2. Teori Belajar
Belajar merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi manusia. Karena tanpa belajar manusia tidak mendapat pengetahuan yang
dibutuhkannya. Dalam proses belajar mengajar guru segagai pendidik harus senantiasa menggunakan pendekatan mengajar yang
memungkinkan siswanya menggunakan strategi belajar yang berorientasi pada pemahaman terhadap isi materi pelajaran yang
dipelajari. Proses belajar mengajar ini tidak lain tujuannya adalah agar tercapainya suatu tujuan pembelajaran yang dicita-citakan.
Skinner, seperti yang dikutip Barlow 1985 dalam bukunya Educational Psychology
: The Teaching-Learning Process, berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi atau
penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif. Hintzman dalam bukunya The Psychology of Learning and
Memory berpendapat Learning is a change in organism due to experience which can affect the organisms behavior. Artinya, belajar
adalah suatu perubahan yang terjadi dalam organisme manusia atau hewan disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi
tingkah laku organisme tersebut. Witting dalam bukunya, Psychology of Learning mendefinisikan
belajar sebagai : any relatively permanent change in an organisms
behavioral repertoire that occurs as a result of experience. Belajar
ialah perubahan yang relative menetap yang terjadi dalam segala macam keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai
pengalaman Muhibbin Syah, 2004 : 90. Banyak sekali teori belajar, secara garis besar dikenal ada tiga
rumpun besar psikologi yaitu : teori disiplin mental, teori
behaviorisme, teori cognitive-gestalt-field. a
Teori Disiplin Mental Menurut psikologi daya atau faculty psychology, individu
memiliki sejumlah daya-da, yaitu: daya mengenal, mengingat, menganggap, mengkhayal, berfikir, merasakan, berbuat. Daya-
daya itu dapat dikembangkan melalui latihan dalam bentuk ulangan-ulangan. Teori lain disiplin mental adalah herbartisme.
Seorang psikologi jerman menyebut teori herbart sebagai teori Vostellungen. Vostellungen dapat diterjemahkan sebagai
tanggapan-tanggapan yang tersimpan dalam kesadaran “vorstellungen may be translate to mean presentation, mental
states, or ideas. According to herbartian pschologist, mental states constitute a nonspatial, mental reality that is experienced fisthand
and stored in the subconscious mind”. Menurut Jean Jacques Rousseau anak memiliki potensi-potensi yang masih terpendam,
melalui belajar anak harus diberi kesempatan mengembangkan atau mengaktualkan potensi-potensi tersebut. Belajar adalah
mengusahakan tanggapan sebanyak-banyaknya dan sejelas- jelasnya pada kesadaran individu.
b Teori Behaviorisme
Menurut teori ini tingkah laku manusia tidak lain dari satu hubungan antara perangsang jawaban atau stimulus respons.
Belajar adalah pembentukan hubungan stimulus respon sebanyak- banyaknya. Program pengajaran dari sekinner adalah programmed
instruction, dengan menggunakan media buku atau mesin pengajaran.
c Teori Cognitive-Gestalt-Field
Belajar Gestalt menekankan pemahaman atau instight. Dalam belajar siswa harus memahami makna hubungan antara satu bagian
dengan bagian yang lainnya. Belajar adalah mencari dan mendapatkan pragnanz, menemukan keteraturan, keharmonisan
dari sesuatu.
2. Prestasi Akademik Mahasiswa