Tahap Perkembangan Janin Menurut Islam

lxxxiii fisik yang tidak menguntungkan dan menjaga kondisi badan, sedangkan edukasi psikis dapat dilakukan dengan meciptakan kondisi psikis ibu yang menguntungkan, menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan stress pada sang ibu karena hal tersebut akan sangat berpegaruh pada sang janin.

B. Tahap Perkembangan Janin Menurut Islam

Perkembangan bayi pada periode pranatal sangat penting fase kehidupan masa pranatal terdiri dari beberapa tahap perkembangan, akan tetapi yang membedakan perkembangan pada periode pranatal dengan periode–periode kehidupan yang lain adalah bahwa periode pranatal merupakan periode pertama dalam rentang kehidupan manusia, dan periode yang paling singkat dari seluruh periode perkembangan manusia Sri Rumini Siti Sundari, 2004:1. Menurut Baqir Hujjati 2008:140-143 membagi periode tahapan kehidupan janin kedalam 3 bagian yaitu: 1. Tahapan ovum Zigot Pada minggu pertama ovum merupakan sesuatu yang terpisah dan tidak berhubungan dengan rahim ibu. Ovum tidak mengalami pertambahan ukuran dan tidak menerima apapun dari si ibu. 2. Tahapan alaqah embrio Di akhir minggu kedua calon bayi telah melekatkan diri pada rahim dan sudah ada interaksi antara rahim dan embrio, pada periode ini lxxxiv perkembangan tubuh mencapai 95, pada masa ini janin manusia sudah dapat dibedakan dengan janin binatang 3. Tahapan terakhir janin Dalam Islam disebut mudghah sesegumpal darah, Dalam al- Qur’an tahapan ini disebut dengan tahapan mudhghah atau segumpal darah dan masanya adalah 30 minggu sebelum kelahiran. Dalam periode ini lebih banyak mengarah pada pertumbuhan dalam ukuran, dengan kata lain pertumbuhan secara menyeluruh yakni tubuh janin semakin besar. Perkembangan-perkembangan pada periode pranatal tersebut sangat cepat, dalam waktu sembilan bulan banyak sekali perkembangan yang telah terjadi, dibandingkan dengan perkembangan pada periode pasca natal yang perkembangannya lebih lambat dari perkembangan periode pranatal. Oleh sebab itu maka hendaklah orang tua sebagai lingkungan yang paling sering berinteraksi dengan sang janin memberikan pendidikan semaksimal mungkin. Penelitian membuktikan bahwa hubungan yang terjalin baik antara ayah dan ibu sangat berkaitan dengan kemampuan bayi. Pendidik yang paling utama adalah ayah dan ibu terutama dalam kegiatan pendidikan pranatal. Maka perlu adanya kerjasama yang seimbang antara ayah dan ibu, selain itu peran keluarga sangat penting pula seperti yang disampaikan oleh F.Rene dan Marc Lehrer yaitu: Melibatkan seluruh kelurga dalam stimulasi membuahkan hasil positif. Pertama terciptanya kebersamaan dan kesan bahwa semua anggota yang terkecil sekalipun dari keluarga dapat membantu pendidikan sang bayi. Kedua, melaksanakan latihan-latihan ini degan membuat anggota keluarga menjadi guru yang lebih baik lebih penting lxxxv bagi latihan - Latihan ini membuat setiap naggta keluarga mempunyai ikatan dengan sang bayi. Jadi tentu saja bukan ayah dan ibu yang harus ambil bagian dalam pendidikan pranatal. Baik kakek, nenek, kakak atau anggota keluarga yang lain harus selalu secara intens memberikanperhatian kepada sang janin. Dan hendaknya selama kehamilan tidak ada pertengkaran yang akan mengganggu ketenangan sang janin.

C. Prinsip dan Metode pendidikan pranatal