109
Lampiran 12 CATATAN LAPANGAN 2
Data Kelas : Kelas XI IS 2 SMA Negeri 6 Surakarta
Model Pembelajaran : Problem Based Learning Tema Pembelajaran : Penyusunan Laporan LabaRugi dan Perubahan Modal
Jumlah siswa : 42 siswa
Jenis : Observasi mendalam siklus 1
A. Pertemuan Pertama
Hari Tanggal : Selasa 20 April 2010
Waktu : 09.30-10.15 1 x 45 menit
Deskripsi :
Kegiatan belajar mengajar diawali dengan ucapan salam dari guru. Sebelum guru memulai pelajaran, seperti biasanya guru mengabsen siswa terlebih
dahulu dan tidak ada siswa yang absen pada hari itu. Setelah itu guru memotivasi siswa untuk membangkitkan minat belajar siswa dengan melakukan apersepsi
mengenai materi yang telah diajarkan pada pertemuan sebelumnya yang ada kaitannya dengan materi yang akan diajarkan pada pertemuan ini yaitu laporan
labarugi dan perubahan modal. Guru memberikan pertanyaan pada siswa mengenai pengertian jurnal penyesuaian, kertas kerja, bentuk kertas kerja serta
pengertian laporan keuangan, ada 10 orang siswa yang mencoba mengemukakan pendapatnya akan tetapi 6 diantaranya harus ditunjuk oleh guru terlebih dahulu
untuk mengemukakan pendapatnya bukan berasal dari kesadaran siswa tersebut. Setelah kegiatan awal pelajaran berlangsung selama kira-kira 10 menit
guru kemudian menjelaskan materi laporan laba rugi dan perubahan modal secara keseluruhan hingga pemberian contoh soal mengenai laporan laba rugi dan
perubahan modal. Guru membahas mengenai cara penyusunan laporan laba rugi bentuk single step dan multiple step, serta cara menyusun laporan perubahan
modal. Pada saat guru menyampaikan materi, hanya sebagian besar siswa yang
110 memperhatikan, sebagian kecil siswa khususnya delapan siswa yang duduk di
deretan kursi paling belakang kurang memperhatikan penjelasan yang guru sampaikan. Mereka tidak fokus sehingga terkadang mengobrol dengan teman
sebangku dan menggambar di buku tulis mereka. Setelah itu guru menjelaskan tentang metode pembelajaran yang akan
digunakan yaitu Problem Based Learning. Pada saat memberi penjelasan ini, sebagian besar siswa memperhatikan dengan baik. Beberapa siswa tampak masih
bingung mengenai mekanisme pembelajaran Problem Based Learning dan suasana menjadi ramai, hal ini dapat dimaklumi karena siswa masih asing atau
belum terbiasa dengan metode pembelajaran ini. Siswa diberi penjelasan tentang kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan selanjutnya dimana
siswa diminta bergabung dengan anggota kelompok yang sudah ditentukan oleh guru dan peneliti ini untuk mengerjakan tugas mengidentifikasi permasalahan
dengan materi laporan keuangan laporan laba rugi dan perubahan modal yang harus dipecahkan bersama dengan waktu yang ditentukan. Masing-masing
kelompok beranggotakan 6 siswa. Kemudian guru membacakan nama-nama siswa yang menjadi anggota kelompok satu sampai kelompok tujuh. Guru kemudian
menutup pelajaran dengan mengucapkan salam dan meninggalkan kelas.
Refleksi:
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan melalui kolaborasi antara peneliti dengan guru mengenai proses pembelajaran akuntansi dengan materi laporan laba
rugi dan perubahan modal secara keseluruhan sudah berjalan dengan baik meskipun terdapat sedikit kekurangan. Kekurangan-kekurangan tersebut berasal
dari pihak siswa maupun dari guru sendiri. Dari pihak guru, kekurangan tersebut antara lain karena suara guru yang kurang lantang atau kurang keras dan guru
yang kurang menguasai kelas sehingga guru hanya fokus menjelaskan di sisi depan kelas tanpa berjalan ke sekeliling siswa atau ke belakang kelas. Hal ini
berdampak pada siswa yang duduk di kursi deretan belakang kurang memperhatikan penjelasan guru karena suara guru yang kurang terdengar dengan
jelas sehingga mereka asyik mengobrol dan bergurau, mereka merasa guru pasti
111 kurang memperhatikan apa yang mereka lakukan di belakang karena posisi guru
yang selalu di depan. Jika dilihat dari pihak siswa, kekurangan terletak pada kurang
perhatiannya sebagian kecil siswa saat guru menyampaikan materi terutama siswa yang duduk pada deretan belakang. Sebagian kecil siswa masih sering melakukan
kegiatan-kegiatan yang tidak ada hubungannya dengan pelajaran seperti mengobrol, bergurau dengan teman sebangkunya dan menggambar di buku tulis.
Dalam mengemukakan pendapatnya, siswa juga masih harus ditunjuk oleh guru terlebih dahulu bukan karena kesadaran pribadi. Namun suasana pembelajaran
berubah ketika guru memberikan penjelasan mengenai model Problem Based Learning, siswa yang semula asyik mengobrol dan bergurau menjadi lebih tenang
karena memperhatikan penjelasan guru dan siswa terlihat antusias dengan metode ini.
B. Pertemuan Kedua