Upaya Kegiatan Posyandu Lansia Bentuk Pelayanan Posyandu Lansia

4. Melaksanakan kegiatan di posyandu lansia yaitu menyiapkan tempat, alat-alat dan bahan serta memberikan pelayanan lansia. 5. Melakukan pencatatan Depkes RI, 2005.

2.4.6 Upaya Kegiatan Posyandu Lansia

Pelaksanaan kegiatan kesehatan usia lanjut secara umum mencakup kegiatan pelayanan yang berbentuk upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif termasuk rujukannya. 1. Kegiatan Promotif Meningkatkan semangat hidup bagi lansia agar mereka tetap dihargai dan tetap berguna baik bagi dirinya sendiri, keluarga maupun masyarakat. Upaya promotif dapat berupa kegiatan penyuluhan. 2. Kegiatan Preventif Upaya pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya penyakit maupun kompilikasi penyakit yang disebabkan oleh proses penuaan. Upaya preventif dapat berupa kegiatan Pemeriksaan kesehatan secara berkala dan teratur untuk menemukan secara dini penyakit-penyakit lansia. 3. Kegiatan Kuratif Upaya yang dilakukan adalah pengobatan dan perawatan bagi usila yang sakit dan dapat dilakukan melalui fasilitas pelayanan seperti puskesmas pembantu, puskesmas dan dokter praktek swasta. 4. Kegiatan Rehabilitatif Upaya mengembalikan fungsi organ yang telah menurun. Upaya ini dapat berupa memberikan informasi, pengetahuan dan pelayanan tentang Universitas Sumatera Utara penggunaan berbagai alat Bantu, mengembalikan kepercayaan pada diri sendiri dan memperkuat mental penderita. 5. Kegiatan Rujukan Upaya yang dilakukan untuk mendapatkan pelayanan kuratif dan rehabilitatif yang memadai dan tepat waktu sesuai kebutuhan. Upaya dapat dilakukan secara vertikal dari tingkat pelayanan dasar ke tingkat pelayanan spesialistik di rumah sakit secara horizontal ke sesama tingkat pelayanan yang mempunyai sarana yang lebih lengkap.

2.4.7 Bentuk Pelayanan Posyandu Lansia

Jenis Pelayanan Kesehatan yang diberikan kepada usia lanjut di Posyandu Lansia seperti pemeriksaan aktivitas kegiatan sehari-hari meliputi kegiatan dasar dalam kehidupan, seperti makanminum, berjalan, mandi, berpakaian, naik turun tempat tidur, buang air besarkecil dan sebagainya Depkes, 2006. a. Pemeriksaan status mental. Pemeriksaan ini berhubungan dengan mental emosional dengan menggunakan pedoman metode 2 dua menit. b. Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan kemudian dicatat pada grafik Indeks Masa Tubuh IMT. c. Pengukuran tekanan darah menggunakan tensimeter dan stetoskop serta penghitungan denyut nadi selama satu menit. d. Pemeriksaan hemoglobin menggunakan talquist, sahli atau cuprisulfat e. Pemeriksaan adanya gula dalam air seni sebagai deteksi awal adanya penyakit gula diabetes mellitus. f. Pemeriksaan adanya zat putih telur protein dalam air seni sebagai deteksi awal adanya penyakit ginjal. Universitas Sumatera Utara g. Pelaksanaan rujukan ke Puskesmas bilamana ada keluhan dan atau ditemukan kelainan pada pemeriksaan butir 1 hingga 7. h. Penyuluhan Kesehatan Depkes, 2006. Kegiatan lain yang dapat dilakukan sesuai kebutuhan dan kondisi setempat seperti Pemberian Makanan Tambahan PMT dengan memperhatikan aspek kesehatan dan gizi lanjut usia dan kegiatan olah raga seperti senam lanjut usia, gerak jalan santai untuk meningkatkan kebugaran. Untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan di Posyandu Lansia, dibutuhkan, sarana dan prasarana penunjang, yaitu: tempat kegiatan gedung, ruangan atau tempat terbuka, meja dan kursi, alat tulis, buku pencatatan kegiatan, timbangan dewasa, meteran pengukuran tinggi badan, stetoskop, tensi meter, peralatan laboratorium sederhana, thermometer, Kartu Menuju Sehat KMS lansia Depkes, 2006. 2.5 Penyelenggaraan Posyandu Lansia 2.5.1 Waktu Penyelenggaraan