Juklak Pendampingan Pemberdayaan 2015
21
BAB IV PROFIL KEGIATAN PEMBERDAYAAN DENGAN ASET PRODUKTIF
A. Pengertian
Kegiatan Pemberdayaan Aset Produktif adalah sebuah rangkaian pekerjaan yang menjaring 5.000 peserta dari 24.000 wirausaha tenaga
kerja muda yang berprestasi sesuai penilaian pendamping atau memenuhi kriteria daerah Pengembangan Penghidupan Berkelanjutan P2B, Indeks
Kesejahteraan Wilayah IKW, dan kantong TKI.
B. Sasaran Kegiatan Pemberdayaan dengan Aset Produktif 1. Peserta Kegiatan
Peserta adalah para wirausaha tenaga kerja muda yang sudah mengikuti kegiatan dan menerima bantuan sarana usaha pada kegiatan
pengembangan keterampilan wirausaha tenaga kerja muda.
2. Kriteria Kelayakan Penerima Pemberdayaan Aset Produktif
Peserta yang berhak mendapatkan Pemberdayaan Aset Produktif hasil penilaian berprestasi adalah mereka yang mendapatkan nilai tertinggi
dalam dimensi: a kepribadian;
b keseriusan dan ketekunan berusaha;dan c hasil usaha.
Pengukuran dilaksanakan dengan metode angket dan perhitungan rasio pengembalian asset. Return on AsetROA Format Terlampir.
Untuk daerah yang masuk kategori P2B, IKW, dan kantong TKI masing- masing mendapatkan bantuan aset produktif antara 5-8 orang per paket.
C. Mekanisme Penetapan Penerima Pemberdayaan Aset Produktif
- Penetapan penerima Pemberdayaan Aset Produktif dilakukan melalui
observasi dan penilaian pendamping dan Dinas KabupatenKota dengan
mengisi formulir penilaian.
- Hasil penilaian tersebut diurut berdasarkan skor tertinggi oleh
pendamping dan Dinas KabupatenKota mengusulkan 5 lima sampai 8 delapan peserta sebagai penerima Pemberdayaan Aset Produktif
Juklak Pendampingan Pemberdayaan 2015
22
khusus daerah P2B, IKW, dan kantong TKI, sedangkan untuk daerah
lainnya mengusulkan 1 satu orang penerima bantuan aset produktif.
- Setelah melakukan
verifikasi data,
pelaksana KabupatenKota
menetapkan penerima Pemberdayaan Aset Produktif sesuai dengan
kuotanya dan seterusnya disampaikan kepada Dinas Propinsi.
- Dinas Propinsi menetapkan penerima Pemberdayaan Aset Produktif
sesuai dengan bidang usaha yang dirintis.
- Selanjutnya Dinas Propinsi yang membidangi ketenagakerjaan
memerintahkan panitia pengadaan untuk memproses bantuan aset produktif dan menyerahkan bantuan tersebut kepada peserta melalui
panitia penerima dilengkapi Berita Acara.
Juklak Pendampingan Pemberdayaan 2015
23
BAB V MEKANISME PEMBIAYAAN
Komponen Pembiayaan
Pelaksanaan kegiatan
Pendampingan Pemberdayaan
dan Pemberdayaan dengan Aset Produktif, dilakukan dengan sistem paket
dialokasi dalam anggaran Pusat dan Daerah melalui Dekonsentrasi yang meliputi antara lain:
1. Pusat - BBPPK
Alokasi Anggaran diperuntukkan untuk kegiatan: -
Pembekalan Pendamping dan Motivator -
Biaya Hidup Pendamping dan Motivator -
Monitoring dan Evaluasi
2. Daerah - Dinas Propinsi
- Rekrutmen dan Seleksi Calon Pendamping dan Motivator
- Bantuan Pemberdayaan Aset Produktif Sebagai Penunjang
Produktivitas Wirausaha
- Monitoring dan Evaluasi
MEKANISME PENCAIRAN DANA 1. DANA PUSAT LUNCURAN
Alokasi dana kegiatan bersumber dari APBN-P yang berada pada DIPA Balai Besar Pengembangan dan Perluasan Kerja tahun anggaran 2015.
Dana DIPA pada APBN-P dilaksanakan bulan Mei sd Desember 2015. Proses
pencairan dana
pelaksanaan kegiatan
Pendampingan pemberdayaan, sebagai berikut:
a. Proses pencairan anggaran kegiatan Pendampingan Pemberdayaan dicairkan melalui KPPN Bandung I Jl. Asia Afrika No.114 Bandung
40261. b. Proses pembayaran kegiatan Pendampingan pemberdayaan dilakukan
secara Langsung LS bertahap dengan 2 dua termin sebagai berikut: Termin 1: Pelaksanaan format ajuan terlampir.