Juklak Pendampingan Pemberdayaan 2015
14
6  Setelah proses seleksi, tim seleksi memerintahkan calon peserta terpilih untuk melakukan pemeriksaan tes narkoba.
7  Setelah proses seleksi dilaksanakan, Tim seleksi membuat berita acara  hasil  seleksi  dan  membuat  Surat  Keputusan  tentang
penetapan  nama-nama  calon  peserta  yang  dinyatakan  lulus seleksi  untuk  diteruskan  kepada  BBPPK  sebagai  pelaksana
Pusat untuk pembekalan. contoh Lampiran 3. 8  Biaya  Rekrutmen  dan  seleksi  sepenuhnya  sudah  dianggarkan
dalam dana dekonsentrasi. Dengan demikian, pelaksana Propinsi
dan KabupatenKota dilarang memungut biaya apapun dari calon
peserta dalam proses rekrutmen dan seleksi ini.
2.  Persyaratan Tenaga Motivator a.  Persyaratan
1  Pendidikan minimal Strata Satu S.1 sederajat; 2  Usia maksimal 50 tahun;
3  Diutamakan  berasal  dari  KabupatenKota  danatau  Propinsi setempat atau bersedia memberikan motivasi di lokasi kegiatan;
4  Sehat jasmani-rohani; 5  Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana;
6  Bukan pengurus partai politik; 7  Mampu menciptakan dan menjalin hubungan kemitraan;
8  Memiliki kesadaran sosial dan hukum; 9  Berprofesi  sebagai  motivator  atau  pengusaha  setempat  yang
memiliki  minimal  2  dua  unit  usaha  atau  pengusaha  setempat yang produk usahanya sangat dikenal masyarakat setempat atau
pengusaha yang tergabung dalam asosiasi pengusaha; dan 10 Bersedia  memberikan  motivasidorongan  kepada  kelompok
dampingan sebanyak 3 tiga kali selama masa penugasannya.
b.  Rekrutmen
1  Calon  motivator  dibagi  atas:  motivator  tingkat  KabupatenKota dan  motivator  tingkat  Propinsi.  Calon  motivator  tingkat
KabupatenKota direkrut, diseleksi, dan diusulkan oleh Pelaksana KabupatenKota untuk ditetapkan Pelaksana Propinsi, sedangkan
Juklak Pendampingan Pemberdayaan 2015
15
motivator  tingkat  Propinsi  direkrut,  diseleksi,  dan  ditetapkan  oleh Pelaksana  Propinsi.  Motivator  tingkat
Propinsi  bertugas membantu  motivator  tingkat  KabupatenKota  dalam  mendorong
usaha kelompok dampingan. 2  Proses  rekrutmen  dilaksanakan  oleh  Pelaksana  KabupatenKota
dan  Pelaksana  Propinsi  setelah  terlebih  dahulu  melakukan koorDinasi  untuk  merumuskan  aturan  teknis  pelaksanaan
rekrutmen  dan  seleksi.  Aturan  teknis  ini  meliputi  pengumuman rekrutmen, persyaratan administrasi, tata cara pendaftaran calon,
serta  penetapan  waktu  dan  tempat  pelaksanaan  rekrutmen  dan seleksi.
3  Rekrutmen calon
motivator dilakukan
oleh pelaksana
KabupatenKota  dan  Propinsi  yang  menjadi  lokasi  penugasan pendamping.
4  Sebelum  proses  rekrutmen  dijalankan,  pelaksana  Propinsi  dan KabupatenKota
harus memastikan
bahwa pengumuman
mengenai  rekrutmen  calon  motivator  kepada  masyarakat  telah dilakukan secara optimal.
5  Dalam  proses  rekrutmen,  pelaksana  KabupatenKota  dan Propinsi melakukan verifikasi data administratif, berupa:
-  Surat  Permohonan  untuk  menjadi  motivator  yang  ditujukan kepada Kepala Dinas KabupatenKota atau Propinsi yang
membidangi ketenagakerjaan dengan dilengkapi; -  Pasphoto 3 x 4 dua lembar;
-  Fotocopy Kartu Tanda Penduduk KTP; -  Fotocopy Ijazah terakhir;
-  Surat Keterangan Berkelakukan Baik atau sejenisnya dari Kepolisian;
-  Surat Keterangan Sehat dari dokter; -  Fotocopy  Kartu  keanggotaan  profesi  bagi  motivator  profesional
atau  Surat  Kepemilikan  Usaha  SKU  atau  Surat  Izin  Usaha Perdagangan SIUP atau surat Izin Tempat Usaha SITU dari
Kepala  Desa  atau  instansi  terkait  bagi  pengusaha  setempat atau  rekomendasi  dari  asosiasi  bagi  anggota  asosiasi
pengusaha; dan
Juklak Pendampingan Pemberdayaan 2015
16
-  Surat  Pernyataan  Bersedia  memberikan  motivasi  di  lokasi kegiatan, dan bukan pengurus partai politik.contoh Lampiran 2
6  Calon  motivator  yang  direkrut  dan  mengikuti  proses  seleksi berjumlah minimal 3 tiga kali lipat dari kuota yang tersedia.
c.  Seleksi