Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Subjek Penelitian Pendekatan Penelitian

37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Atas SMA Negeri 6 Surakarta yang beralamat di Jalan MR.Sartono No.30 Surakarta khususnya di kelas XI IPS 2. Adapun alasan yang mendasari pelaksanaan penelitian di lokasi ini adalah: a. Menurut pendapat beberapa siswa kelas XI IPS 2 di SMA Negeri 6 Surakarta, pembelajaran akuntansi yang dilakukan saat ini kurang menarik dan belum menunjukkan hasil yang maksimal terlihat dari prestasi belajar siswa yang kurang optimal . b. Antara peneliti dan sekolah sudah ada hubungan baik, karena peneliti juga pernah belajar di sekolah ini, sehingga peneliti sedikit banyak mengetahui mekanisme pembelajaran di sekolah ini. c. Secara khusus, di kelas XI IPS 2 SMA Negeri 6 Surakarta belum pernah dilaksanakan penelitian sejenis sehingga terhindar dari kemungkinan adanya penelitian ulang.

2. Waktu Penelitian

Waktu yang digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah dari proses persiapan sampai dengan penyusunan laporan penelitian. Untuk lebih jelasnya, dapat dipaparkan jadwal penelitian dalam tabel sebagai berikut: Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Penelitian No Keterangan Tahun 2010 Jan Feb Mar Apr Mei Jun 1 Pengajuan judul dan mini proposal 2 Penyusunan proposal 3 Ijin penelitian 4 Perencanaan Tindakan 5 Implementasi Tindakan Siklus I dan Siklus II 6 Penyusunan laporan penelitian 37 38

3. Siklus Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas PTK dilaksanakan melalui dua siklus untuk melihat peningkatan prestasi belajar akuntansi melalui Pembelajaran Problem Based Learning PBL. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan secara kolaborasi dengan guru mata pelajaran akuntansi yaitu Ibu Sri Hestrini S.Pd.

B. Subjek Penelitian

Dalam Penelitian Tindakan Kelas PTK ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPS 2 yang terdiri dari 42 siswa.

C. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar akuntansi. Oleh karena itu, peneliti menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas PTK karena melalui PTK inilah diharapkan selain diterapkan kepada anak didik juga dapat memperbaiki mekanisme pembelajaran sebelumnya. Menurut Kunandar dalam Iskandar 2009:21, “PTK adalah merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru atau bersama-sama dengan orang lain kolaborasi yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu proses pembelajaran di kelasnya”. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto dalam Iskandar 2009:21 mengungkapkan bahwa “PTK merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan pembelajaran berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan”. Untuk lebih jelasnya tentang PTK, berikut akan dipaparkan karakteristik PTK. Menurut Iskandar 2009:23, PTK setidaknya memiliki karakteristik antara lain: 1. Didasarkan pada masalah yang dihadapi guru dalam instruksional. 2. Adanya kolaborasi dalam pelaksanaannya. 3. Penelitian sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi. 4. Bertujuan memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktik instruksional. 5. Dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus. 39 Berdasarkan definisi tersebut, penelitian tindakan kelas dapat diartikan sebagai suatu bentuk penelitian yang memerlukan tindakan untuk menanggulangi masalah dalam bidang pendidikan dan dilaksanakan dalam kawasan kelas atau sekolah dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas pembelajaran. Siklus PTK dilakukan melalui empat tahap, yaitu: 1. Perencanaan Tindakan Perencanaan tindakan pada siklus pertama didasarkan pada identifikasi masalah yang dilakukan pada tahap pra PTK. Rencana tindakan ini mencakup semua langkah-langkah tindakan secara rinci. Segala keperluan pelaksanaan PTK mulai dari materi ajar, rencana pengajaran yang mencakup metode mengajar, serta teknik atau instrumen observasi evaluasi, dipersiapkan dengan matang pada tahap perencanaan ini. Dalam tahap ini, perlu juga diperhitungkan segala kendala yang mungkin timbul pada saat tahap implementasi berlangsung. Dengan melakukan antisipasi lebih, diharapkan pelaksanaan PTK dapat berlangsung dengan baik sesuai dengan hipotesis yang telah ditentukan. 2. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan merupakan pelaksanaan dari semua rencana tindakan yang telah dibuat. Pelaksanaan tindakan yang berlangsung di dalam kelas adalah realisasi dari segala teori pendidikan dan teknik mengajar yang telah disiapkan sebelumnya. Pelaksanaan tindakan yang telah direncanakan hendaknya cukup fleksibel untuk mencapai perbaikan dan peningkatan yang diinginkan. Pelaksanaan tindakan yang dilakukan oleh peneliti mengacu pada program atau rencana yang telah disepakati bersama dalam sebuah kolaborasi. Untuk mengurangi kelemahan dalam pelaksanaan tindakan, persiapan dalam perencanaan perlu dilakukan secara maksimal, agar pelaksanaan tindakan tidak mengalami kesulitan. Untuk perubahan dan perbaikan dari tindakan perlu disikapi secara positif sebagai bahan masukan pada siklus berikutnya. 40 3. Pengamatan atau Observasi Tindakan Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Data yang dikumpulkan pada tahap ini berisi tentang pelaksanaan tindakan dan rencana yang sudah dibuat, serta dampaknya terhadap proses dan hasil instruksional yang dikumpulkan dengan alat bantu instrumen pengamatan yang dikembangkan oleh peneliti. Dalam tahap observasi ini guru bisa dibantu oleh pengamat. Beberapa prinsip yang harus dipenuhi dalam observasi diantaranya: a. Perencanaan antara guru kelas dengan peneliti sebagai pengamat. b. Fokus observasi harus diterapkan bersama. c. Peneliti dan pengamat membangun kriteria bersama. d. Pengamat memiliki keterampilan mengamati, dan e. Balikan hasil pengamat diberikan dengan segera. Peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang terjadi selama pelaksanaan tindakan. Pengumpulan data ini memerlukan format observasi penilaian yang telah disusun untuk mencermati pelaksanaan skenario tindakan dari waktu ke waktu serta dampaknya terhadap proses pembelajaran peserta didik di kelas. 4. Refleksi Terhadap Tindakan Tahapan ini dilakukan untuk mengkaji dan memproses data yang didapat saat dilakukan pengamatan observasi tindakan. Data yang didapat kemudian dianalisis. Dalam proses refleksi ini segala pengalaman, pengetahuan, dan teori instruksional yang dikuasai dan relevan dengan tindakan kelas yang dilaksanakan sebelumnya, menjadi bahan pertimbangan dan perbandingan sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan yang mantap. Proses refleksi memegang peran yang sangat penting dalam menentukan suatu keberhasilan PTK. Dengan suatu refleksi yang tajam dan terpercaya akan didapat suatu masukan yang sangat berharga dan akurat bagi penentuan langkah tindakan selanjutnya. Secara keseluruhan keempat tahapan dalam PTK ini membentuk suatu siklus. Siklus ini kemudian diikuti oleh siklus-siklus lain secara 41 bersinambungan seperti sebuah spiral. Untuk mempermudah siklus yang dimaksud dalam penelitian ini, akan digambarkan siklus PTK sebagai berikut: Refleksi Pelaksanaan Refleksi Pelaksanaan Identifikasi Masalah Perencanaan SIKLUS I Pengamatan Permasalahan Baru Hasil Refleksi Perbaikan Perencanaan SIKLUS II Pengamatan Dilanjutkan Ke Siklus Berikut? Gambar 2. Model Siklus Penelitian Tindakan Kelas PTK 42

D. Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION (DI) SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS 4 SMA N 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 4 89

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2009 2010

0 3 100

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN AKUNTANSI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS XII IPS 2 MA NEGERI NGRAMBE NGAWI TAHUN AJARAN 2010 2011

0 3 82

PENINGKATAN PRESTASI MATA PELAJARAN EKONOMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING Peningkatan Prestasi Mata Pelajaran Ekonomi Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Sukoharjo Tah

0 2 11

PENINGKATAN PRESTASI MATA PELAJARAN EKONOMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING Peningkatan Prestasi Mata Pelajaran Ekonomi Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Sukoharjo Tah

0 4 19

PENGARUH LINGKUNGAN KELAS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2009/2010.

0 1 11

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM TEACHING PADA SISWA KELAS Peningkatan Prestasi Belajar Akuntansi Melalui Model Pembelajaran Team Teaching Pada Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun Ajaran 2011/

0 1 16

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN AKUNTANSI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROJEK (PROJECT BASED LEARNING) PADA SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 3 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 17

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI, PARTISIPASI, DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016.

4 16 180

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 6 SURAKARTA | Falestin | Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Akuntansi dan Keuangan 6711 14260 1 SM

0 0 16