BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
1.1 Kerangka Konsep Penelitian
3.2 Definisi Operasional
1. Diabetes Melitus DM merupakan penyakit yang heterogenik, baik karena manifestasinya maupun karena jenisnya. Diabetes adalah sindrom yang
disebabkan oleh terganggunya insulin di dalam tubuh sehingga menyebabkan hiperglikemia yang disertai abnormalitas metabolisme
karbohidrat, lemak dan protein. Keparahan stenosis
Arteri koroner Diabetes Mellitus
DM Non-Diabetes
Melitus Non-DM
Aterosklerosis
Acute Coronary Syndrome ACS
Universitas Sumatera Utara
Kriteria Diabetes Melitus dalam penelitian ini mengikut The American Diabetes Association
ADA adalah : a. Pasien dengan Riwayat penderita DM
b. Pasien dengan KGD puasa ≥126mgdL c. Pasien dengan KDG semasa 200mgdL
d. Kadar HbA1c ≥ 6.5
2. Acute Coronary Syndrome merupakan spektrum manifestasi akut dan berat yang merupakan keadaan kegawatdaruratan dari koroner akibat
ketidakseimbangan antara kebutuhan oksigen miokardium dan aliran darah ke jantung.
Jenis Acute Coronary Syndrome yang telah melakukan pemeriksaan Angiografi Koroner akan diambil kira dalam penelitian ini adalah :
a. Unstable Angina b. Non ST elevation Miokard Infark NSTEMI
c. ST Elevation Miokard InfarkSTEMI
3.2.1 Kriteria Inklusif dan Ekskusif 1. Kriteria Inklusif
a. Semua penderita Coronary Artery Diseases dan Acute Coronary Syndrome
yang telah melakukan Angiography Coroner.
2. Kriteria Ekskusif
a. Semua pasien dengan riwayat hipertensi dan rekam medis yang tidak lengkap.
Universitas Sumatera Utara
3.2.2 Cara Ukur
Mengambil hasil gambaran Angiografi Koroner pasien Acute Coronary Syndrome daripada Rekam Medis di RSUP Haji Adam Malik, Medan
3.2.3 Alat Ukur
Status stenosis pasien Acute Coronary Syndrome yang diambil dari hasil pemeriksaan Angiografi Koroner dan status Kadar Gula Darah KGD pada Rekam
Medis.
3.2.4 Skala Ukuran
Skala yang digunakan adalah skala ordinal. Dimana gambaran Angiography Coroner
diklasifikasi mengikut skoring. Angiography coroner adalah suatu prosedur invasive untuk memeriksa pembuluh darah arteri koroner dan dapat
melihat apakah pembuluh darah koroner mengalami penyempitan atau penyumbatan. Angiografi lakukan oleh Kardiologis yang berpengalaman dalam
melakukan angiografi. Derajat keparahan lesi atau stenosis arteri koroner dinilai dari hasil angiografi pasien pasce Acute Coronary Syndrome, dievaluasi dan
diklasifikasikan berdasarkan skoring yaitu Vessel Score yang terdiri dari 0-3 poin berdasarkan banyaknya jumlah arteri koroner yang mengalami stenosis ≥50 yaitu
:
- 0 poin untuk stenosis 50 - 1 poin untuk stenosis ≥ 50 pada 1 arteri koroner utama – Ringan
- 2 poin untuk stenosis ≥ 50 pada 2 arteri koroner utama – Sedang - 3 poin untuk stenosis ≥ 50 pada 3 arteri koroner utama – Berat
Universitas Sumatera Utara
3.3 Hipotesis