3.12 Pembuatan Kurva Kalibrasi Natrium
Larutan baku natrium konsentrasi 1000 µgml dipipet sebanyak 1 ml, dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml dan dicukupkan hingga garis tanda
dengan akuabides konsentrasi 10 µgml. Larutan induk baku II dibuat dengan memipet larutan 10 µgml sebanyak 25 ml dimasukkan ke dalam labu tentukur
100 ml dan dicukupkan hingga garis tanda dengan akuabides konsentrasi 2,5 µgml.
Larutan untuk kurva kalibrasi natrium dibuat dengan memipet 4,0; 8,0; 12; 16; 20 ml dari larutan baku 2,5 µgml LIB, masing-masing dimasukkan
ke dalam labu tentukur 50 ml dan dicukupkan hingga garis tanda dengan akuabides larutan ini mengandung 0,20; 0,40; 0,60; 0,80; 1,00 µgml dan
diukur absorbansinya pada panjang gelombang 589,0 nm dengan nyala udara asetilen.
3.13 Penentuan Kadar Natrium dan Kalium dengan Spektrofotometer Serapan Atom
Sebanyak 1 ml urin dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 ml
kemudian dicukupkan dengan akuades sampai 50 ml. Dipindahkan ke dalam erlemeyer dan ditambahkan 5 ml HNO
3
pekat dan beberapa batu didih. Didihkan secara perlahan-lahan kemudian diuapkan dengan hotplate hingga
volume urin total tinggal 20 ml, saring. Filtrat dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml dicukupkan dengan akuades sampai garis tanda. Faktor
pengenceran untuk penentuan kadar natrium pada urin adalah 25 kali, faktor
Universitas Sumatera Utara
pengenceran untuk penentuan kadar kalium pada urin adalah 12,5 kali. Selanjutnya diukur menggunakan alat SSA SNI, 2004.
3.14 Analisis Data
Data hasil penelitian dianalisis dengan metode analisis variansi ANAVA dengan tingkat kepercayaan 95 dan dilanjutkan dengan uji Tukey
untuk melihat perbedaan nyata antar perlakuan. Analisis Statistik ini menggunakan program SPSS 16.0.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Identifikasi Tumbuhan
Hasil identifikasi tumbuhan yang dilakukan di Pusat Penelitian dan Pengembangan LIPI Bogor, menunjukkan bahwa tumbuhan yang diteliti
adalah Solanum sanitwongsei Craib, dapat dilihat pada Lampiran 1 halaman 45.
4.2 Hasil Karakterisasi Simplisia Buah Inggir-Inggir
Hasil pemeriksaan makroskopik serbuk simplisia buah inggir-inggir berwarna hijau kekuningan, aroma yang khas, rasa pahit. Hasil pemeriksaan
mikroskopik serbuk simplisia memperlihatkan adanya epikarpium, epidermis kulit biji, parenkim sekat lokuli, parenkim mesokarp, serabut sklerenkim. Hasil
pemeriksaan karakteristik dari serbuk simplisia buah inggir-inggir dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Hasil karakterisasi serbuk simplisia buah inggir-inggir
No Parameter
Hasil 1
Kadar air 6,65
2 Kadar sari larut dalam air
20,92 3
Kadar sari larut dalam etanol 15,38
4 Kadar abu total
4,48 5
Kadar abu yang tidak larut dalam asam 0,43
Hasil karakterisasi buah inggir-inggir tidak tercantum pada Materia Medika Indonesia. Buah inggir-inggir yang digunakan pada penelitian ini
sebanyak 2,44 kg, yang selanjutnya dikeringkan dalam lemari pengering pada
Universitas Sumatera Utara