Manifestasi Klinis Diagnosis Acute Coronary Syndrome

Gambar 2.1 : Proses Aterosklerosis

2.2.4 Manifestasi Klinis

Penyakit Jantung Koroner memberikan manifestasi klinis berupakan : 1. Angina pektoris Rasa nyeri dada dan sesak napas yang disebabkan gangguan suplai oksigen yang tidak mencukupi kebutuhan jantung. Keadaan ini terutama terjadi pada saat latihan fisik atau adanya stress. Leonard S. Lilly, 2011 Universitas Sumatera Utara 2. Angina Pektoris tidak stabil Dikatakan Angina Pektoris tidak stabil bila nyeri timbul untuk pertama kali atau bila Angina Pektoris sudah ada sebelumnya namun menjadi lebih berat. Dan biasanya dicetuskan oleh faktor yang lebih ringin dibanding sebelumnya. Keadaan ini harus diwaspadai karena kelainan bias lanjut menjadi berat, bahkan menjadi Infark MiokardMI. Leonard S. Lilly, 2011 3. Infark Miokard MI a. Kerusakan otot jantung akibat blockade arteri koroner yang terjadi sevara total dan memdadak. Biasanya terjadi akibat rupture plak aterosklerosis di dalam arteri koroner. b. Secara klinis MI ditandai dengan nyeri dada seperti pada Angina Pektoris, namun lebih berat dan langsung lebih lama sampai beberapa jam. Tidak seperti pada Angina Pektoris yang dicetuskan oleh latihan dan dapat hilang dengan pemakaian obat nitrat dibawah lidah, pada MI biasannya terjadi tanpa dicetuskan dengan latihan dan tidak hilang memakaian obat nitrat. c. Kadang-kadang gejala bias berupa sesak napas, atau sinkop Kehilangan Kesadaran. d. Biasanya diserta komplikasi seperti : i. Gangguan Irama Jantung ii. Renjatan Jantung Shock Cardiogenic iii. Gagal Jantung Kiri, bahkan kematian mendadak Sudden Death Leonard S. Lilly, 2011 Universitas Sumatera Utara

2.2.5 Diagnosis

Diagnosis Penyakit Jantung Koroner pada pasien Diabetes Melitus ditegakkan berdasarkan Leonard S. Lilly, 2011:  Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik Pada pasien DM tipe-I, yang umumnya datang tanpa disertai factor-faktor risiko tradisional, lamanya menderita DM dapat dijadikan sebagai predictor penting untuk Penyakit Jantung Koroner. Karena DM tipe-I sering terjadi pada usia muda, Penyakit Jantung Koroner dapat terjadi pada usia antara 30-40tahun. Sebaliknya pada pasien DM tipe-II, sering disertai dengan berbagai factor risiko, dan Penyakit Jantung Koroner biasanya terjadi pada usia 50 tahun keatas. Seringkali, DM baru terdiagnosis pada saat pasien datang dengan keluhan angina, infark miokard atau payah jantung. Sedangkan pada pasien DM dengan Silent Myocardial Ishaemia atau Silent Myocardial Infarction SMI, gejala yang timbul biasanya tidak khas seperti mudah capek, dyspnoe d’effort atau dyspepsia.  Pemeriksaan Laboratorium 1. Pemeriksaan Darah Rutin 2. Pemeriksaan KGD puasa 3. Pemeriksaan Profil Lipid  Kolestrol Total, HDL dan LDL  Trigliserida 4. Enzim-enzim Jantung 5. C-reactive protein CRP 6. Mikroalbumin atau proteinuria 7. Elektrokardiografi EKG 8. Uji latih Treadmill test 9. Pemeriksaan Foto Toraks 10. Ekokardiografi ECG 11. Pemeriksaan Baku adalah Angiografi Koroner Kateterisasi Universitas Sumatera Utara  The American Diabetes Association ADA merekomendasikan pemeriksaan-pemeriksaan sebagai berikut Mohd K. Ali,2009 : 1. Elektrokardiografi EKG dilakukan pemeriksaan awal terhadap setiap pasien Diabetes Melitus. 2. Uji latih Treadmill test dilakukan terhapad pasien DM dengan  Gejala-gejala angina pektoris  Dyspnoe d’effort  Gejala Gastrointestinal  EKG istirahat menunjukan tanda-tanda iskemi atau MI  Disertai penyakit arteri perifer atau oklusi arteri karotis  Disertai adanya dua2 atau lebih faktor-faktor kardiovaskular sebagai berikut David L.Coven,2013 :  Kolestrol Total ≥240 mgdl  Kolestrol LDL ≥160 mgdl  Kolestrol HDL ≤35 mgdl  Tekanan Darah 14090 mmHg  Riwayat merokok  Riwayat Keluarga menderita PJK, Mikroalbuminuria atau proteinuria. Universitas Sumatera Utara

2.6 Angiografi Koroner

Dokumen yang terkait

Aktivitas Self Care pada Pasien Diabetes Melitus di RSUP H. Adam Malik Medan

6 68 92

Perbandingan Beratnya Lesi Arteri Koroner Pada Pasien Pasca Acute Coronary Syndrome (ACS) Dengan Faktor Risiko Hipertensi Dan Non Hipertensi di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik, Medan.

4 55 50

Karakteristik Pasien Katarak Akibat Diabetes Melitus Tipe 2 di Poliklinik Mata RSUP Haji Adam Malik Medan Pada tahun 2012

3 65 62

Perilaku Pengguna insulin pada pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Poliklinik RSUP Haji Adam Malik Medan

1 55 71

Perbandingan Beratnya Lesi Arteri Koroner Pasien Pacsa Acute Coronary Syndrome Dengan Faktor Resiko Diabetes Melitus Dan Non-Diabetes Melitus Di RSUP Haji Adam Malik Medan Pada Tahun 2012

0 0 14

Perbandingan Beratnya Lesi Arteri Koroner Pasien Pacsa Acute Coronary Syndrome Dengan Faktor Resiko Diabetes Melitus Dan Non-Diabetes Melitus Di RSUP Haji Adam Malik Medan Pada Tahun 2012

0 0 2

Perbandingan Beratnya Lesi Arteri Koroner Pasien Pacsa Acute Coronary Syndrome Dengan Faktor Resiko Diabetes Melitus Dan Non-Diabetes Melitus Di RSUP Haji Adam Malik Medan Pada Tahun 2012

0 0 4

Perbandingan Beratnya Lesi Arteri Koroner Pasien Pacsa Acute Coronary Syndrome Dengan Faktor Resiko Diabetes Melitus Dan Non-Diabetes Melitus Di RSUP Haji Adam Malik Medan Pada Tahun 2012

0 0 10

Perbandingan Beratnya Lesi Arteri Koroner Pasien Pacsa Acute Coronary Syndrome Dengan Faktor Resiko Diabetes Melitus Dan Non-Diabetes Melitus Di RSUP Haji Adam Malik Medan Pada Tahun 2012

0 0 3

Perbandingan Beratnya Lesi Arteri Koroner Pasien Pacsa Acute Coronary Syndrome Dengan Faktor Resiko Diabetes Melitus Dan Non-Diabetes Melitus Di RSUP Haji Adam Malik Medan Pada Tahun 2012

0 0 4