Juklak Pendampingan Pemberdayaan 2015
7
Organisasi Tata kelola kegiatan ini dapat digambarkan sebagai berikut:
ORGANISASI PELAKSANAAN
Keterangan: Garis Pelaporan
Garis Instruksi Garis KoorDinasi
D. Peran dan Tugas Pendamping
Peran dan tugas pendamping dalam kegiatan ini adalah: 1 pendampingan
pemberdayaan melalui
kegiatan pengembangan
keterampilan dan wirausaha tenaga kerja muda dan 2 evaluator usaha peserta kelompok dampingan yang berhak mendapatkan bantuan
pengembangan usaha dalam bentuk sarana aset produktif.
1. Pendampingan Pemberdayaan
Dalam melaksanakan kegiatan pendampingan pemberdayaan, seorang pendamping berperan sebagai fasilitator kelompok masyarakat yang
akan merintis usaha. Pendamping bertugas:a memfasilitasi wirausaha mudaTenaga Kerja Muda TKM; b dengan dibantu instansi terkait,
melatih calon wirausaha; d memberikan dorongan untuk memulai usaha; e membantu menyusun pembukuan usaha; dan f menjalin
kemitraan dengan pihak lain untuk mengembangkan usaha wirusaha dampingannya.
TIM PEMBINAAN TK.PUSAT
BBPPK
TIM PELAKSANA TK.PROPINSI
DISNAKER PROPINSI
TIM PELAKSANA TK KABKOTA
DISNAKER KABKOTA
DITJEN PEMBINAAN PENEMPATAN TENAGA KERJA DAN PERLUASAN KESEMPATAN KERJA
Juklak Pendampingan Pemberdayaan 2015
8
a. Memfasilitasi kelompok wirausaha mudaTenaga Kerja Muda TKM yang dibentuk oleh Dinas yang membidangi ketenagakerjaan di
Propinsi dan KabKota. pendamping diharuskan mendampingi 2 dua kelompok calon wirausaha dari 2 dua desakelurahaan yang
berbeda. Setiap kelompok terdiri dari 20 orang calon wirausaha sehingga total calon wirausaha yang difasilitasi oleh seorang
pendamping adalah 40 orang yang berasal dari kelompok sasaran. b. Dengan bekerjasama dengan Disnaker setempat, kelompok
dampingan ini kemudian diberikan pembekalan melalui pendidikan dan pelatihan dan juga pemagangan. Kegiatan ini bertujuan agar
kelompok calon wirausaha dampingan mempunyai keterampilan yang cukup untuk memulai usaha.
c. Setelah mendapat pembekalan, pendamping harus memberikan dorongan kepada calon wirausaha dampingannya untuk memulai
usaha. Hal ini dimaksudkan agar keterampilan yang telah dimiliki calon wirausaha ini dapat diaplikasikan sesegera mungkin. Dorongan
ini dapat berupa membantu mencarikan tempatlahan usaha, membantu mencarikan bahan-bahan yang diperlukan untuk produk
yang dihasilkan, desain produk yang dihasilkan, dan sebagainya. d. Agar calon wirausaha dampingan dapat melihat kemajuan usaha
yang dirintisnya, calon pendamping hendaknya turut membantu menyusun pembukuan usaha. Pembukuan ini disusun secara
sederhana agar calon wirausaha dampingan dapat mengetahui satuan harga unit cost produknya danatau perkembangan laba
usaha per hariminggubulan. Pembukuan ini kelak akan dijadikan salah satu indikator untuk
menilai kelayakan mendapat bantuan sarana aset produktif. e. Terakhir, agar wirausaha dampingannya tumbuh dan berkembang
lebih cepat, pendamping diharapkan dapat menjalin kemitraan dengan pihak lain. Kemitraan ini dijalin agar wirausaha dampingan
lebih mudah mendapatkan bantuan modal usaha, memasarkan produkjasa, mendapatkan bahan-bahan yang diperlukan untuk
produk dan jasanya, dan sebagainya. Dalam melaksanakan tugasnya, pendamping diharapkan mampu
berperan sebagai motivator, fasilitator, mediator dan inovator bagi
Juklak Pendampingan Pemberdayaan 2015
9
kelompok dampingan dengan memaksimalkan potensi para peserta kelompok dampingan demi menjaga dan mengembangkan usaha yang
dirintis para anggota kelompok dampingan.
2. Evaluator Usaha Peserta Kelompok Dampingan