18
Ringkasan Panduan Mekanisme Penganggaran dan Revisi
2. perubahan atau pergeseran rincian anggaran dalam hal pagu anggaran
tetap; danatau 3.
perubahanralat karena kesalahan administrasi. Revisi anggaran tersebut mengakibatkan perubahan alokasi anggaran
danatau perubahan jenis belanja danatau volume keluaran pada kegiatan; satker; program; kementerianlembaga; danatau APBN.
Revisi anggaran juga dilakukan dalam hal terjadi: 1.
perubahan atas APBN Tahun Anggaran berjalan; 2.
Instruksi Presiden mengenai penghematan anggaran; danatau 3.
kebijakan prioritas pemerintah yang telah ditetapkan lainnya.
B. Batasan Revisi Anggaran
Revisi anggaran dapat dilakukan sepanjang tidak mengakibatkan pengurangan alokasi anggaran terhadap:
1. kebutuhan Biaya Operasional Satker kecuali untuk memenuhi Biaya Operasional pada Satker lain dan dalam peruntukan yang sama;
2. alokasi tunjangan profesi gurudosen dan tunjangan kehormatan profesor kecuali untuk memenuhi tunjangan profesi gurudosen dan
tunjangan kehormatan profesor pada Satker lain; 3. kebutuhan pengadaan bahan makanan danatau perawatan tahanan
untuk tahanannarapidana kecuali untuk memenuhi kebutuhan pengadaan bahan makanan danatau perawatan tahanan untuk
tahanannarapidana pada Satker lain;
4. pembayaran berbagai tunggakan;
5. Rupiah Murni Pendamping RMP sepanjang paket pekerjaan masih
berlanjut on-going; danatau; 6. paket pekerjaan yang telah dikontrakkan danatau direalisasikan
dananya sehingga menjadi minus.
19
Revisi Anggaran
Revisi Anggaran dilakukan dengan memperhatikan ketentuan mengenai penyusunan dan penelaahan RKA-KL sebagaimana diatur
dalam Peraturan Menteri Keuangan mengenai petunjuk penyusunan dan penelaahan RKA-KL. Revisi Anggaran dapat dilakukan sepanjang tidak
mengurangi volume keluaran yang telah ditetapkan dalam DIPA. Dalam hal terdapat perubahan prioritas penggunaan anggaran, perubahan kebijakan
pemerintah, atau keadaan kahar yang mengakibatkan volume keluaran dalam DIPA berkurang, usul pengurangan volume keluaran diatur dengan
ketentuan sebagai berikut:
1. dalam hal volume keluaran yang berkurang merupakan volume keluaran dari kegiatan prioritas nasional, usul pengurangan volume
Keluaran disampaikan kepada Kementerian PerencanaanBappenas sebagai acuan perubahan Rencana Kerja KementerianLembaga dan
RKP; danatau
2. dalam hal volume keluaran yang berkurang merupakan volume keluaran
dari kegiatan prioritas KementerianLembaga, usul pengurangan volume keluaran disampaikan kepada MenteriPimpinan Lembaga
selaku Pengguna Anggaran.
Keadaan kahar adalah kondisikeadaan yang terjadi di luar kehendak para pihak dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya, meliputi bencana alam,
bencana non-alam, pemogokan, kebakaran, danatau gangguan industri lainnya sebagaimana ditetapkan melalui Keputusan MenteriPimpinan
Lembaga teknis terkait.
Sekretaris JenderalSekretaris UtamaSekretarisPejabat Eselon I KementerianLembaga mengajukan usul Revisi Anggaran kepada Direktur
Jenderal Anggaran berdasarkan persetujuan dari Kementerian Perencanaan Bappenas danatau MenteriPimpinan Lembaga tersebut.
Pergeseran anggaran antar kegiatan dapat dilakukan sepanjang tidak mengurangi volume keluaran yang telah ditetapkan dalam DIPA dan
digunakan untuk hal-hal yang bersifat prioritas, mendesak, kedaruratan, atau yang tidak dapat ditunda. Hal-hal yang bersifat prioritas, mendesak,
20
Ringkasan Panduan Mekanisme Penganggaran dan Revisi
kedaruratan, atau yang tidak dapat ditunda sebagaimana dimaksud merupakan kegiatan-kegiatan KementerianLembaga yang telah ditetapkan
dalam Rencana Kerja KementerianLembaga danatau kebijakan pemerintah yang ditetapkan dalam Tahun Anggaran berjalan. Pergeseran anggaran
antar Kegiatan tersebut harus dilengkapi Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak SPTJM yang ditandatangani oleh Kuasa Pengguna Anggaran dan
surat persetujuan dari pejabat Eselon I sebagai penanggung jawab Program.
C. Perubahan Rincian Anggaran yang Disebabkan Penambahan atau Pengurangan Pagu Anggaran
Perubahan anggaran belanja yang bersumber dari PNBP merupakan tambahan alokasi anggaran yang dapat digunakan oleh Kementerian
Lembaga. Perubahan anggaran belanja yang bersumber dari PNBP tersebut sebagai akibat:
1. kelebihan realisasi atas target yang direncanakan dalam APBN atau
APBN Perubahan; 2. adanya PNBP yang berasal dari kontrakkerja samanota kesepahaman
atau dokumen yang dipersamakan; 3. adanya satuan kerja PNBP baru;
4. diterbitkannya Keputusan Menteri Keuangan tentang persetujuan penggunaan sebagian dana PNBP; danatau
5. adanya pencabutan status pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum BLU pada suatu satuan kerja.
Perubahan rincian anggaran yang disebabkan adanya lanjutan pelaksanaan Kegiatan yang dananya bersumber dari PHLN danatau
PHDN bersifat menambah pagu anggaran belanja Tahun Anggaran berjalan. Perubahan rincian anggaran yang disebabkan adanya lanjutan
dapat dilakukan sepanjang PHLNPHDN belum closing date. Lanjutan pelaksanaan kegiatan yang dananya bersumber dari PHLN danatau PHDN