Analisis Kolom Gabungan TINJAUAN PUSTAKA

II.12 Analisis Kolom Gabungan

Untuk pertimbangan kekuatan dan penampilan, kadang kolom kayu dibuat lebih dari satu batang, umumnya berupa batang ganda yang dirangkai atau berupa boks. Gambar 2.20. menunjukkan contoh kolom dari batang gabungan. Gambar 2.20 Penampang kolom dari batang gabungan Untuk menghitung kolom ganda, dianggap kolom tersebut memiliki lebar yang sama dengan jumlah lebar batang gabungan. Sehingga didapat besaran jari- jari i dan momen inersia yang diperhitungkan I untuk batang kolom ganda sebagai berikut : �� = � 2 �� 2� = � � ℎ 2 12 = 0.289 ℎ � =

1 4

� � + 3 � � 2.70 Dimana : h = tinggi tampang batang kolom I = Momen inersia yang diperhitungkan It = Momen inersia teoritis Ig = Momen inersia geser sehingga batang kolom gabungan berimpit Universitas Sumatera Utara Syarat lain yang harus dipenuhi untuk perhitungan adalah bahwa jarak antar bagian a harus diambil dua kali jarak tebal bagian, a =2b dan besaran momen inersia tiap elemenbagian kolom le harus memenuhi persamaan berikut PKKI, 1961 � � = 10 � 20 2.71 Dimana : Ie = Momen inersia elemen batang tunggal S = Gaya batang ton Lk = Panjang tekuk m n = Jumlah batang penyusun kolom gabungan Selanjutnya perhitungan tegangan yang terjadi dihitung seperti persamaan tegangan pada kolom tunggal dengan memperhitungkan kelangsingan dan faktor tekuk. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.1 Pendahuluan Dalam penelitian kali ini, pengujian dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu pengujian sampel kayu, pra pengujian, dan pengujian kayu sambungan. Kayu yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kayu Panggoh. Kayu tersebut akan diteliti sifat-sifat fisis dan mekanisnya sehingga diperoleh data karakteristik yang diperlukan sebagai acuan. III.2 Pengujian Kayu Pengujian kayu untuk mendapatkan sifat-sifat fisis dan mekanis perlu dilakukan, sebab kayu yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu kayu panggoh, merupakan jenis kayu yang tidak biasa digunakan masyarakat umum. III.2.1 Persiapan Pengujian Kayu yang digunakan adalah kayu panggoh yang disambung dengan menuggunakan baut berdiameter 12.70 mm atau 1 2 ′′. Besarnya ukuran kayu panggoh ini adalah 2 x 3 x 6 cm 2 dengan panjang bentang bersih 2.0 m. Kayu tersebut akan diteliti sifat-sifat mekanis dan fisisnya sehingga diperoleh karakteristik yang diperlukan untuk pengujian. Kayu batangan tersebut dibiarkan kering udara sampai mencapai kadar air 15 untuk selanjutnya diambil pengujian sesuai dengan masing-masing jenis pengujian karakteristik. Universitas Sumatera Utara