d. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern, karena prestasi
belajar dapat dijadikan indikator produktivitas pendidikan secara ekstern, karena tinggi rendahnya prestasi sebagai indikator
kesuksesan anak didik di masyarakat. e.
Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap kecerdasan siswa Zainal Arifin, 1988 : 4
D. Hubungan Antara Intensitas Penggunaan Internet Sebagai Sumber
Belajar dengan Prestasi Akademik Mahasiswa
Dalam proses belajar mengajar, ada salah satu keinginan yang pada umumnya diharapkan oleh guru dosen dan peserta didik, yaitu memperoleh
hasil yang baik. Untuk mendapat keinginan tersebut, maka guru dosen dan peserta didik akan melakukan berbagai usaha kegiatan sehingga tujuan dapat
tercapai. Melalui internet, mahasiswa dapat mengakses berbagai informasi dan
ilmu pengetahuan sesuai kebutuhan yang relevan dengan subjek mata kuliah. Sehingga pemanfaatan jaringan internet sebagai sumber belajar, akan
membantu mempermudah dan mempercepat penyelesaian tugas-tugas perkuliahan, termasuk penyelesaian tuga akhir.
Oleh karena itu, dosen sebagai motivator dan dinamisator dalam pembelajaran hendaknya memberi dorongan serta menciptakan kondisi agar
mahasiswa dapat secara aktif menemukan ilmu pengetahuan baru melalui pemanfaatan teknologi internet. Selain sumber belajar berupa perpustakaan
yang tersedia di kampus, sekarang ini berkembang teknologi internet yang memberikan kemudahan dan keleluasaan dalam menggali ilmu pengetahuan.
Melalui internet mahasiswa dapat mengakses berbagai literatur dan referensi ilmu pengetahuan yang dibutuhkan dengan cepat, sehingga dapat
mempermudah proses studinya. Kekayaan informasi yang sekarang tersedia di internet telah lebih mencapai harapan dan bahkan imajinasi para penemu
sistemnya. Melalui internet dapat diakses sumber-sumber informasi tanpa batas dan aktual dengan sangat cepat.
Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan kualitas pendidikan di perguruan tinggi dapat ditempuh melalui berbagai cara, antara lain :
peningkatan kompetensi dosen, peningkatan muatan kurikulum, peningkatan kualitas pembelajaran dan penilaian hasil belajar, peningkatan bekal
keterampilan mahasiswa, penyediaan bahan ajar yang memadai, dan penyediaan sarana belajar.
Ketersediaan bahan ajar dan sarana belajar merupakan faktor penting dalam menunjang keberhasilan proses pembelajaran. Namun demikian sering
kali bahan ajar yang ada di perpustakaan tidak mampu memenuhi kebutuhan belajar mahasiswa, sehingga perlu memanfaatkan sumber belajar yang lain.
Salah satu sumber belajar yang dapat digunakan oleh mahasiswa secara mandiri adalah jaringan internet. Untuk itu, bekal ketrampilan mahasiswa
khususnya dalam memanfaatkan teknologi internet sangat diperlukan. Untuk mewujudkan agar mahasiswa mendapat prestasi yang optimal,
maka perlu adanya sumber belajar yang mendukung kepada adanya keinginan
dan dorongan untuk belajar, sehingga mahasiswa tidak akan mengalami kesulitan dalam belajar. Menurut Abu Ahmadi dan Widodo bahwa secara
garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar terdiri dari dua jenis, yaitu yang bersumber dari diri manusia faktor internal, dan faktor yang
bersumber dari luar manusia faktor eksternal. Untuk itu salah satu faktor eksternal yang harus diperhatikan adalah
pemanfaatan sumber belajar yang tepat bagi mahasiswa untuk memudahkan dalam memahami pelajaran. Pemanfaatan sumber belajar berupa internet dapat
membangkitkan para mahasiswa untuk belajar mandiri dengan lebih baik.
55
BAB III HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri STAIN Salatiga
1. Sejarah Singkat Berdirinya Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
STAIN Salatiga
a. Pendiri
Sejak berdirinya sampai saat ini, STAIN Salatiga telah melewati sejarah yang cukup panjang, dan mengalami beberapa kali
perubahan kelembagaan. Pendirian lembaga ini bermula dari cita-cita masyarakat Islam Salatiga untuk memiliki Perguruan Tinggi Islam.
Oleh karena itu didirikan Fakultas Pendidikan Islam FIP Salatiga. Lembaga ini menempati gedung milik Yayasan “Pesantren
Luhur”yang berlokasi di Jalan Diponegoro Nomor 64 Salatiga, lembaga ini berdiri berkat dukungan dari berbagai pihak, khususnya
para ulama dan pengurus Nahdlotul Ulama Jawa Tengah. Dalam rentang waktu kurang dari setahun, lembaga ini diubah
yang semula FIP IKIP menjadi Fakultas Tarbiyah. Maksud perubahan tersebut adalah agar lembaga ini dapat digenerasisksn bersama dengan
persiapan berdirinya IAIN Walisongo Jawa Tengah di Semarang. Guna memenuhi persyaratan formal maka dibentuklah panitia pendiri yang
diketuai oleh K.H. Zubair dan sekaligus diangkat sebagai Dekannya. Dalam waktu yang bersamaan dengan proses pendirian IAIN
Walisongo Jawa Tengah di Semarang, Fakultas Tarbiyah Salatiga