Pelat Kopel Baja TINJAUAN PUSTAKA

II.7 Pelat Kopel Baja

Kolom majemuk dihubungkan disatukan pada tempat-tempat tertentu dengan pelat kopel baja atau terali kisi sehingga dinamakan kolom majemuk. Apabila beberapa kolom tunggal disatukan dengan pelat penghubung dari pangkal kolom sampai ujung kolom, maka kolom tadi bukanlah kolom majemuk, tapi kolom tersusun. Berarti : pelat kopel baja adalah pelat pengikat kolom untuk kolom majemuk yang dibuat pada jarak tertentu sepanjang kolom tersebut sehingga kolom majemuk tersebut menjadi satu kesatuan dalam memikul gaya tekan. Jarak titik berat ke titik berat masing-masing plat koppel baja sepanjang kolom dinamakan panjang satu medan. Dengan demikian pada panjang satu medan, kolom majemuk tadi bekerja sendiri-sendiri memikul gaya tekan dengan panjang tekuk = panjang satu medan . Apabila panjang tekuk tersusun = l k dan panjang tekuk kolom tunggal tadi = l l = l k n, dimana n = jumlah medan, maka dengan menghitung gaya tekan kolom majemuk sepanjang l k sama dengan gaya tekuk kolom tunggal kali jumlah kolom sepanjang satu medan = l l , maka jumlah medan ekonomis dapat ditentukan. Gaya tekan N akan menimbulkan lenturan andaikan plat koppel baja tidak ada dan kolom majemuk tadi akan collaps gagal runtuh. Dengan adanya plat koppel baja maka lanturan tadi tidak akan terjadi, paling sedikit jadi berkurang. Lenturan tadi akan menimbulkan gaya lintang pada pelat kopel baja dan ternyata D max terjadi pada pangkal kolom dan pada tengah kolom D=0. Universitas Sumatera Utara Secara teoritis tidak perlu ada pelat kopel baja pada tengah kolom, dengan demikian diusahakan direncanakan bahwa jumlah medan adalah ganjil → jumlah plat koppel baja selalu genap. Akibat lenturan tersebut timbul D = gaya lintang. Gaya lintang ini akan menimbulkan gaya geser diantara profil majemuk, dimana gaya geser ini bekerja pada sumbu kolom majemuk, sebagai berikut : � ��� = � ��� � 1 . � 1 � � 2.37 Dimana L max = gaya geser maksimum yang bekerja pada sumbu kolom majemuk D max = gaya lintang maksimum I 1 = panjang satu medan = jarak pelat kopel baja ke pelat kopel berikutnya pada sumbu sejajar kolom majemuk S 1 =statis momen kolom tunggal terhadap sumbu kolom tersusun = � 1 . �2 A 1 = luas kolom tunggal b = jarak masing-masing kolom tunggal terhadap sumbu masing-masing I y = momen inersia kolom majemuk terhadap sumbu y � � = 2 � 1 � 2 2 + 2 � �� 2.38 Karena harga I yo ≪ dari 2 � 1 � 2 2 maka sebagai pendekatan dapat diambil : � � = 2 � 1 � 2 2 = 2 � 1 . � 2 . � 2 2.39 Maka � ��� = � ��� � 1 . � 1 � 2 2 � 1 . � 2 . � 2 = � ��� � 1 � 2.40 Universitas Sumatera Utara � ��� = � ��� � 1 � 2.42 Dimana b = jarak titik berat masing-masing kolom.

II.8 Gaya Geser D