Faktor-faktor penyebab terjadinya Acute Coronary Syndrome ACS Proses terjadinya Arterosklerosis

d Inflamasi pembuluh darah atrerosklerosis e TrombosisFibrinolisis f Dislipidemia g Hiperhomosisteinemia

2.2 Acute Coronary Syndrome

ACS 2.2.1 Definisi Acute Coronary Syndrome ACS Acute Coronary Syndrome ACS adalah penyakit jantung yang timbul akibat penyempitan pada arteri koroner. Penyempitan tersebut dapat disebabkan oleh arterosklerosis. Arterosklerosis pada dasarnya adalah suatu kelainan yang terdiri atas pembentukan fibrolipid local di dalam bentuk plak-plak yang menonjol atau penebalan yang disebut atheroma yang terdapat di dalam tunika intima dan pada bagian dalam tunika media. Atheroma kemudian berkembang dan ia dapat mengalami berbagai komplikasi termasuk kalsifikasi, perdarahan, ulserasi dan thrombosis.

2.2.2 Faktor-faktor penyebab terjadinya Acute Coronary Syndrome ACS

a Usia b Jenis Kelamin c Faktor Genetik d Obesitas e Hipertensi f Dislipidemia g Merokok h Diabetes Mellitus i Kurang Olahraga Universitas Sumatera Utara

2.2.3 Proses terjadinya Arterosklerosis

Aterosklerosis adalah suatu penyakit yang ditandai dengan hilangnya elastisitas akibat penebalan dan pengerasan pembuluh darah, terutama arteri, sehingga terjadi penyempitan lumen pembuluh darah dan terbatasnya aliran darah ke seluruh tubuh. Aterosklerosis adalah penebalan lapisan bagian pembuluh darah karena adanya akumulasi plak yang kaya akan lipid pada bagian dalam pembuluh darah arteri intima pada tubuh. Penambahan plak terjadi akibat suatu akumulasi kolesterol, ester kolesterol, fosfolipid, kalsium dan komponen lain yang meliputi kolagen, elastin dan proteoglikan. Adanya plak tersebut dapat membatasi aliran pada jaringan atau dapat membatasi lumen pada arteri, membatasi aliran darah, elastisitas pembuluh darah, meransangan pembentukan pembekuan darah yang dapat menghambat aliran darah, dan dapat mengakibatkan kerusakan pada jantung, otak dan jaringan paru-paru yang sifatnya sangat faal. Kerusakan arteri pada aterosklerosis dapat dibagi kepada 3 tingkatan, yaitu : a Fatty Streak Lesi ini mulai tumbuh pada masa kanak-kanak, makroskopik berbentuk bercak berwarna kekuningan, yang terdiri dari sel-sel yang disebut foam cells . Sel-sel ini ialah sel-sel otot polos dan makrofag yang mengandung lipid, terutama dalam bentuk ester kolesterol. b Fibrous plaque Lesi ini berwarna keputihan dan sudah menonjol ke dalam lumen arteri. Fibrous plaque berisi sejumlah besar sel-sel otot polos dan makrofag yang berisi kolesterol dan ester kolesterol, di samping jaringan kolagen dan jaringan fibrotic, proteoglikan, dan timbunan lipid dalam sel-sel jaringan ikat. Fibrous plaque biasanya mempunyai fibrous cap yang terdiri dari otot-otot polos dan sel-sel kolegen. Di bagian bawah fibrous plaque terdapat daerah nekrosis dengan debris dan timbunan ester kolesterol. Universitas Sumatera Utara c Complicated lesion Lesi ini merupakan bentuk lanjut dari atheroma, yang sertai kalsifikasi, nekrosis, trombosis dan ulserasi. Dengan membesarnya atheroma, dinding arteri menjadi lemah, sehingga menyebabkan okulusi arteri. Proses terjadinya aterosklerosis dapat dilihat pada Gambar 2.1. Proses ini dimulai dengan masuknya LDL ke dalam bagian subendotelia intima dan selanjutnya LDL mengalami modifikasi teroksidasi. Modifikasi LDL akan menstimulasi sel endotel untuk mensekresikan beberapa molekul adesi intracellular adhesion molecule ICAM, vascular cell adhesion molecule VCAM, monosit chemotactic protein-I MCP-I, granulosit dan macrophage colony stimulating factor MCSF. Molekul-molekul tersebut menyebabkan terjadinya adesi monosit pada endotel yang diikuti dengan kemotaksis kedalam subendotel dan terjadi aktivasi serta diferensiasi makrofag. Produk dari reaksi ini membuat komponen protein LDL lebih bermuatan negative, selanjutnya LDL yang telah teroksidasi sempurna oleh reseptor makrofag membuat sel busa foam cell. Lipoprotein berkepadatan rendah yang telah teroksidasi bersifat sitotoksik pada sel vaskuler, merangsang lipid enzim lisosom ke dalam ekstrasel intima, dan akhirnnya menghasilkan lesi aterosklerosis. Modifikasi LDL berperan penting dalam pembentukan formasi foam cell dan aterosklerosis. Antara oksidasi LDL dan aterosklerosis memberikan suatu pemikiran yang sederhana dan tepat mengenai manfaat antioksidan pada kejadian penyakit jantung koroner. Native LDL meliputi hilangnya antioksidan dan asam lemak tidak jenuh rangkap, fosfatidil kolin, ester kolesterol dan kelompok amino bebas pada protein apo-B. Selain itu, terjadi peningkatan oksisterol, hidroksil, hidroperoksi asam lemak tidak jenuh rangkap, diena konjugasi, MDA dan aldehid lainya, yang dapat mempertinggi mobilitas elektroforetik, fragmentasi, dan konformasi pengaturan ulang protein apo-B pada oksidasi LDL. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.1 : Proses Aterosklerosis

2.2.4 Manifestasi Klinis

Dokumen yang terkait

Aktivitas Self Care pada Pasien Diabetes Melitus di RSUP H. Adam Malik Medan

6 68 92

Perbandingan Beratnya Lesi Arteri Koroner Pada Pasien Pasca Acute Coronary Syndrome (ACS) Dengan Faktor Risiko Hipertensi Dan Non Hipertensi di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik, Medan.

4 55 50

Karakteristik Pasien Katarak Akibat Diabetes Melitus Tipe 2 di Poliklinik Mata RSUP Haji Adam Malik Medan Pada tahun 2012

3 65 62

Perilaku Pengguna insulin pada pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Poliklinik RSUP Haji Adam Malik Medan

1 55 71

Perbandingan Beratnya Lesi Arteri Koroner Pasien Pacsa Acute Coronary Syndrome Dengan Faktor Resiko Diabetes Melitus Dan Non-Diabetes Melitus Di RSUP Haji Adam Malik Medan Pada Tahun 2012

0 0 14

Perbandingan Beratnya Lesi Arteri Koroner Pasien Pacsa Acute Coronary Syndrome Dengan Faktor Resiko Diabetes Melitus Dan Non-Diabetes Melitus Di RSUP Haji Adam Malik Medan Pada Tahun 2012

0 0 2

Perbandingan Beratnya Lesi Arteri Koroner Pasien Pacsa Acute Coronary Syndrome Dengan Faktor Resiko Diabetes Melitus Dan Non-Diabetes Melitus Di RSUP Haji Adam Malik Medan Pada Tahun 2012

0 0 4

Perbandingan Beratnya Lesi Arteri Koroner Pasien Pacsa Acute Coronary Syndrome Dengan Faktor Resiko Diabetes Melitus Dan Non-Diabetes Melitus Di RSUP Haji Adam Malik Medan Pada Tahun 2012

0 0 10

Perbandingan Beratnya Lesi Arteri Koroner Pasien Pacsa Acute Coronary Syndrome Dengan Faktor Resiko Diabetes Melitus Dan Non-Diabetes Melitus Di RSUP Haji Adam Malik Medan Pada Tahun 2012

0 0 3

Perbandingan Beratnya Lesi Arteri Koroner Pasien Pacsa Acute Coronary Syndrome Dengan Faktor Resiko Diabetes Melitus Dan Non-Diabetes Melitus Di RSUP Haji Adam Malik Medan Pada Tahun 2012

0 0 4