Pengertian Belajar Teori Belajar

agar mahasiswa dapat secara aktif menemukan ilmu pengetahuan baru melalui pemanfaatan teknologi internet.

B. Teori Belajar

1. Pengertian Belajar

Belajar merupakan suatu perubahan sikap dan tingkah laku setelah terjadi interaksi dengan sumber belajar. Sumber belajar dapat berupa guru, buku, sesama teman, televisi, radio, audio visual, dan lingkungan. Proses belajar akan baik apabila ada tiga faktor utama yaitu guru, siswa dan bahan pelajaran. Belajar adalah suatu proses pembentukan atau perubahan tingkah laku yang mengarah kepada penguasaan pengetahuan, kecakapan, keterampilan, kebiasaan, sikap yang semuanya diperoleh dapat disimpan dan dilaksanakan Afifudin, 1986 : 109. Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai dari suatu proses pembentukan atau perubahan tingkah laku yang mengarah kepada penguasaan pengetahuan, kecakapan, keterampilan, kebiasaan dan sikap yang semuanya diperoleh disimpan dan dilaksanakan. Adapun definisi belajar menurut para tokoh diantaranya yaitu :Cholijah Hasan, 1994 : 85-86. a. Menurut Gagne 1977, berpendapat bahwa: “Belajar terjadi apabila suatu situasi bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perbuatannya performance-nya berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi tersebut”. b. Menurut Hilgard dan Bower, dalam bukunya Teories of learning 1975” mengemukakan belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan, kelelahan, pengaruh obat, kematangan, dan keadaan seseorang. c. Morgan, dalam bukunya Intruction Psychology mengemukakan belajar adalah setiap perubahan di dalam kepribadiannya yang relatif menetapkan dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman. d. Witherington, dalam buku “Educational Psychology” mengemukakan: “Belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian”. Dari uraian definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah : 1 Proses tingkah laku mengarah kepada yang lebih baik dari pada sebelumnya. 2 Belajar ini terjadi melalui proses latihan dan pengalaman. 3 Tingkah laku mengalami perubahan dalam aspek kepribadian baik fisik maupun psikis. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S Az-Zumar ayat 9: ö≅è ö≅yδ “ÈθtGó¡o„ t⎦⎪Ï© tβθçΗsôètƒ t⎦⎪Ï©uρ Ÿω tβθßϑn=ôètƒ 3 yϑ¯ΡÎ ã©.x‹tGtƒ θä9ρé É=≈t7ø9F{ ∩®∪ Katakanlah :apakah sama antara orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui? Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran Az-zumar ayat 9 Al-Qur’an dan terjemah, 1999 : 747. Maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang permanen kearah yang lebih baik sebagai akibat latihan serta interaksi yang di alaminya. Sebagaimana firman Allah dalam Q.S Ar-Ra’d ayat 11 ÌχÎ © Ÿω çÉitóムtΒ BΘöθsÎ 4©®Lym ρçÉitóムtΒ öΝÍκŦàΡrÎ 3 Artinya: Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri merekas sendiri Ar-Ra’d : 11. Banyak sekali teori belajar, secara garis besar dikenal ada tiga rumpun besar psikologi yaitu : teori disiplin mental, teori behaviorisme, teori cognitive-gestalt-field Nana Syaodih Sukmadinata, 2004 : 167-171. a Teori Disiplin Mental Menurut psikologi daya atau faculty psychology, individu memiliki sejumlah daya-daya, antara lain: daya mengenal, mengingat, menganggap, mengkhayal, berfikir, merasakan, berbuat. Daya-daya itu dapat dikembangkan melalui latihan dalam bentuk ulangan-ulangan. Teori lain disiplin mental adalah herbartisme. Seorang psikolog Jerman menyebut teori Herbart sebagai teori Vostellungen. Vostellungen dapat diterjemahkan sebagai tanggapan-tanggapan yang tersimpan dalam kesadaran vorstellungen may be translate to mean presentation, mental states, or ideas. According to herbartian psychologist, mental states constitute a nonspatial, mental reality that is experienced firsthand and stored in the subconscious mind”. Menurut Jean Jacques Rousseau anak memiliki potensi-potensi yang masih terpendam, melalui belajar anak harus diberi kesempatan mengembangkan atau mengaktualkan potensi- potensi tersebut. Belajar adalah mengusahakan tanggapan sebanyak- banyaknya dan sejelas-jelasnya pada kesadaran individu. b Teori Behaviorisme Teori ini disebut behavior karena sangat menekankan prilaku atau tingkah laku yang dapat diamati. Teori ini bersifat molekular karena memandang kehidupan individu terdiri atas unsur-unsur seperti halnya molekul-molekul. Menurut teori ini tingkah laku manusia tidak lain dari satu hubungan antara perangsang jawaban atau stimulus respons. Belajar adalah pembentukan hubungan stimulus respon sebanyak- banyaknya. Belajar merupakan suatu upaya untuk mengkondisikan pembentukan suatu prilaku atau respons terhadap sesuatu. Skinner mengembangkan program pengajaran dengan berpegang kepada teori di atas. Program pengajaran dari Skinner adalah programmed instruction, dengan menggunakan media buku atau mesin pengajaran. Pengembangan lebih lanjut dari pengajaran berprogram dari Skinner ini adalah Computer Assisted Instruction CAI atau pengajaran dengan menggunakan computer. c Teori Cognitive-Gestalt-Field Teori ini menekankan pada peristiwa mental, bukan hubungan stimulus-respons. Prilaku juga penting sebagai indikator, tetapi lebih penting adalah berfikir. Dalam kaitannya berfikir ini, bahwa pada manusia terbentuk struktur mental atau organisasi mental. Pengetahuan terbentuk melalui proses pengorganisasian pengetahuan baru tersebut diinterpretasikan oleh struktur yang ada tersebut. Menurut Gestalt belajar harus dimulai dari keseluruhan, baru kemudian kepada-kepada bagian- bagian. Belajar Gestalt menekankan pemahaman atau instight. Dalam belajar siswa harus memahami makna hubungan antara satu bagian dengan bagian yang lainnya. Belajar adalah mencari dan mendapatkan pragnanz, menemukan keteraturan, keharmonisan dari sesuatu. Untuk menentukan pragnanz diperlukan adanya pemahaman atau insight. Ada enam ciri dari belajar pemahaman ini menurut Ernets Hilgard, yaitu: pemahaman dipengaruhi oleh pengetahuan dasar, pemahaman dipengaruhi oleh pengalaman belajar yang lalu, pemahaman tergantung kepada pengaturan situasi, pemahaman didahului oleh usaha coba-coba, belajar dengan pemahaman dapat diulangi, suatu pemahaman dapat diaplikasikan bagi pemahaman situasi lain. Belajar merupakan proses psikologis yang terjadi dalam diri seseorang yang sukar untuk diketahui, maka timbul berbagai teori tentang belajar. Terdapat beberapa teori tentang belajar, diantaranya: a. Teori belajar berdasarkan Faculy Psychologi ilmu jiwa, Oemar Hamalik, 1990 : 21. Menurut ilmu jiwa, manusia memiliki daya, seperti daya berfikir, mengingat, perasa, mengenal, keinginan, fantasi dan sebagainya. Daya-daya dapat berkembang dan berfungsi apabila dilatih dengan bahan dan disertai dengan cara-cara tertentu. Jika melihat dari teori ilmu jiwa daya, maka belajar dapat diartikan usaha melatih daya-daya itu agar berkembang sehingga kita dapat berfikir, mengingat, dan sebagainya dengan cara menghafal dan memecahkan soal-soal. b. Teori Association Psychologi teori asosiasi, Oemar Hamalik, 1990 : 23. Yang dimaksud teori asosiasi ini adalah bahwa keseluruhan merupakan jumlah dari bagian-bagian atau unsur-unsurnya. Asosiasi biasanya terbentuk berkat adanya hubungan antara perangsang-perangsang dan reaksi-reaksi yang disebut hubungan stimulus response. Sehingga belajar dapat diartikan membentuk hubungan-hubungan stimulus response dan melatih hubungan- hubungan itu agar bertalian erat. c. Teori Gestalt Keseluruhan, Ngalim Purwanto, 1988 : 105. Teori ini sering juga disebut field theory, belajar menurut Gestalt bukan hanya sekedar merupakan proses asosiasi antara stimulus response yang makin lama makin kuat karena adanya latihan-latihan atau ulangan-ulangan. Menurut Gestalt belajar terjadi jika ada pengertian insight. Insight muncul apabila seseorang setelah beberapa saat mencoba memahami suatu masalah, tiba-tiba muncul kejelasan. Sehingga akan terlihat bahwa terdapat hubungan antara unsur satu dengan unsur yang lain. Kemudian dipahami sangkut pautnya sehingga dimengerti maknanya.

2. Prinsip-Prinsip Belajar