Metode Stimulasi Kecerdasan Spiritual dalam Periode Pendidikan Pranatal Perspektif Islam

lxxxix 5. Bercita-cita dan bertekat melakukan pendidikan anak dalam kandungan Orang tua harus memiliki cita-cita yang tinggi dan mempunyai tekat kuat untuk melaksanakan pendidikan dalam kandungan, hal ini disebabkan karena pendidikan periode pranatal sangat membutuhkan dedikasi tinggi dan pengorbanan. Motivasi yang tinggi dan teguh akan menjadikan pendidik tidak mudah putu asa dan mudah menyerah. Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh orang tua di atas adalah dalam rangka supaya pendidikan yang diberikan oleh orang tua dapat maksimal, sehingga tujuan dari pendidikan pranatal untuk menciptakan generasi atau keturunan yang berkualitas dapat tercapai. Orang tua yang bertakwa ke pada Allah tentunya akan mengjarkan anak nya nilai-nilai yang mencerminkan ketakwaan, sehingga setelah anak dilahirkan sudah terbiasa dengan pendidikan tentang ketuhanan, begitu juga orang tua yang memiliki akhlak yang mulia, maka dia akan selalu menjaga sikap dan tingkah lakunya selama proses mendidik anak dalam kandungan, orang tua yang merasa ikhlas dalam mendidik anak nya walaupun secara fisik belum pernah bertemu, akan dirasakan oleh si anak. Karena apa yang dirasakan oleh orang tua dalam hal ini ibu turut dirasakan pula oleh janin yang dikandungnya, jika perasaan sang ibu senang atau ikhlas maka sang janin pun akan merespon dengan baik.

D. Metode Stimulasi Kecerdasan Spiritual dalam Periode Pendidikan Pranatal Perspektif Islam

xc Kecerdasan spiritual sebenarnya adalah potensi yang dimiliki manusia bahkan sebelum dia dilahirkan kedunia. SQ telah hadir sejak Allah meniupkan roh pada janin dalam kandungan. kecerdasan spiritual mulai berfungsi sejak janin dalam kandungan berusia 100 hari Yuwono, 2010:29. Hal tersebut berarti bahwa kecerdasan spiritual tidak hanya dimiliki oleh orang dewasa akan tetapi dalam banyak kasus anak-anak lebih menunjukkan kecerdasan spiritualnya dari pada orang dewasa Taufik, 2009:9. Potensi tersebut dapat luntur seiring dengan pengaruh lingkungan tempat tinggal seseorang. Karena lingkungan sangat berpengaruh pada perkembagan pribadi seseorang. Seperti padangan dari teori naturalism yang diungkapkan oleh J.J. Rosseau, dia mengemukakan bahwa sebenarnya manusia itu terlahir dengan memiliki pembawaan yang baik, akan tetapi jika lingkungan tempatnya berinteraksi tidak kondusif, atau buruk maka pembawaan baik yang dibawa sejak kelahirannya akan luntur Lilik dkk, 2008:36. Kecerdasan spiritual memang telah dibekalkan oleh Allah kepada manusi sejak manusia masih dalam kandungan, akan tetapi agar kecerdasan tersebut dapat terjaga dan kelak ketika anak sudah lahir akan dapat mempertahankan kecerdasan spiritual tersebut maka perlu adanya stimulasi yang dilakukan oleh orang tua kepada anak sejak dalam periode pendidikan pranatal. Tidak pernah ada kata terlalu dini untuk orang tua dalam memberikan pendidikannya sejak sang anak masih berada di rahim sang ibu. Yang pertama perlu dilakukan adalah menjaga kondisi kesehatan sang ibu baik xci secara fisik maupun psikis. Karena kondisi yang dialami oleh ibu yang sedang mengandung besar pengaruhnya terhadap keadaan sang janin. Seperti apa yang di jelaskan oleh Elizabeth 1978:52 “Favorable condition in the mother s body foster the development of hereditary potential while unfavorable of condition can stunt their development.” Maksudnya yaitu kondisi ibu yang menyenangkan atau menguntungkan selama kehamilan dapat mempertinggi perkembangan, begitu pula sebaliknya, kondisi ibu yang tidak baik dapat menghalangi perkembangan mengganggu pola perkembangan selanjutnya. Tidak terlalu awal juga untuk memberikan anak dasar spiritual, karena pada dasarnya manusia adalah makhluk spiritual, kecerdasan spiritual diberikan kepada janin saat berusia seratus hari yaitu masa dimana Allah meniupkan ruh kepada janin tersebut. Dalam fenomena yang ada orang tua kurang memperhatikan stimulasi kecerdasan spiritual pada anak-anaknya rahmabluesky.wordpress.com padahal hal ini sangat penting untuk perkembangan SQ anak-anak mereka.Maka hendaklah orang tua memberikan stimulasi sedini mungkin, bahkan sejak masa kehamilan. Proses kehamilan adalah suatu bagian dari perjalanan spiritual seorang ibu pada khususnya bersama dengan calon anaknya, dan untuk menjaga dan merangsang kecerdasan spiritual tersebut dapat dilakukan sejak periode pendidikan pranatal. Dalam periode pranatal ada beberapa cara untuk menstimulasi kecerdasan spiritual anak agar kelak ketika dilahirkan dapat berfungsi secara optimal. Dalam memberikan stimulasi kecerdasan spiritual anak yang harus xcii dilakukan terlebih dahulu oleh orang tua adalah melakukan hal-hal yang dapat mengembangkan kecerdasan spiritual mereka, hal-hal yang dapat dilakukan adalah seperti pendapat Sukidi untuk mengasah kecerdasan spiritual dengan langkah–langkah sebagai berikut sambasalim.com: 1. Mengenali diri sendiri, orang yang tidak mengenali dirinya sendiri akan mengalami krisis makna hidup maupun krisis spiritual. 2. Melakukan introspeksi diri 3. Aktifkan hati secara rutin, dalam konteks agama dilakukan dengan mengingat Tuhan dengan cara berzikir, sholat, membaca al-qur’an dan sebagaiya 4. Menemukan keharmoisan dan ketenangan hidup Dengan melakukan hal-hal diatas orang tua ayah dan ibu dapat mengembangkan kecerdasan spiritual. dan jika orang tua khususnya ibu melakukan hal-hal tersebut ketika proses kehamilan maka secara tidak langsung berdampak juga terhadap perkembangan kecerdasan spiritual anak. Karena apa yang dirasakan oleh sang ibu akan berdampak dengan keadaan sang janin. Begitu juga apa yang dikerjakan oleh ibu juga berpengaruh pada janinnya. Saat sang ibu membaca al-qur’an sang janin sudah dapat mendengarnya, maka hendaknya jika sang ibu akan sholat untuk mengusap- usap perut nya sebagai ajakan kepada sang janin untuk beribadah kepada Allah, maka sang anak sudah terbiasa dengan amalan-amalan ibadah tersebut. Dan hatinya selalu terbuka dan aktif berhubungan dengan Allah, hal tersebut xciii akan membantu dalam menjaga dan mengembangkan kecerdasan spiritual anak. Selain itu metode stimulasi langsung yang dapat diberikan pada anak dalam kandungan yaitu dengan melakukan hal-hal sebagai berikut Uhbiyati, 2009:27-31: 1. Menjalankan ibadah dengan tekun Segala bentuk ibadah baik itu bersifat wajib ataupun sunnah seperti sholat, puasa, haji, zakat, bersedekah, dan yang lainnya dapat digunakan sebagai metode dalam memberika pendidikan dalam periode pranatal, dan sangat besar pengaruhnya terhadap sang janin, disamping melatih kebiasaan-kebiasaan, hal tersebut juga dapat menguatkan mental dan spiritual sang janin 2. Membaca al-Qur’an Orang tua sang calon bayi hendaklan selalu menyenandungkan ayat- ayat al-Qur’an, karena hal tersebut dapat memberikan rangsangan edukatif yang sangat positif terhadap bayi yang ada dalam kandungan sang ibu. 3. Berzikir Zikir adalah aktivitas sadar yang dilakukan sebagai cara untuk senantiasa menjaga interaksi dengan sang Tuhan. Dengan berzikir kita dapat mengisi pikiran dan hati kita sehingga peluang untuk memikirkan dan merasakan hal yang tidak baik hanya sedikit, karena sudah kita isi dengan berzikir. Menurut Abdul Wahid Hasan merasakan kehadiran Allah yang sangat dekat, saat berzikir, berdoa, dan aktivitas yang lain xciv merupaakan alah satu langkah yang dapat ditempuh untuk meningkatkan kecerdasan spiritual sambasalim.com. oleh sebab itu maka orang tua ayah dan ibu harus selalu menjaga zikir untuk merangsang anak supaya terbiasa dengan zikir atau mengingat Allah. 4. Berakhlak mulia Ibu yang tengah hamil harus menjaga akhlaknya dengan baik dan berbudi luhur dimana hal itu akan memberikan pengaruh yang besar pada sisi mental dan kepribadian sang bayi dalam kandungan. Pendidikan akhlak mulia yang diberikan oleh orang tua kepada anak, dengan cara orang tua harus berprilaku yang mulia atau memiliki akhlak yang mulia sangat penting, hal ini berhubungan dengan kecerdasan spiritual, kecerdasan spiritual merupakan dasar pembentukan akhlak anak. Oleh sebab itu pendidikan ini sangat penting karena jika kita mengajarkan akhlak mulia pada sang janin itu berarti kita telah merangsang kecerdasan spiritual yang tertanam dalam diri anak. 5. Memperdengarkan lagu-lagu rohani atau sholawat kepada anak dalam kandungan Memperdengarkan lagu-lagu menjadikan janin dalam kandungan merasa nyaman, membiasakan janin untuk mendengarkan musik juga dapat melatih ketrampilan kognitif dan motorik janin Suherman, 2010:70. Selain itu janin dalam kandungan juga sudah dibiasakan menumbuhkan dimensi spiritual dalam jiwanya. xcv 6. Menceritakan kisah-kisah teladan dari para Rasull kepada anak dalam kandungan Menurut Nanang 2010, upaya menstimulasi kecerdasan spiritual dapat dilakukan dengan cara menceritakan kisah-kisah teladan supaya janin dalam kandungan sudah terbiasa dengan contoh-contoh kepribadian para tokoh yang baik. Rene dan Lehrer 1999:132 memasukkan sesi bercerita dalam bagian program pendidikan pranatal mereka. Bayi yag berada dalam rahim sudah mampu menangkap suara dan merasakan getaran dari tubuh sang ibu. Oleh sebab itu orang tua harus bijaksana dalam berkata, karena apa yang mereka ucapkan ditangkap atau direspon oleh sang janin dalam kandugan. Langkah-langkah di atas adalah upaya-upaya dan stimulasi-stimulasi yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk menjaga dan mengembangkan kecerdasan spiritual yang sebenarnya sudah tertanam pada jiwa sang anak meskipun belum dilahirkan. Ibu yang sedang mengandung dapat pula menstimulasi kecerdasan buah hatinya dengan mengasah kecerdasan spiritual nya terlebih dahulu, karena secera tidak langsug hal tersebut juga akan berpengaruh terhadap penjagaan dan pengembangan kecerdasan spiritual sang anak dalam kandungan. xcvi

BAB V KESIMPULAN DAN PENUTUP