4.4 Hasil Pengujian Efek Diuretik
Pengujian efek diuretik ekstrak etanol buah inggir-inggir dengan parameter volume urin, kadar natrium dan kadar kalium dalam urin terhadap
tikus putih jantan.
4.4.1 Hasil volume urin
Pengukuran jumlah urin bermanfaat untuk menentukan adanya gangguan faal ginjal dan kelainan dalam keseimbangan cairan tubuh. Volume
urin berkaitan erat dengan penggunaan diuretik karena dapat menyebabkan terjadinya diuresis. Menurut Siswandono dan Soekardjo 1995, diuretik adalah
senyawa atau obat yang dapat meningkatkan volume urin. Diuresis mempunyai dua pengertian, pertama menunjukkan adanya penambahan volume urin yang
diproduksi dan yang kedua menunjukkan pengeluaran zat-zat terlarut dalam urin, dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Hasil pengukuran volume urin rata-rata setiap jam selama 5 jam
Kelompok pengujian Rata-rata volume urin setiap jam ml
1 2
3 4
5 CMC-Na 1
0,26 0,62
0,87 1,12
1,36 Furosemid 3,6 mgkg bb
0,91 2,48
3,57 4,27
4,72 EEBI dosis 50 mgkg bb
0,32 0,87
1,46 1,76
2,21 EEBI dosis 100 mgkg bb
0,74 1,77
2,40 2,83
3,07 EEBI dosis 150 mgkg bb
0,68 1,40
2,49 3,33
3,77 Profil volume urin terhadap waktu ditunjukkan pada Gambar 4.1.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.1 Volume urin rata-rata terhadap waktu setiap jam selama 5 jam
Pada Tabel 4.3 dan Gambar 4.1 menunjukkan bahwa pada jam ke-5, semua sediaan uji dan kelompok pembanding sudah menunjukkan efek
diuretik. EEBI dosis 150 mgkg bb paling baik dalam pengeluaran urin. Hal tersebut sudah terlihat pada jam ke-2, dimana EEBI dosis 150 mgkg bb ini
mempunyai aktivitas diuretik hampir sama dengan furosemid dosis 3,6 mgkg bb tetapi pada jam ke-3 sampai jam ke-5 furosemid dosis 3,6 mgkg bb
mengalami peningkatan pengeluaran urin yang stabil. Menurut Khan 2005, bahwa furosemid memiliki waktu paruh yang singkat 15 menit dengan onset
1 - 2 jam setelah pemberian secara peroral serta durasi 2 - 6 jam. Pada EEBI dosis 100 mgkg bb dengan EEBI dosis 50 mgkg bb sudah memberikan efek
dalam pengeluaran urin pada jam ke-3, dimana EEBI dosis 50 mgkg bb mempunyai efek diuretik yang paling kecil dibandingkan dengan dosis 150 dan
100 mgkg bb. Pada jam ke-3 terjadi proses di mana senyawa yang ada dalam
1 2
3 4
5 6
1 2
3 4
5
V ol
u me
u r
in ml
Waktu
CMC Na 1 Furosemid 3,6 mgkg bb
EEBI dosis 50 mgkg bb EEBI dosis 100 mgkg bb
EEBI dosis 150 mgkg bb
Universitas Sumatera Utara
ekstrak etanol buah inggir-inggir telah berikatan dengan reseptor sehingga menghasilkan efek diuretik. Senyawa yang berpengaruh pada aktivitas diuretik
ekstrak etanol buah inggir-inggir ini adalah alkaloid dan flavonoid. Menurut Jabar, 2011, bahwa alkaloid dan flavonoid dapat meningkatkan pengeluaran
volume urin dan pengeluaran elektrolit pada tikus. Selain itu kandungan kalium berfungsi sebagai diuretik sehingga pengeluaran natrium cairan meningkat,
jumlah natrium rendah, tekanan darah turun. Pengukuran volume urin pada jam ke-5 sebagai urin total pada setiap
kelompok uji dapat dilihat pada Tabel 4.4 dan Gambar 4.2. Tabel 4.4
Hasil pengukuran volume total urin tikus pada kelompok uji No
Kelompok Pengujian
Volume total urin ml Rata-rata
± SD ml
T.I T.II
T.III T.IV T.V
T.VI 1
Kontrol CMC-Na
1 1,34
1,58 1,12
1,46 1,67
1,01 1,36 ±
0,259 2
Furosemid dosis 3,6
mgkg bb 4,82
4,76 4,68
5,70 4,44
3,89 4,72 ±
0,590 3
EEBI dosis 50 mgkg
bb 2,22
1,66 2,37
2,01 2,72
2,27 2,21 ±
0,356 4
EEBI dosis 100 mgkg
bb 2,85
3,03 3,43
2,59 3,54
2,99 3,07 ±
0,357 5
EEBI dosis 150 mgkg
bb 3,48
3,58 3,16
4,38 4,41
3,80 3,77 ±
0,523 Keterangan: T.I – T.VI = Tikus 1- Tikus 6
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.2 Volume total urin pada tikus putih jantan
Pada Tabel 4.4 dan Gambar 4.2 dapat dilihat bahwa volume urin rata- rata untuk kontrol negatif 1,36 ± 0,259 ml, furosemid 4,72 ± 0,590 ml, EEBI
dosis 50 mgkg bb 2,21 ± 0,356 ml, EEBI dosis 100 mgkg bb 3,07 ± 0,357 ml, EEBI dosis 150 mgkg bb 3,77 ± 0,523 ml.
Berdasarkan hasil yang diperoleh, EEBI dengan dosis 50 mgkg bb, 100 mgkg bb, dan 150 mgkg bb menunjukkan efek diuretik terhadap volume urin.
Dari ketiga dosis tersebut, EEBI dengan dosis 150 mgkg bb mempunyai efek diuretik yang paling baik terhadap volume urin dengan nilai signifikansi 0,04
p 0,05. Efek diuretik pada dosis 50 mgkg bb lebih kecil bila dibandingkan dengan dosis 100 mgkg bb dengan nilai signifikansi 0,015 p 0,05.
Peningkatan pemberian dosis EEBI dapat meningkatkan pengeluaran volume urin terhadap tikus putih jantan.
10 20
30 40
50 60
CMC-Na 1
Furosemid 3,6 mgkg
bb EEBI 50
mgkg bb EEBI 100
mgkg bb EEBI 150
mgkg bb Ra
ta -ra
ta vol
um e
ur in
m l
Kelompok pengujian
Universitas Sumatera Utara
Pemberian EEBI dengan dosis 50, 100, 150 mgkg bb mempunyai pengeluaran volume urin lebih besar dibandingkan dengan tikus kontrol negatif
tetapi tidak lebih banyak daripada kontrol positif dengan nilai signifikansi 0,00 p 0,05. Hal tersebut disebabkan kontrol negatif tidak mempunyai efek
diuretik sedangkan furosemid menghasilkan peningkatan volume urin yang lebih besar dari semua kelompok, hal ini dikarenakan furosemid merupakan
obat diuretik kuat yang dapat menghambat reabsorbsi dari natrium dan kalium. Peningkatan volume urin yang terjadi sesuai dengan prinsip dari diuretik yaitu
obat yang dapat meningkatkan kecepatan pembentukan urin Foye, 1995. Diuretik bermanfaat dalam pengobatan berbagai penyakit yang berhubungan
dengan retensi abnormal garam dan air dalam kompartemen ekstraseluler, dapat disebabkan oleh kegagalan jantung, sirosis hati, gangguan ginjal atau
akibat efek samping obat.
4.4.2 Hasil kadar natrium