baker Universitas Sumatera Utara 2. Skala Analog Visual Visual Analogue Scale VAS Skala analog visual tidak melebel subdivisi. VAS adalah suatu garis lurus yang mewakili intensitas nyeri yang terus menerus dan pendeskripsi verbal pada setiap ujungnya. Skala ini memberi klien kebebasan penuh untuk mengidentifikasi keparahan nyeri. VAS dapat merupakan pengukuran keparahan nyeri yang lebih sensitif karena klien dapat mengidentifikasi setiap titik pada rangkaian dari pada dipaksa memilih satu kata atau satu angka. Skala nyeri harus dirancang sehingga skala tersebut mudah digunakan dan tidak menghabiskan banyak waktu saat klien melengkapinya. Apabila klien dapat membaca dan memahami skala, maka deskripsi nyeri akan lebih akurat. Skala deskritif bermanfaat bukan saja dalam upaya mengkaji tingkat keparahan nyeri, tapi juga, mengevaluasi perubahan kondisi klien. Perawat dapat menggunakan setelah terapi atau saat gejala menjadi lebih memburuk atau menilai apakah nyeri mengalami penurunan atau peningkatan Potter Perry, 2006. Tidak ada nyeri Nyeri Sangat Hebat Gambar 2. Skala Analog Visual Visual Analog Scale Universitas Sumatera Utara 3. Skala Penilaian Numerik Numeric Rating Scale Skala ini menggunalan angka 0 sampai dengan 10 untuk menggambarkan tinglat nyeri. Black Hawks, 2009. Dua ujung ekstrim juga digunakan dalam skala ini sama seperti pada VAS. NRS lebih bermanfaat pada periode post operasi karena selain angka 0-10, penilaian berdasarkan kategori juga dilakukan pada penelitian ini. Nilsons, 2008; Rospond, 2008 Skala 0 dideskripsikan sebagai tidak ada nyeri, skala 1-3 dideskripsikan sebagai nyeri ringan yaitu ada rasa nyeri mulai terasa tapi masih dapat ditahan. Lalu skala 4-6 dideskripsikan sebagai nyeri sedang yaitu ada nyeri, teras mengganggu dengan usaha yang cukup kuat untuk menahannya. Skala 7-10 dideskripsikan sebagai nyeri berat yaitu ada nyeri, terasa sangat mengganggu tidak tertahankan sehingga harus meringis, menjerit atau berteriak. Mc.Caferry Beebe, 1993. Hal ini juga sependapat dengan pendapat dari Serlin dkk, 1995 dalam Harahap, 2007 yang menyatakan bahwa NRS digunakan untuk ukuran intensitas nyeri segera atau sekarang. Skala terdiri dari 11 poin yang mana 0 menunjukkan tidak ada nyeri dan 10 menunjukkan nyeri sangat berat, penilaian dari 1-4 disamakan dengan nyeri ringan, 5-6 untuk nyeri sedang, dan 7-10 untuk nyeri berat. Sama seperti VAS, NRS juga sangat mudah digunakan dan merupakan alat ukur yang sudah valid Brunelli, et.al., 2010. Penggunaan NRS direkomendasikan untuk penilaian skala nyeri post operasi pada pasien berusia di atas 9 tahun McCaffrey Bebbe, 1993. NRS dikembangkan dari VAS dapat digunakan dan sangat efektif untuk pasien-psien pembedahan, post anestesi awal dan sekarang Universitas Sumatera Utara digunakan secara rutin untuk pasien yang me galami nyeri di unit post operasi Rospond, 2008; Black Hawsk, 2009; Brunelli, et.al,. 2010. Pada penelitian ini menggunakan NRS sebagai skala pengukuran untuk menilai nyeri pasien pasca bedah abdomen. Reliabilitas NRS telah dilakukan ujinya oleh Brunelli, et.al. 2010, dengan membandingkan instrument NRS, VAS, dan VRS untuk mengkaji nyeri pada 60 pasien. Hasil uji Cohen’s Kappa untuk instrumen NRS adalah 0,86 sangat baik. Instrumen pengukuran NRS adalah seperti gambar di bawah ini: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Gambar 3. Skala Penilaian Numerik Numeric Rating Scale Keterangan: : Tidak ada keluhan nyeri 1-3 : Ada rasa nyeri, mulai terasa, tetapi masih dapat ditahan 4-6 : Ada rasa nyeri, terasa mengganggu, dan dengan melakukan usaha yang kuat untuk menahannya 7-10 : Ada nyeri, terasa sangat mengganggu tidak tertahankan, sehingga harus meringis, menjerit, bahkan berteriak Nyeri sedang Nyeri berat Nyeri i Tidak nyeri Universitas Sumatera Utara

2.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Intensitas Nyeri