Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

5. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data terdiri dari kuesioner dan skala pengukuran intensitas nyeri. Kuesioner berupa daftar pernyataan yang tersusun dengan baik sehingga responden tinggal menjawab sedangkan skala intensitas nyeri pasca bedah abdomen merupakan suatu rentang yang terdiri dari skala 0-10 dimana pasien diminta untuk menunjukkan skala tersebut dengan nyeri yang dirasakannya saat ini. Instrumen berupa kuesioner dan skala pengukuran intensitas nyeri pasca bedah abdomen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kuesioner Karakteristik Responden Kuesioner karakteristik responden berisi beberapa pertanyaan yang meliputi usia, jenis kelamin, sukubudaya. 2. Kuesioner Kecemasan Kecemasan pasien diukur dengan menggunakan kuesioner State Anxiety Inventory S-AI form-Y yang dipopulerkan Spielberger 1983, karena S-AI form Y mengukur tingkat kecemasan pasien secara subjektif pada saat dirasakan sekarang dan validitas dan realibilitasnya teruji. Skala S-AI form Y Spielberger terdiri dari 20 pertanyaan dengan 4 respon skala likert. Pernyataan positif pada kuesioner nomor 1,2,5,8,10,11,15,16,19, dan 20 diberi nilai dengan pilihan jawaban tidak dirasakan sama sekali skor 0, kurang skor 1, cukup skor 2 hingga sangat dirasakan skor 3. Pernyataan negatif pada nomor 3,4,6,7,9,12,13,14,17 dan 18 diberi nilai Universitas Sumatera Utara sebaliknya: tidak dirasakan sama sekali skor 3, kurang skor 2, cukup skor 1 hingga sangat dirasakan skor 0. 3. Skala Pengukuran Intensitas Nyeri Pasien Pasca Bedah Abdomen Skala pengukuran nyeri yang digunakan pada penelitian ini adalah Numeric Rating Scale NRS dengan nilai sebagai berikut tidak ada nyeri skor 0, nyeri ringan skor 1-3, nyeri sedang skor 4-6 dan nyeri berat skor 7-10. 6 Uji Validitas dan Reliabilitas Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur. Sedangkan reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukuran dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Tes reliabilitas tetap konsisten bila dilakukan beberapa kali dengan menggunakan alat ukur yang sama Notoadmojo, 2010. Uji reabilitas dilakukan dengan menggunakan teknik komputerisasi, yaitu dengan uji cronbach alpha. Menurut Polit Hungler 2008 suatu instrument dikatakan reliabel jika nilai reliabilitasnya lebih dari 0.70. Dalam penelitian ini dilakukan uji reliabilitas pada 30 responden sehingga didapat hasil 0.953 sehingga dapat dikatakan instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel. Instrumen dalam penelitian ini merupakan instrumen baku yang terdiri dari kuesioner untuk mengukur kecemasan dengan menggunakan instrumen S-AI form Y yang dikemukakan oleh Spielberger 1983 dan pengukuran intensitas nyeri Numeric Rating Scale NRS oleh : McCaffery Beebe 1993. Universitas Sumatera Utara 7 Pengumpulan data Tahap awal peneliti mengirimkan izin pelaksanaan penelitian dari Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara ke RSUD dr. Pirngadi Medan. Peneliti melaksanakan pengumpulan data penelitian setelah mendapat izin dan kemudian menentukan responden sesuai dengan kriteria yang telah dibuat sebelumnya yang nantinya diambil menjadi subjek penelitian. Sebelum melakukan penelitian kepada responden, peneliti terlebih dahulu memperkenalkan diri, menjelaskan tentang tujuan dan manfaat penelitian, dan meminta persetujuan dari responden. Kemudian pasien yang bersedia diminta untuk menandatangani informed consent surat pernyataan menjadi responden. Peneliti terlebih dahulu membuat kontrak dengan pasien. Interaksi antara peneliti dan pasien berlangsung selama 10 menit. Data yang telah diisi dikumpulkan untuk selanjutnya dianalisa. 8 Analisa data Analisa data dilakukan setelah pengumpulan data selesai. Selanjutnya data diolah melalui beberapa tahapan berdasarkan Notoatmodjo 2010. Tahapan pertama editing, yaitu peneliti memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan untuk memastikan bahwa responden telah mengisi semua kuesioner. Semua data yang terkumpul tidak ada yang salah atau kurang maka peneliti tidak ada melakukan pendataan ulang. Tahapan kedua coding, yaitu peneliti melakukan kegiatan pemberian kode numerik angka terhadap data yang terdiri atas beberapa Universitas Sumatera Utara kategori, sehinggga memudahkan peneliti dalam melakukan tabulasi dan analisa data. Tahapan ketiga entry atau processing, yaitu peneliti memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam master tabel atau data base komputer dengan menggunakan sistem komputerisasi. Tahapan keempat cleaning, yaitu peneliti mengecek kembali data yang sudah dientri, apakah ada kesalahan atau tidak. Setelah dicek tidak ada yang salah, ataupun missing. Tahapan kelima saving, yaitu peneliti menyimpan data untuk siap dianalisa. Data dianalisa dengan analisis statistik deskriptif untuk menggambarkan karakteristik demografi dan intensitas nyeri pasien pasca bedah abdomen. Variabel dependen yaitu intensitas nyeri pasca bedah abdomen merupakan data numerik, sehingga analisa data dilakukan untuk mengetahui distribusi nilai mean, standar deviasi, minimal–maksimal. Beberapa variabel independen antara lain jenis kelamin, budaya, kecemasan, merupakan data kategorik, sehingga analisa data yang dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi. Variabel independen lain yaitu usia merupakan data numerik, sehingga analisis data dilakukan untuk mengetahui nilai mean, standar deviasi, minimal–maksimal. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Analisa univariat Analisa univariat adalah suatu prosedur untuk menganalisa data dari suatu variabel yang bertujuan untuk mendeskripsikan suatu hasil penelitian. Dalam Universitas Sumatera Utara penelitian ini, analisa data yang dilakukan dengan menganalisa variabel independen faktor-faktor yang mempengaruhi intensitas nyeri dan variabel dependen intensitas nyeri. Hasil analisa akan ditampilkan dalam distribusi frekuensi. 2. Analisa bivariat Analisa bivariat merupakan analisa statistik yang dapat digunakan oleh peneliti untuk menerangkan keeratan antara dua variabel. Analisa data dilakukan untuk melihat hubungan variabel independen dan variabel dependen dengan menggunakan uji korelasi pearson yaitu untuk menentukan hubungan antara dua skala ordinal. Nilai r menginterpretasikan kekuatan hubungan. Jika nilai r berada pada level 0.800-1.000 menunjukkan tingkat hubungan yang sangat kuat, level 0.600- 0.799 menunjukkan adanya derajat hubungan yang kuat, level 0.400-0.599 menunjukkan tingkat hubungan yang sedang, level 0.200-0.399 menunjukkan tingkat hubungan rendah dan level 0.000-0.199 menunjukkan tingkat hubungan yang sangat lemah Arlinda, 2007. Data yang ditampilkan dalam penelitian ini adalah dalam bentuk tabel, yaitu tabel distribusi frekuensi dan persentase karakteristik demografi responden, tabel distribusi frekuensi dan persentase intensitas nyeri pasca bedah abdomen berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhinya usia, jenis kelamin, suku, dan kecemasan. Universitas Sumatera Utara

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN