Alokasi Anggaran Tahapan dalam Proses Penetapan Pagu Belanja KL

11 Tahapan Penganggaran Alokasi Anggaran BUN dirinci menurut: a. Kebutuhan Pemerintah Pusat; b. Transfer kepada daerah. 7. Pemerintah menetapkan Alokasi Anggaran KL dan Kementerian Keuangan selaku Bendahara Umum Negara. Selanjutnya Menteri pimpinan lembaga menyusun dokumen pelaksanaan anggaran dengan berpedoman pada alokasi anggaran yang telah ditetapkan dalam Keppres RABPP, dan kemudian disampaikan kepada Menteri Keuangan untuk disahkan. Menteri Keuangan mengesahkan dokumen pelaksanaan anggaran paling lambat tanggal 31 Desember. 13 Kriteria Anggaran yang Dapat Dilaksanakan B AB 2 K RITERIA A NGGARAN YANG D APAT D ILAKSANAKAN A nggaran yang dapat dilaksanakan ditinjau melalui Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian NegaraLembaga RKA-KL yang merupakan forum penelaahan RKA-KL antara KementerianLembaga dan Kementerian Keuangan dan Kementerian Perencanaan. Dokumen RKA-KL yang ditelaah dalam forum penelaahan merupakan dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisikan program dan kegiatan suatu Kementerian Negara Lembaga KL yang disusun sesuai dengan amanat dalam PP Nomor 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan RKA-KL. Penelaahan dokumen RKA-KL tersebut dimaksudkan untuk memastikan hal-hal sebagai berikut: 1. Rencana kinerja yang dituangkan dalam RKA-KL konsisten dengan yang tertuang dalam RKP; 2. Untuk mencapai rencana kinerja tersebut dialokasikan dana yang eisien dalam tataran perencanaan; 3. Dalam pengalokasiannya telah mengikuti ketentuan penerapan penganggaran terpadu, penganggaran berbasis kinerja dan kerangka pengeluaran jangka menengah. Dengan demikian, rencana kinerja yang tertuang dalam RKA- KL merupakan rencana kinerja KL untuk memenuhi tugas dan fungsinya sesuai kebijakan pemerintah dan dalam perencanaannya dialokasikan secara eisien. Penelaahan RKA- KL dilakukan dengan 2 dua metode sebagai berikut:

1. Penelaahan Tatap Muka

Penelaahan tatap muka merupakan penelaahan yang dilakukan secara bersama-sama oleh pihak-pihak terkait yang melaksanakan penelaahan 14 Ringkasan Panduan Mekanisme Penganggaran dan Revisi pada suatu tempat di Kementerian Keuangan c.q. Direktorat Jenderal Anggaran.

2. Penelaahan Online

Penelaahan online merupakan penelaahan secara virtual dengan menggunakan perangkat komputer dan media internet, di mana pihak-pihak terkait yang melaksanakan penelaahan berada di tempat tugasnya masing-masing.

A. Ruang Lingkup Penelaahan RKA- KL

Ruang lingkup penelaahan RKA-KL untuk Pagu Anggaran KL dan Alokasi Anggaran KL terdiri atas penelitian yang mencakup kriteria administratif dan subtantif.

1. Kriteria Administratif

Kriteria Administratif bertujuan untuk meneliti kelengkapan dari dokumen yang digunakan dalam penelaahan RKA-KL. Penelaahan kriteria administratif terdiri atas penelaahan terhadap: 1. surat pengantar RKA- KL; 2. surat pernyataan pej abat eselon I atau pejabat lain yang memiliki alokasi anggaran portofolio dan sebagai penanggung jawab program; 3. RKA- K L; 4. daftar rincian pagu anggaran per satkereselon I; 5. RKA Satker; dan 6. Arsip Data Komputer ADK RKA-KL.

2. Kriteria Substantif

Kriteria substantif bertujuan untuk meneliti kesesuaian, relevansi, danatau konsistensi dari setiap bagian RKA-KL. Penelaahan kriteria substantif terdiri atas: 15 Kriteria Anggaran yang Dapat Dilaksanakan 1. kesesuaian data dalam RKA-KL dengan Pagu Anggaran Alokasi Anggaran K L; 2. kesesuaian antara kegiatan, keluaran dan anggarannya; 3. relevansi komponentahapan dengan keluaran untuk keluaran yang belum ditetapkan Menteri Keuangan sebagai Standar Biaya Keluaran [SBK]; 4. konsistensi pencantuman sasaran kinerja K L dengan RKP; dan 5. konsistensi pencantuman prakiraan maju untuk 3 tiga tahun ke depan.

B. Persiapan Penelaahan RKA- KL

Dalam penelaahan RKA-KL terdapat beberapa hal baru yang harus diperhatikan, yaitu ADK RKA-K L yang diserahkan terlebih dahulu divalidasi oleh Direktorat Jenderal Anggaran DJA. DJA melakukan validasi terhadap ADK RKA- KL yang disampaikan oleh KL untuk memastikan kesesuaian dengan kaidah- kaidah Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara SPAN. Dalam hal hasil validasi tidak sesuai dengan kaidah-kaidah SPAN, maka ADK akan dikembalikan untuk diperbaiki, dan paling lama 2 dua hari setelah dikembalikan harus disampaikan kembali ke DJA. Dokumen penelaahan meliputi: 1. Surat pengantar yang ditandatangani oleh MenteriPimpinan Lembaga atau pejabat yang ditunjuk; 2. Surat Pernyataan pejabat eselon I atau pejabat lain yang memiliki alokasi anggaran portofolio dan sebagai penanggung jawab program; 3. RKA-KL yang telah direviu dan diteliti; 4. Daftar Rincian Pagu Anggaran per SatkerEselon I; 5. RKA Satker; dan 6. Arsip Data Komputer ADK RKA-KL. 16 Ringkasan Panduan Mekanisme Penganggaran dan Revisi Kelengkapan dan kebenaran dokumen penelaahan merupakan tanggung jawab Eselon I KL dan Satker. Kementerian Keuangan c.q. Direktorat Jenderal Anggaran melakukan penelaahan yang berfokus pada: 1. kesesuaian data dalam RKA- K L dengan Pagu Anggaran KL yang ditetapkan Menteri Keuangan; 2, kesesuaian antara Kegiatan, Keluaran dan anggarannya; dan 3. relevansi KomponenTahapan dengan Keluaran . Kementerian Perencanaan Pembangunan NasionalBappenas melakukan penelaahan yang berfokus pada konsistensi sasaran kinerja dalam RKP dengan RKA-KL, serta meneliti kualitas GBS jika ada. Kementerian Keuangan c.q. DJA tidak melakukan penelaahan hingga ke level detail atau item biaya, namun hanya sampai level komponen tahapan. Penelaahan difokuskan pada kinerja yang akan dicapai oleh KL. Alokasi anggaran yang masih belum jelas peruntukannya akan dimasukkan sebagai KeluaranOutput Cadangan, sedangkan yang belum memenuhi persyaratan akan diberikan tanda “” dan diberikan catatan dalam DHP RKA-KL.