2. Jenjang pendidikan formal yang diperoleh c. Faktor keluargaorang tua :
1. Ada tidaknya keluarga orang tua yang menikah muda 2. Dijodohkan atau tidak
d. Faktor kemauan sendiri : 1. Awal mulai berpacaran
2. Lama masa pacaran dengan suami
2. Pernikahan usia muda merupakan pernikahan remaja dilihat dari segi umur masih belum cukup atau belum matang dimana didalam UU Nomor 1 tahun 1974
pasal 71 yang menetapkan batas maksimun pernikahan di usia muda adalah perempuan umur 16 tahun dan laki-laki berusia 19 tahun itu baru sudah boleh
menikah. Tetapi dalam hal ini penulis mempunyai batas dalam pernikahan usia muda yakni yang menikah pada usia dibawah 20 tahun
3. Dampak pernikah usia dini terhadap kesehatan reproduksi adalah hal- hal yang
bersifat penyakit sebagai akibat dari pernikahan usia dini.
2.7 Penelitian yang Relevan
Berdasarkan telaah kepustakaan yang telah peneliti lakukan, ada beberapa hasil penelitian yang relevan antara lain :
Pertama, hasil penelitian Rafidah, dkk 2009 Faktor-faktor yang berhubungan dengan pernikahan usia dini di Kabupaten Purworejo Jawa Tengah Studi kasus 3
Pasangan Suami Istri Muda. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahawa secara umum masyarakat di Kabupaten Porworejo memiliki tanggapan yang negatif
terhadap pernikahan usia muda, hal itu dibuktikan dari jawaban-jawaban yang
Universitas Sumatera Utara
diberikan subjek pada angket. Dan diketahui pula bahwa subjek memiliki pemahaman yang cukup baik mengenai aspek-aspek yang diperlukan dalam
sebuah pernikahan. Aspek-aspek tersebut adalah aspek biologis, psikologis, dan sosial ekonomi.
Kedua, hasil penelitian Ira Damayanti 2012 Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Tentang Dampak Pernikahan Dini Pada Kesehatan Reproduksi Siswi Kelas
XI di SMK 2 Surakata. Hasil penelitian ini ditemukan masih rendahya pengetahuan remaja putri tentang dampak pernikahan dini pada kesehatan
reproduksi. Hal ini dipengaruhi oleh kurangnya informasi yang didapat, baik dari instansi sekolah maupun dari keluarga serta petugas kesehatan.
Dari kedua penelitian yang relevan di atas, secara teoritis memiliki hubungan atau relevansi dengan penelitian ini, secara konseptual dapat
dijadikan sebagai acuan teori umum bagi peneliti dalam melakukan penelitian, karena kajiannya sama-sama ingin mengetahui tentang pernikahan dini pada
remaja. Penelitian yang relevan memfokuskan kepada faktor serta dampak
pernikahan dini remaja, sedangkan studi penelitian ini lebih memfokuskan kepada pendekatan kualitatif tentang pernikahan dini pada remaja putri yang
telah menikah. Jadi kajian teori penelitian yang relevan ini dapat dijadikan pedoman peneliti dalam memahami fenomena-fenomena yang ditemukan di
lapangan. Kajian pustaka ini, melalui beberapa teori-teori yang telah peneliti
kemukakan dapat dijadikan landasan teori yang akan terus dikembangkan
Universitas Sumatera Utara
sejalan dengan pengumpulan data penelitian, juga dapat membantu pembaca dalam memahami temuan penelitian.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1.Jenis penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, dimana akan menggambarkan secara jelas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pernikahan dini dan
dampaknya pada remaja putri.
3.2 Subjek Penelitian