Pemberian EEBI dengan dosis 50, 100, 150 mgkg bb mempunyai pengeluaran volume urin lebih besar dibandingkan dengan tikus kontrol negatif
tetapi tidak lebih banyak daripada kontrol positif dengan nilai signifikansi 0,00 p 0,05. Hal tersebut disebabkan kontrol negatif tidak mempunyai efek
diuretik sedangkan furosemid menghasilkan peningkatan volume urin yang lebih besar dari semua kelompok, hal ini dikarenakan furosemid merupakan
obat diuretik kuat yang dapat menghambat reabsorbsi dari natrium dan kalium. Peningkatan volume urin yang terjadi sesuai dengan prinsip dari diuretik yaitu
obat yang dapat meningkatkan kecepatan pembentukan urin Foye, 1995. Diuretik bermanfaat dalam pengobatan berbagai penyakit yang berhubungan
dengan retensi abnormal garam dan air dalam kompartemen ekstraseluler, dapat disebabkan oleh kegagalan jantung, sirosis hati, gangguan ginjal atau
akibat efek samping obat.
4.4.2 Hasil kadar natrium
Elektrolit merupakan salah satu unsur yang memegang peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh baik tingkat sel, jaringan, organ, maupun
fungsi tubuh secara keseluruhan. Natrium adalah kation utama dalam darah dan cairan ekstraseluler. Elektrolit natrium ini akan membantu pengeluaran air seni
yang disebut efek diuresis Rasyid, 2011. Dari pengukuran kurva kalibrasi untuk natrium diperoleh persamaaan
garis regresi yaitu Y = 0,1106 x – 0,0025 dengan nilai r = 0,9993. Hal ini menunjukkan adanya korelasi linier yang menyatakan adanya hubungan antara
Universitas Sumatera Utara
X konsentrasi dan Y absorbansi. Hasil pengukuran kadar natrium dapat dilihat pada Tabel 4.5 dan Gambar 4.3.
Tabel 4.5 Kadar natrium dalam urin tikus pada kelompok uji
No Kelompok
Pengujian Kadar Natrium meql
Rata-rata ± SD meql
T.I T.II
T.III T.IV T.V
T.VI 1
Kontrol CMC-Na
1 43,4
58,8 50,2
49,5 53,1
56,6 51,95 ±
5,54 2
Furosemid Dosis 3,6
mgkg bb 97,7
109 96,0
103 93,0
108 101,2 ±
6,54 3
EEBI dosis 50 mgkg
bb 68,1
73,1 60,2
60,7 59,8
69,3 65,17 ±
5,73 4
EEBI dosis 100 mgkg
bb 68,7
84,1 71,4
83,2 65,4
81,7 75,74 ±
8,19 5
EEBI dosis 150 mgkg
bb 78,1
100 79,6
95,6 83,3
89,7 87,75 ±
8,92 Keterangan: T.I – T.VI = Tikus 1- Tikus 6
Gambar 4.3 Kadar natrium pada urin tikus putih jantan
10 20
30 40
50 60
CMC-Na 1
Furosemid 3,6 mgkg
bb EEBI 50
mgkg bb EEBI 100
mgkg bb EEBI 150
mgkg bb Ra
ta -ra
ta ka
da r
na trium
m eq
l
Kelompok pengujian
Universitas Sumatera Utara
Pada Tabel 4.5 dan Gambar 4.3 dapat dilihat bahwa dari hasil rata-rata yang diperoleh untuk kontrol negatif 51,95 ± 5,54 meql; furosemid dosis 3,6
mgkg bb 101,2 ± 6,54 meql, EEBI dosis 50 mgkg bb 65,17 ± 5,73 meql, EEBI dosis 100 mgkg bb 75,74 ± 8,19 meql, dan EEBI dosis 150 mgkg bb
87,75 ± 8,92 meql. Berdasarkan hasil yang diperoleh, EEBI dengan dosis 50 mgkg bb, 100
mgkg bb, dan 150 mgkg bb menunjukkan efek diuretik terhadap kadar natrium dalam urin. Dari ketiga dosis tersebut, EEBI dengan dosis 150 mgkg
bb mempunyai efek pengeluaran natrium yang paling baik terhadap volume urin dengan nilai signifikansi 0,00 p 0,05. EEBI dosis 50 mgkg bb tidak
mempunyai perbedaan yang nyata terhadap pengeluaran kadar natrium dalam urin dengan EEBI dosis 100 mgkg bb diperoleh nilai signifikansi 0,106 p
0,05. Pemberian EEBI dengan dosis 50, 100, 150 mgkg bb mempunyai efek
diuretik terhadap pengeluaran natrium lebih besar dibandingkan dengan tikus kontrol negatif tetapi tidak lebih banyak daripada kontrol positif dengan nilai
signifikansi 0,00 p 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa furosemid lebih kuat untuk pengeluaran natrium dalam urin tikus sedangkan CMC-Na 1 adalah
sebagai kontrol negatif dalam penelitian ini. Penelitian ini menunjukkan bahwa semakin banyak dosis ekstrak yang diberikan maka semakin banyak
mempengaruhi pengeluaran volume urin dan ekskresi natrium. Peningkatan pengeluaran natrium dalam urin mengindikasikan adanya efek diuretik yang
dihasilkan dari ekstrak buah inggir-inggir.
Universitas Sumatera Utara
4.4.3 Hasil kadar kalium