Perilaku Kader tentang Kegiatan Posyandu Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Prapat Janji Kecamatan Buntu Pane Kabupaten Asahan Tahun 2015

(1)

KUESIONER PENELITIAN PERILAKU KADER TENTANG KEGIATAN POSYANDU LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS

PRAPAT JANJI KECAMATAN BUNTU PANE KABUPATEN ASAHAN TAHUN 2015

I. Data Responden

Nomor Responden :

Nama :

Umur : Tahun

Pendidikan : 1 ( ) Tidak Lulus SD 2 ( ) Lulus SD

3 ( ) Tidak Lulus SMP 4 ( ) Lulus SMP 5 ( ) Lulus SMA 6 ( ) PT

II. Pengetahuan Kader Tentang Posyandu Lansia

1. Menurut Ibu, apa yang dimaksud dengan posyandu lansia ? a. Pembinaan kesehatan lansia dalam meningkatkan kesehatan,

kemampuan untuk mandiri, produktif dan berperan aktif

yang dilakukan setiap bulannya (2) b. Tempat pengobatan untuk lansia (1)

c. Tidak tahu (0)

2. Menurut Ibu, apa manfaat dari posyandu lansia ?

a. Untuk meningkatkan kesehatan, kemampuan untuk mandiri produktif dan

berperan aktif (2)

b. Untuk mendapatkan pengobatan secara gratis (1)

c. Tidak tahu (0)

3. Menurut Ibu, apakah jenis kegiatan yang dilakukan di posyandu lansia ? a. Pemeriksaan kesehatan, penyuluhan kesehatan, pemberian makanan

tambahan, olah raga (2)

b. Pencatatan Kartu Menuju Sehat (KMS) lansia. (1)

c. Tidak tahu (0)

4. Menurut Ibu, untuk apa dilakukan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan kepada lansia yang mengikuti posyandu lansia ?

a. Untuk pemeriksaan status gizi (2) b. Untuk pencatatan petugas puskesmas (1)

c. Tidak tahu (0)

5. Menurut Ibu, untuk apa dilakukan pengukuran tekanan darah kepada lansia di posyandu lansia ?

a. Untuk mengetahui status kesehatan lansia (2) b. Untuk data pelengkap bagi petugas kesehatan (1)


(2)

6. Menurut Ibu, pemberian makanan tambahan yang bagaimana yang sesuai untuk dikonsumsi lansia ?

a. Jenis makanan yan memperhatikan aspek kesehatan dan gizi untuk

Lansia (2)

b. Jenis makanan yang enak dan murah (1)

c. Tidak tahu (0)

7. Apakah menurut Ibu, posyandu lansia harus rutin dilaksanakan?

a. Runtin sebulan sekali (2)

b. Tidak perlu rutin dilaksanakan (1)

c. Tidak tahu (0)

8. Menurut Ibu, apakah penyuluhan tentang posyandu lansia itu penting ?

a. Sangat penting (2)

b. Tidak penting (1)

c. Tidak tahu (0)

9. Menurut ibu, untuk apa dilakukan penyuluhan tentang posyandu lansia ? a. Untuk memberikan komunikasi, informasi, dan edukatif pada lansia (2) b. Untuk mendengarkan petugas kesehatan dalam menyampaikan program

kerja puskesmas (1)

c. Tidak tahu (0)

10. Menurut Ibu, untuk apa buku KMS lansia diisi setiap bulannya ? a. Untuk mengetahui perkembangan kesehatan pada lansia (2) b. Untuk data pelengkap bagi petugas kesehatan (1)

c. Tidak tahu (0)

11. Menurut ibu,apa yang dilakukan agar lansia mau mengikuti posyandu lansia ? a. Selalu mengingatkan dan memberikan arahan dengan ramah, lembut, dan

sopan (2)

b. Memberikan pengumuman untuk mengikuti posyandu lansia (1)


(3)

III. Sikap Kader Terhadap Posyandu Lansia

No. Pernyataan

Jawaban

SS S TS STS

1 Ibu harus memberikan sarana dan prasarana yang baik di posyandu lansia untuk meningkatkan kunjungan lansia posyandu lansia setiap bulannya

4 3 2 1

2 Posyandu lansia bermanfaat dalam menjaga kesehatan lansia

4 3 2 1

3 Ibu seharusnya rutin melaksanakan sosialisasi posyandu lansia kepada lansia

4 3 2 1

4 Ibu seharusnya melaksanakan kegiatan posyandu lansia sesuai dengan prosedur

4 3 2 1

5 Pemberian makanan tambahan kepada lansia bukan kegiatan posyandu lansia

1 2 3 4

6 Tidak perlu mengingatkan lansia untuk mengikuti kegiatan posyandu bulan depan

1 2 3 4

7 Ibu seharusnya memberikan sambutan yang ramah, sopan kepada lansia yang datang ke posyandu lansia

4 3 2 1

8 Ibu tidak perlu mendukung keluarga lansia untuk meningkatkan kunjungan lansia ke posyandu lansia

1 2 3 4

Keterangan:

SS : Sangat Setuju S : Setuju

TS : Tidak Setuju


(4)

IV. Akses Ketempat Posyandu Lansia

Petunjuk : Pilihlah jawaban YA atau TIDAK dengan cara

menceklis/contreng (฀ ) pada kolom yang telah disediakan

No. Enabling ( Akses Pelayanan Kesehatan) Ya Tidak

1. Jarak tempat tinggal ke posyandu lansia dekat ? 1 0 2. Waktu yang diperlukan dari tempat tinggal ke

posyandu sebentar ?

1 0

3. Sarana transportasi mudah ? 1 0

4. Kondisi jalan baik ? 1 0

5. Biaya transportasi murah ? 1 0

V. Peran Kepala Desa

Petunjuk : Pilihlah jawaban YA atau TIDAK dengan cara

menceklis/contreng (฀) pada kolom yang telah disediakan

No. Reinforcing ( Peran Kepala Desa) Ya Tidak

1. Apakah kepala desa ikut menghimbau masyarakat agar membantu kader posyandu dalam memberikan

penyuluhan kesehatan bagi lansia

1 0

2. Apakah kepala desa menggerakkan masyarakat untuk mengajak lansia untuk hadir dalam kegiatan posyandu lansia ?

1 0

3. Apakah kepala desa membantu menghimbau para lansia untuk mengikuti dan berpartisipasi dalam kegiatan posyandu lansia ?

1 0

4. Apakah kepala desa membantu posyandu lansia dalam menyediakan tempat yang nyaman bagi lansia yang datang ke posyandu lansia ?

1 0

5. Apakah kepala desa membantu posyandu lansia untuk menyediakan alat-alat dan bahan dalam mendukung pelaksanaan posyandu lansia ?


(5)

VI. Tindakan

Petunjuk : Pilihlah jawaban YA atau TIDAK dengan cara

menceklis/contreng (฀ ) pada kolom yang telah disediakan

No. PERTANYAAN YA TIDAK

1. Apakah ketika lansia tidak mengalami masalah kesehatan ibu tetap memberikan pelayanan dan penyuluhan kesehatan

1 0

2. Apakah KMS tidak perlu diisi ketika lansia tidak mengalami masalah kesehatan

0 1

3. Apakah ibu selalu menghadiri posyandu lansia setiap bulannya

1 0

4. Apakah lansia sudah mengerti tujuan dan manfaat dari kegiatan posyandu lansia tanpa ibu jelaskan

0 1

5. Apakah ibu memberikan makanan tambahan kepada lansia setiap bulannya

1 0

6. Apakah ibu selalu melaksanakan kegiatan posyandu lansia sesuai dengan prosedur pelayanan kesehatan

1 0

7. Apakah kegiatan olah raga untuk lansia hanya akan menyebabkan lansia kelelahan dan sakit

0 1

8. Apakah ibu mengingatkan kepada lansia untuk datang kembali bulan depan

1 0

9. Apakah keluarga lansia perlu di berikan sosialisasi tentang kegiatan posyandu lansia

1 0

10. Apakah peralatan dan fasilitas dengan kondisi baik memberikan dampak kunjungan lansia ke posyandu

1 0

11. Apakah keterampilan yang baik saat memberikan pelayanan akan memberikan kepuasan pada lansia

1 0

12. Ketika keluarga lansia tidak mendukung keluarganya mengunjungi posyandu lansia apakah ibu sebagai kader diam saja

0 1

13. Apakah ibu tidak perlu bekerja sama dengan

masyarakat untuk membantu meningkatkan kunjungan lansia ke posyandu lansia setiap bulan nya


(6)

PEDOMAN WAWANCARA (LANJUT USIA)

1. Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang posyandu lansia ? Responden 1

Untuk pengobatan orang tua Responden 2

Posyandu untuk kakek-kakek dan nenek-nenek Responden 3

Pengobatan gratis untuk orang tua Responden 4

Pengobatan gratis dan pemeriksaan kesehatan untuk orang tua Responden 5

Posyandu orangtua yang dilaksanakan setiap bulan

2. Apa yang Bapak/Ibu dapat dari pelaksanaan posyandu lansia? Responden 1

Pengobatan gratis, habisnya berobat sekarang mahal. Nenek gag punya uang untuk berobat ke dokter atau klinik

Responden 2

Yang didapat dari posyandu lansia cuma obat gratis gag bayar itupun kalau saya ada sakit

Responden 3 :

Saya diberi obat gratis oleh bidan desa dan petugas puskesmas, saya juga selalu di tensi. Diukur berat badan saya, itu saja yang saya dapat dari posyandu ini Responden 4 :

Paling yang saya dapat dari posyandu lansia ini pengobatan gratis, diukur tensi saya, trus ada senam orang tua untuk kebugaran yang dilaksanakan setiap hari jumat.

Responden 5 :

Ya kalau saya sakit saya diberi obat gratis sama ibuk bidan, trus dikasi nasehat sama ibuk bidan buat jaga kesehatan

3. Bagaimana dengan kegiatan yang dilaksanakan? Responden 1 :

Kalau menurut saya baik, tetapi maunya posyandu lansia dilaksanakan seminggu sekali biar kami lebih mudah berobatnya


(7)

Responden 2 :

Bagus kok kegiatan nya, saya setuju sekali kalau posyandu ini dilaksanakan Responden 3 :

Sebenarnya bagus jadi memudahkan kami orangtua untuk berobat apalagi mendapat obat gratis kami kan juga sudah tidak bisa bekerja lagi jadi sudah tidak ada penghasilan yang banyak jd posyandu lansia ini sangat membantu kami tetapi kenapa sebulan sekali. Karna kami belum tentu bisa hadir disaat posyandu dilaksanakan

Responden 4 :

Baik tetapi kenapa tidak ada masyarakat yang membantu seperti posyandu anak-anak itu ya, padahal ibuk bidan desa nya kewalahan menghadapi kami apalagi kami yang sudah tua ini.

Responden 5 :

Saya sih setuju sama kegiatan posyandu lansia ini tetapi kurang petugas yang membantu, dan maunya alat-alat pemeriksaan nya di tambah

4. Bagaimana peran kader dalam pelaksanaan kegiatan posyandu lansia ? Responden 1 :

Kadernya kan gag ada, cuma ada ibuk bidan sama petugas puskesmas yang buat kegiatan posyandu lansia nya

Responden 2 :

Kadernya gag pernah hadir dek, yang ada cuma buk bidannya sama ibuk puskesmas nya makanya maunya ada kader nya biar gag kewalahan

Responden 3 :

Orang kadernya ga pernah datang kok dek, pertama aja ada tapi sekarang gak ada lagi kalo ada pun sekali-sekali aja nampaknya itupun gak semua Cuma satu-dua

Responden 4 :

Waktu pertama-tamanya ada sih dek tapi sekarang gak lagi, gak tau kenapa kok malah gag pernah datang lagi.

Responden 5 :

Gak ada kadernya dek diposyandu sini, Cuma buk bidan aja sama ibuk puskesmas yang kasi pengobatan gratis nya.

5. Menurut Bapak/Ibu, bagaimana sarana dan prasarana yang di gunakan untuk pelaksanaan posyandu?

Responden 1 :

Peralatannya kurang, maunya dibuat kayak rumah sakit gitu kan lebih enak berobatnya


(8)

Responden 2 :

Maunya ada mobil, jadi bisa jemput kami yang sakit, tambahkan peralatannya sama dokternya.

Responden 3 :

Maunya ada yang jemputin biar kami gak susah ke posyandu nya soalnya kadang kami gak ada yang ngantarkan ke posyandu nya.

Responden 4 :

Peralatannya maunya ditambah jangan cuma ntuk tensi, nimbang sama ukur tinggi aja.

Responden 5 :

Pengennya ada yang jemputin ntah mobil atau ambulan gitu biar jemputin kami, trus maunya ditambah bidan sama peralatannya nya lagi biar makin banyak yang datang.

6. Apa saran Bapak/Ibu tentang pelaksanaan posyandu lanjut usia di daerah ini ? Responden 1 :

Kalau bisa sering-sering ada posyandu nya, jadi nenek gak sakit-sakit lagi Responden 2 :

Saranya ya cuma dijaga terus posyandu ini laksanakan terus biar kakek cepat sembuh, jarang sakit. Kader dan petugasnya juga ditambah maunya juga ada dokter jadi kan enak berobatnya dek.

Responden 3 :

Maunya posyandu nya kayak senamnya sering dibuat trus petugasnya ditambah biar gag kewalahan menghadapi kaker-kakek dan nenek-nenek ini. Kami kan sudah tua jadi perlu diperhatikan dengan lembut dan sopan santun.

Responden 4 :

Kader nya maunya di aktifkan lagi biar banyak petugasnya jadi posyandu nya biar lebih bagus lagi, terus banyak alat-alatnya yang kayak dirumah sakit biar kami sehat dan jarang sakit lagi

Responden 5 :

Laksanakan terus posyandu nya karna sangat berguna sama kami, tapi kalo bisa ada yang jemput kami kerumah untuk ke posyandu biar kami gak susah mau ke posyandu lansia nya. Sama ditambah kader nya kayak di posyandu anak-anak biar kami gak susah kalau mau tanyak-tanyak dek.


(9)

(10)

(11)

(12)

(13)

(14)

(15)

(16)

(17)

(18)

Statistics kategori umur responden kategori pendidikan responden

N Valid 45 45

Missing 0 0

kategori umur responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Pemuda 1 2.2 2.2 2.2

Umur Dewasa 44 97.8 97.8 100.0

Total 45 100.0 100.0

kategori pendidikan responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Pendidikan Rendah 6 13.3 13.3 13.3

Pendidikan Tinggi 39 86.7 86.7 100.0

Total 45 100.0 100.0

Statistics pertanyaan pengetahuan no 1 pertanyaan pengetahuan no 2 pertanyaan pengetahuan no 3 pertanyaan pengetahuan no 4 pertanyaan pengetahuan no 5

N Valid 45 45 45 45 45

Missing 0 0 0 0 0


(19)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid jawaban a 43 95.6 95.6 95.6

jawaban b 2 4.4 4.4 100.0

Total 45 100.0 100.0

pertanyaan pengetahuan no 2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid jawaban a 43 95.6 95.6 95.6

jawaban b 2 4.4 4.4 100.0

Total 45 100.0 100.0

pertanyaan pengetahuan no 3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid jawaban a 45 100.0 100.0 100.0

pertanyaan pengetahuan no 4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid jawaban a 38 84.4 84.4 84.4

jawaban b 6 13.3 13.3 97.8

jawaban c 1 2.2 2.2 100.0

Total 45 100.0 100.0

pertanyaan pengetahuan no 5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid jawaban a 44 97.8 97.8 97.8

jawaban b 1 2.2 2.2 100.0


(20)

Statistics pertanyaan pengetahuan no 6 pertanyaan pengetahuan no 7 pertanyaan pengetahuan no 8 pertanyaan pengetahuan no 9 pertanyaan pengetahuan no 10 pertanyaan pengetahuan no 11

N Valid 45 45 45 45 45 45

Missing 0 0 0 0 0 0

pertanyaan pengetahuan no 6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid jawaban a 45 100.0 100.0 100.0

pertanyaan pengetahuan no 7

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid jawaban a 45 100.0 100.0 100.0

pertanyaan pengetahuan no 8

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid jawaban a 44 97.8 97.8 97.8

jawaban c 1 2.2 2.2 100.0

Total 45 100.0 100.0

pertanyaan pengetahuan no 9

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid jawaban a 45 100.0 100.0 100.0


(21)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid jawaban a 42 93.3 93.3 93.3

jawaban b 3 6.7 6.7 100.0

Total 45 100.0 100.0

pertanyaan pengetahuan no 11

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid jawaban a 41 91.1 91.1 91.1

jawaban b 4 8.9 8.9 100.0

Total 45 100.0 100.0

Statistics

Kategori Pengetahuan Responden

N Valid 45

Missing 0

Kategori Pengetahuan Responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tingkat pengetahuan sedang 1 2.2 2.2 2.2

Tingkat pengetahuan baik 44 97.8 97.8 100.0

Total 45 100.0 100.0

Statistics

pertanyaan sikap no 1

pertanyaan sikap no 2

pertanyaan sikap no 3

pertanyaan sikap no 4

pertanyaan sikap no 5

pertanyaan sikap no 6

pertanyaan sikap no 7

pertanyaan sikap no 8

N Valid 45 45 45 45 45 45 45 45

Missin g


(22)

pertanyaan sikap no 1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Setuju 36 80.0 80.0 80.0

Sangat setuju 9 20.0 20.0 100.0

Total 45 100.0 100.0

pertanyaan sikap no 2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Setuju 34 75.6 75.6 75.6

Sangat setuju 11 24.4 24.4 100.0

Total 45 100.0 100.0

pertanyaan sikap no 3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak setuju 2 4.4 4.4 4.4

Setuju 41 91.1 91.1 95.6

Sangat setuju 2 4.4 4.4 100.0

Total 45 100.0 100.0

pertanyaan sikap no 4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak setuju 2 4.4 4.4 4.4

Setuju 30 66.7 66.7 71.1

Sangat setuju 13 28.9 28.9 100.0

Total 45 100.0 100.0


(23)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Sangat setuju 13 28.9 28.9 28.9

Setuju 13 28.9 28.9 57.8

Tidak setuju 12 26.7 26.7 84.4

Sangat tidak setuju 7 15.6 15.6 100.0

Total 45 100.0 100.0

pertanyaan sikap no 6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Setuju 1 2.2 2.2 2.2

Tidak setuju 33 73.3 73.3 75.6

Sangat tidak setuju 11 24.4 24.4 100.0

Total 45 100.0 100.0

pertanyaan sikap no 7

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Setuju 30 66.7 66.7 66.7

Sangat setuju 15 33.3 33.3 100.0

Total 45 100.0 100.0

pertanyaan sikap no 8

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Setuju 2 4.4 4.4 4.4

Tidak setuju 37 82.2 82.2 86.7

Sangat tidak setuju 6 13.3 13.3 100.0

Total 45 100.0 100.0


(24)

Kategori Sikap Responden

N Valid 45

Missing 0

Kategori Sikap Responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Sikap sedang 18 40.0 40.0 40.0

Sikap baik 27 60.0 60.0 100.0

Total 45 100.0 100.0

Statistics

pertanyaan tindakan no 1

pertanyaan tindakan no 2

pertanyaan tindakan no 3

pertanyaan tindakan no 4

pertanyaan tindakan no 5

pertan tindaka

N Valid 45 45 45 45 45

Missing 0 0 0 0 0

pertanyaan tindakan no 1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak 32 71.1 71.1 71.1

Ya 13 28.9 28.9 100.0

Total 45 100.0 100.0

pertanyaan tindakan no 2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak 25 55.6 55.6 55.6

ya 20 44.4 44.4 100.0

Total 45 100.0 100.0


(25)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak 3 6.7 6.7 6.7

Ya 42 93.3 93.3 100.0

Total 45 100.0 100.0

pertanyaan tindakan no 4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak 10 22.2 22.2 22.2

Ya 35 77.8 77.8 100.0

Total 45 100.0 100.0

pertanyaan tindakan no 5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak 33 73.3 73.3 73.3

Ya 12 26.7 26.7 100.0

Total 45 100.0 100.0

pertanyaan tindakan no 6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak 8 17.8 17.8 17.8

Ya 37 82.2 82.2 100.0

Total 45 100.0 100.0

Statistics

pertanyaan tindakan no 7

pertanyaan tindakan no 8

pertanyaan tindakan no 9

pertanyaan tindakan no 10

pertanyaan tindakan no 11

pertan tindakan

N Valid 45 45 45 45 45


(26)

pertanyaan tindakan no 7

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak 44 97.8 97.8 97.8

Ya 1 2.2 2.2 100.0

Total 45 100.0 100.0

pertanyaan tindakan no 8

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak 5 11.1 11.1 11.1

Ya 40 88.9 88.9 100.0

Total 45 100.0 100.0

pertanyaan tindakan no 9

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak 9 20.0 20.0 20.0

Ya 36 80.0 80.0 100.0

Total 45 100.0 100.0

pertanyaan tindakan no 10

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak 21 46.7 46.7 46.7

Ya 24 53.3 53.3 100.0

Total 45 100.0 100.0


(27)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak 25 55.6 55.6 55.6

Ya 20 44.4 44.4 100.0

Total 45 100.0 100.0

pertanyaan tindakan no 12

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak 39 86.7 86.7 86.7

Ya 6 13.3 13.3 100.0

Total 45 100.0 100.0

pertanyaan tindakan no 13

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak 29 64.4 64.4 64.4

Ya 16 35.6 35.6 100.0

Total 45 100.0 100.0

Statistics

Kategori Tindakan Responden

N Valid 45

Missing 0

Kategori Tindakan Responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tindakan kurang 14 31.1 31.1 31.1

Tindakan sedang 21 46.7 46.7 77.8

Tindakan baik 10 22.2 22.2 100.0


(28)

Statistics Jarak tempat tinggal ke posyandu lansia dekat Waktu yang diperlukan dari tempat tinggal ke

posyandu sebentar Sarana transportasi mudah Kondisi jalan baik Biaya transportasi murah

N Valid 45 45 45 45 45

Missing 0 0 0 0 0

Jarak tempat tinggal ke posyandu lansia dekat

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ya 45 100.0 100.0 100.0

Waktu yang diperlukan dari tempat tinggal ke posyandu sebentar

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak 5 11.1 11.1 11.1

Ya 40 88.9 88.9 100.0

Total 45 100.0 100.0

Sarana transportasi mudah

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak 1 2.2 2.2 2.2

Ya 44 97.8 97.8 100.0

Total 45 100.0 100.0

Kondisi jalan baik

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak 5 11.1 11.1 11.1

Ya 40 88.9 88.9 100.0


(29)

Biaya transportasi murah

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak 1 2.2 2.2 2.2

Ya 44 97.8 97.8 100.0

Total 45 100.0 100.0

Statistics

Kepala desa ikut menghimbau masyarakat agar membantu kader posyandu dalam memberikan penyuluhan kesehatan bagi lansia Kepala desa menggerakkan masyarakat untuk mengajak lansia untuk hadir dalam kegiatan posyandu lansia Kepala desa membantu menghimbau para lansia untuk

mengikuti dan berpartisipasi dalam kegiatan posyandu lansia Kepala desa membantu posyandu lansia dalam menyediakan tempat yang nyaman bagi lansia yang datang ke posyandu Kepala desa membantu posyandu lansia untuk menyediakan alat-alat dan bahan dalam mendukung pelaksanaan posyandu lansia

N Valid 45 45 45 45 45

Missing 0 0 0 0 0

Kepala desa ikut menghimbau masyarakat agar membantu kader posyandu dalam memberikan penyuluhan kesehatan bagi lansia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ya 45 100.0 100.0 100.0

Kepala desa menggerakkan masyarakat untuk mengajak lansia untuk hadir dalam kegiatan posyandu lansia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(30)

Kepala desa membantu menghimbau para lansia untuk mengikuti dan berpartisipasi dalam kegiatan posyandu lansia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ya 45 100.0 100.0 100.0

Kepala desa membantu posyandu lansia dalam menyediakan tempat yang nyaman bagi lansia yang datang ke posyandu

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ya 45 100.0 100.0 100.0

Kepala desa membantu posyandu lansia untuk menyediakan alat-alat dan bahan dalam mendukung pelaksanaan posyandu lansia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak 12 26.7 26.7 26.7

Ya 33 73.3 73.3 100.0


(31)

(32)

(33)

68

DAFTAR PUSTAKA

Aidha, 2010 . Kinerja Petugas Posyandu Dan Kepuasan Pengguna Posyandu

Lansia Di Desa Sei Semayang Kabupaten Deli Serdang

Anugerah, Yuni. 2015 . Analisis Pelaksanaan Posyandu Lansia Di Kecamatan

Medan Deli Tahun 2015

Arikunto, S., 2013. Prosedur Penelitian. PT Rineka Cipta. Jakarta

Badan Pusat Statistik. 2010. Sensus Penduduk Indonesia Tahun 2010. Jakarta Badan Pusat Statistik. 2009. Statistik Penduduk Lanjut Usia 2009. Jakarta:

Badan Pusat Statistik.

Bandura. 1997. Social Learning Theory. Prentice Hall. United States of Amerika

Basrowi, Dr. M.S. 2005. Pengantar Sosiologi. Bogor : Ghalia Indonesia.

Departemen Kesehatan RI, 2003. Pedoman Pemantauan Dan Penilaian

Program Kesehatan Usia Lanjut Bagi Petugas Kesehatan, Jakarta:

Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan.

Departemen Kesehatan RI, 2001. Pedoman Pembinaan Kesehatan Usia Lanjut

Bagi Petugas Kesehatan. Jakarta:Direktorat Bina Kesehatan Keluarga.

Departemen Kesehatan RI, 2005. Pedoman Pembinaan Kesehatan Usia Lanjut

Bagi Petugas Kesehatan. Jakarta: Bina Kesehatan Masyarakat

Departemen Kesehatan.

Departemen Kesehatan RI, 2006. Pedoman Tatalaksana Usia Lanjut Untuk

Tenaga Kesehatan. Jakarta: Bina Kesehatan Masyarakat Departemen

KesehatanDepartemen Kesehatan RI, 2009. Undang-Undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Jakarta: Biro Hukum Departemen Kesehatan.

Dinkes Provinsi Sumatera Utara.2007. Pelatihan Bagi Petugas Puskesmas

untuk Revitalisasi Posyandu.Medan

Dinkes Kabupaten Asahan, 2015. Laporan Tahunan Dinas Kesehatan

Kabupaten Asahan.

Dinas Kota Medan, 2010. Laporan Tahunan Dinas Kesehatan Kota Medan. Medan: Seksi Pembinaan Kesehatan Lansia.

Henniwati. 2008. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemanfaatan


(34)

69

Kabupaten Aceh Timur [Tesis]. Medan: Universitas Sumatera Utara.

USU e-Repository.

Hutabarat.2013. Pola Sosialisasi Kemandirian Anak Berkebutuhan Khusus

(Studi Deskriptif : Di Panti Asuhan)

http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/39911

Komisi Nasional Lanjut Usia (2010). Penduduk Lanjut Usia 2009. Jakarta. Laia, Hastri Rizka Rahmi. 2015 , Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu

Terhadap Upaya Penanganan Diare secara Dini pada Balita di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli Utara

Maryam, Siti.2008. Mengenal Usia lanjut dan Perawatannya. Jakarta:Salemba Medika

Maryam, Siti.2010. Buku Panduan Kader Posbindu Lansia.Jakarta:Salemba Medika.

Mutiara, E. (2011). Karakteristik Penduduk Lanjut Usia di Propinsi

Sumatera Utara. Diambil tanggal 23 April 2013 dari

Nugroho,Wahyudi.2008. Keperawatan Gerontik & Geriatrik.Jakarta:Egc

Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Penerbit Rineka Cipta. Jakarta

Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Kesehatan Masyarakat: Imu dan Seni , Jakarta: Rineka Cipta

Notoatmodjo, Soekidjo. 2009. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan(Edisi Revisi 2009). Penerbit Rineka Cipta. Jakarta

Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta. Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Rineka

Cipta. Jakarta

Nurhaida.2012. Pengaruh Peran Keluarga Dan Kader Lansia Terhadap

Pemanfaatan Pelayanan Posyandu Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan

Pangaribuan.2013. Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Kader Posyandu

Lansiadi Wilayah Kerja Puskesmas Simalingkar Kota Medan

Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2004 Tentang Pelaksanaan Upaya


(35)

70

Puskesmas Prapat Janji, 2015, Laporan Program Pembinaan Kesehatan

Lansia Di Puskemas Prapat Janji, Kecamatan Buntu Pane, Kabupaten Asahan.

Puskesmas Prapat Janji, 2012, Profil Kesehatan Puskesmas Prapat Janji,

Kecamatan Buntu Pane, Kabupaten Asahan.

Ramadhan, 2010 . Pengaruh Pengetahuan, Sikap, Dukungan Keluarga Dan

Kader Terhadap Pemanfaatan Posyandu Lanjut Usia Di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Dolok Kecamatan Pagar Merbau Kebupaten Deli Serdang

Ritongan.2013. Faktor-Faktor Penggunaan Narkoba Pada Penghuni

Lembaga Permasyarakatan Di Lembaga Permasyarakatan Kelas Ii A Rantau Prapat

Rusdiyanto, 2007 . Hubungan Antara Pengetahuan Lansia Tentang Posyandu

Lansia Dengan Frekuensi Kunjungan Lansia Ke Posyandu Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Kemusu Ii Kabupaten Boyolali Tahun 2007

Sari, Juniyanti Puspita. 2011 , Perilaku Penderita Diabetes Mellitus (DM)

Rawat Jalan Di Rumah Sakit Umum Daerah Rantauprapat Kabupaten Labuhan Batu Dalam Pengaturan Pola Makan

Soekanto, Soejono.2003. Sosiologi Pengantar. Jakarta Raja Grafindo Persada. Soenarto, Kamanto. 2000. Pengantar Sosiologi. Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia.

Sudijono. 2012. Studi Penatalaksanaan Asuhan Keperawatan Pada Balita

Diare.

http:/www.studi-penatalaksanaan-asuhan.html. diakses pada tanggal 16 oktober 2015.

Sutini, Sri Agus. (2010). Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku

Lansia Dalam Melakukan Kunjungan Ke Posyandu Lansia di RW 05 Pangkalan Jati Baru Depok. Diambil tanggal 12 Desember 2013

dari

http://www.library.upnvj.ac.id/pdf/2s1keperawatan/0810712008/bab6.p df

UU RI Nomor 13 Tahun 1998 Tentang Kesejahteraan Lanjut Usia UU RI Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan


(36)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriftif untuk mengetahui Perilaku Kader Tentang Kegiatan Posyandu Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Prapat Janji Kecamatan Buntu Pane Kabupaten Asahan Tahun 2015.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada salah satu Puskesmas yang ada di Kabupaten Asahan yaitu Puskesmas Prapat Janjiyang terletak di Buntu PaneKecamatan Buntu PaneKabupaten Asahan. Pemilihan lokasi penelitian ini didasarkan karena Posyandu Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas ini cukup rutin dilakukan sebulan sekali oleh Petugas Puskesmas dan Kader Posyandu Lansia. Selain itu dari hasil observasi awal peneliti, Posyandu Lansia dilakukan rutin sebulan sekali perdesa tetapi kunjungan lansia untuk mengikuti kegiatan Posyandu Lansia masih kurang dibanding dengan jumlah seluruh lansia yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas tersebut. Banyak lansia dan masyarakat yang belum mengetahui fungsi dan manfaat dari posyandu lansia.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September tahun 2015 - Februari tahun 2016 di Puskesmas Prapat Janji Kecamatan Buntu Pane Kabupaten Asahan.


(37)

35

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah 45 orang kader posyandu lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Prapat Janji Kecamatan Buntu Pane Kabupaten Asahan.

3.3.2 Sampel

Sampel pada penelitian ini adalah seluruh kader posyandu lansia di Wilayah Puskesmas Prapat Janji yang berjumlah 45 orang (total sampling) selain itu juga dilakukan indepth interview kepada lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Prapat Janji Kecamatan Buntu Pane Kabupaten Asahan.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu melakukan survei langsung yang dilakukan peneliti kepada kader Posyandu lansia Puskesmas Prapat Janji dengan alat bantu kuesioner yang telah disediakan sebelumnya.

1. Data Primer

Diperoleh dari hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner yang langsung ditanyakan kepada responden meliputi pengetahuan, sikap dan tindakan kader tentang kegiatan posyandu lansia

2. Data Sekunder

Diperoleh dari Puskesmas Prapat Janji, data sekunder dalam penelitian ini adalah jumlah Posyandu lansia yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Prapat Janji dan jumlah seluruh kader Posyandu lansia yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Prapat Janji tersebut.


(38)

36

3.5 Defenisi Operasional

Variabel dalam penelitian ini adalah :

1. Predisposing (Predisposisi) adalah faktor dari dalam diri responden yang dapat mempengaruhi responden dalam kegiatan posyandu lansia yang mencakup, umur, pendidikan, lama menjadi kader, pengetahuan serta sikap a. Umur adalah lama hidup kader Posyandu Lansia Puskesmas Prapat Janji

yang dihitung sejak tahun lahir sampai tahun penelitian dilakukan.

b. Pendidikan adalah jenjang pendidikan formal tertinggi yang pernah ditempuh dan diselesaikan oleh responden dengan memperoleh ijazah. c. Pengetahuan adalah sesuatu yang diketahui kader posyandu lansia tentang

kegiatan posyandu lansia.

d. Sikap terhadap posyandu lansia adalah merupakan reaksi atau respon kader posyandu lansia yang masih tertutup terhadap stimulus untuk melakukan kegiatan posyandu lansia.

2. Enabling (Pendukung) adalah faktor lingkungan/fisik yang mendukung atau mempengaruhi kader posyandu lansia sebagai responden dalam kegiatan posyandu lansia meliputi akses ke tempat posyandu lansia.

a. Akses ke tempat posyandu lansia adalah keterjangkauan jarak petugas kader posyandu lansia sebagai responden dalam menjangkau tempat posyandu lansia untuk melaksanakan kegiatan posyandu lansia.

3. Reinforcing (Memperkuat) adalah faktor-faktor yang memperkuat dan memperlemah responden yang berasal dari luar seperti kepala desa.

a. Kepala Desa merupakan pimpinan tertinggi dari pemerintah desa yang berwenang membina kehidupan masyarakatnya


(39)

37

4. Tindakan adalah bagaimana cara responden / kader posyandu lansia dalam bertindak dan berktifitas.

3.6 Instrument

Alat untuk pengumpulan data adalah kuesioner yang telah dipersiapkan sebelumnya oleh peneliti.

3.7 Aspek Pengukuran

Menurut Arikunto (2002), aspek pengukuran dengan kategori (baik, sedang, kurang) terlebih dahulu menentukan kriteria (tolak ukur) yang akan dijadikan penentuan. Untuk mengukur pengetahuan, dan tindakan dalam penelitian ini digunakan skala Thurstone dan untuk mengukur sikap digunakan skala Likert. Skala yang disusun menurut metode Thurstone disusun sedemikian rupa sehingga interval antar urutan dalam skala mendekati interval yang sama besarnya, karena itulah skala ini sering juga disebut equal-appearing interval atau equal-interval scale (skala interval sama). Skala Likert adalah mengunakan teknik konstruksi test yang lain yaitu masing-masing responden diminta melakukan agreement atau disagreement untuk masing-masing item dalam skala yang terdiri dari 5 poin. Dengan demikian ukuran yang dihasilkan oleh skala ini hampir-hampir mendekati ukuran interval sehingga dapat digunakan analisa statistik.

1. Pengetahuan

Pengetahuan diukur melalui 11 pertanyaan dengan menggunakan skala Thurstone. Skala pengukuran pengetahuan, berdasarkan pada jawaban yang diperoleh dari responden terhadap semua pertanyaan yang diberikan nilai tertingginya adalah 2 sehingga total nilai sebesar 22. Berdasarkan Arikunto


(40)

38

(2002), aspek pengukuran dengan kategori dari jumlah nilai yang ada dapat diklasifikasikan dalam 3 kategori:

a) Tingkat pengetahuan baik, apabila nilai yang diperoleh >76% dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 22 yaitu > 17

b) Tingkat pengetahuan sedang, apabila nilai yang diperoleh 56-75% dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total 22 yaitu 12 - 17

c) Tingkat pengetahuan kurang, apabila nilai yang diperoleh <56% dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 22 yaitu < 12

2. Sikap

Sikap diukur melalui 8 pertanyaan dengan menggunakan skala Likert (1932). Skala pengukuran sikap berdasarkan pada jawaban yang diperoleh dari responden terhadap semua pertanyaan yang diberikan. Nilai tertinggi dari seluruh pertanyaan adalah 4 sehingga total nilainya adalah sebesar 32 dimana untuk pertanyaan no 1, 2, 3, 4, 7 nilai tertinggi 4 dengan pilihan jawaban sangat setuju (SS) dan pertanyaan no 5, 6 dan 8 nilai tertinggi 4 untuk pilihan jawaban sangat tidak setuju (STS). Berdasarkan Arikunto (2002), aspek pengukuran dengan kategori dari jumlah nilai yang ada dapat diklasifikasikan dalam 3 kategori yaitu:

a) Sikap baik, apabila nilai yang diperoleh >76% dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 48 yaitu > 24

b) Sikap sedang, apabila nilai yang diperoleh 56-75% dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total 48 yaitu 18-23

c) Sikap kurang, apabila nilai yang diperoleh 40%-55% dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 48 yaitu 13-17


(41)

39

3. Tindakan

Tindakan diukur melalui 13 pertanyaan dengan menggunakan skala Thurstone. Skala pengukuran tindakan berdasarkan pada jawaban yang diperoleh dari responden terhadap semua pertanyaan yang diberikan. Nilai tertinggi dari seluruh pertanyaan adalah 2, sehingga total nilainya adalah sebesar 26 dimana untuk pertanyaan no 1, 3, 5, 6, 9,10 dan 11 nilai tertinggi 1 dengan pilihan jawaban Ya dan pertanyaan no 2, 4, 7, 8, 12 dan 13 nilai tertinggi 1 untuk pilihan jawaban Tidak. sehingga total nilainya adalah: Berdasarkan Arikunto (2002), aspek pengukuran dengan kategori dari jumlah nilai yang ada dapat diklasifikasikan dalam 3 kategori yaitu:

a) Tindakan baik, apabila nilai yang diperoleh >76% dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 26 yaitu > 10

b) Tindakan sedang, apabila nilai yang diperoleh 56-75% dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total 26 yaitu 7 - 10

c) Tindakan kurang, apabila nilai yang diperoleh <56% dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 26 yaitu < 7

3.8 Teknik Pengolahan dan Analisis Data 3.8.1 Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan secara manual dan proses komputerisasi dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Editing (pengeditan)

Pengeditan dilakukan dengan memeriksa kelengkapan isi kuesioner dengan tujuan agar data yang masuk dapat diolah secara benar, sehingga pengolahan data memberikan hasil yang menggambarkan masalah yang diteliti.


(42)

40

2. Coding (pengkodean)

Setelah data diperoleh dan melakukan pengeditan maka peneliti melakukan pengkodean pada setiap jawaban responden untuk mempermudah analisis data yang telah dikumpulkan.

3. Entry (pemasukan)

Kegiatan memasukan data ke dalam program komputer untuk pengambilan hasil dan kesimpulan.

3.8.2 Analisis Data

Data yang telah diperoleh dari kuesioner mengenai perilaku kader dalam kegiatan posyandu lansia kemudian diolah dengan program komputer, dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Kemudian data dianalisis secara deskriftif.


(43)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Puskesmas Prapat Janji merupakan salah satu dari 25 (dua puluh lima) kecamatan dan 18 Puskesmas yang ada di wilayah Kabupaten Asahan, berjarak 19 km dari kisaran, ibu kota Asahan, dengan luas ±15.719 Ha, terdiri dari 9 Desa dan 73 Dusun, dengan Tempratur 24°C-31°C.

Ketinggian dari permukaan laut 16-72 M, terdiri dari musim kemarau dan musim hujan, dengan keadaan tanah liat merah, tanah liat putih bercampur pasir halus, keadaan alam terdiri dari dataran rendah dan sedikit berbukit.

Puskesmas Prapat Janji terletak di Desa Prapat Janji, Kecamatan Buntu Pane, Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara. Luas wilayah kerja Puskesmas Prapat Janji Kecamatan Buntu Pane keseluruhannya seluas 309,94 km², sedangkan letak Puskesmas Prapat Janji berdasarkan klasifikasinya terdapat pada posisi strategis dimana puskesmas berada pada daerah rawan kecelakaan, secara geografis wilayah kerja Puskesmas Prapat Janji sebagian besar tergolong daerah perbukitan.

 Batas Administrasi Kecamatan Buntu Pane terletak diantara beberapa kecamatan yakni :

- Sebelah Utara : Kecamatan Setia Janji

- Sebelah Timur : Kecamatan Tinggi Raja dan Kecamatan Pulo Badring - Sebelah Selatan : Kecamatan Tinggi Raja

- Sebelah Barat : Kecamatan Bandar Pasir Mandoge


(44)

42

mempunyai dataran rendah yang berbatasan dengan Kecamatan Tinggi Raja. Bagian Barat sebagian dataran tinggi bergelombang yang berbatasan dengan Kecamatan Bandar Pasir Mandoge.

4.2 Faktor Predisposing (Predisposisi)

4.2.1 Umur Responden

Distribusi karakteristik responden yang terdiri dari umur dibagi menjadi 2 kategori yaitu kategori Pemuda ฀ 22 tahun dan kategori Dewasa ฀ 22 tahun. Maka karakteristik kader posyandu lansia di Wilayah Puskesmas Prapat Janji Kecamatan Buntu Pane tahun 2015 dapat dilihat pada tabel 4.1 sebagai berikut:

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur Di Wilayah Kerja Puskesmas Prapat Janji Kecamatan Buntu Pane Kabupaten Buntu Pane Tahun 2015

Umur (Tahun) Jumlah

n %

Umur <22 Tahun >22 Tahun

 1

44

2,2 97,8

Total 45 100,0

Berdasarkan tabel 4.1. diatas diketahui pengelompokkan umur responden

berdasarkan rata-rata umur, yaitu 22 tahun. Responden berumur < 22 tahun sebanyak 1 orang (2,2%) sedangkan yang berumur > 22 tahun sebanyak 44 orang (97,8%).

4.2.2 Pendidikan Responden

Distribusi karakteristik responden yang terdiri dari pendidikan dibagi menjadi 2 kategori yaitu kategori pendidikan rendah (Tidak tamat SD, SD, SLTP) dan kategori pendidikan tinggi (SLTA, Akademi/Sarjana). Maka karakteristik


(45)

43

kader posyandu lansia di wilayah Puskesmas Prapat Janji Kecamatan Buntu Pane tahun 2015 dapat dilihat pada tabel 4.2 sebagai berikut:

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Di Wilayah Kerja Puskesmas Prapat Janji Kecamatan Buntu Pane Kabupaten Asahan Tahun 2015

Tingkat Pendidikan

Jumlah

n %

Pendidikan Rendah Pendidikan Tinggi

6 39

13,3 86,7

Total 45 100,0

Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat dilihat responden dengan pendidikan rendah sebanyak 6 orang (13,3%) dan responden dengan pendidikan tinggi sebanyak 39 orang (86,7%).

4.2.3 Pengetahuan Responden

Adapun pengetahuan responden tentang kegiatan posyandu lansia di wilayah kerja Puskesmas Prapat Janji Kecamatan Buntu Pane Kabupaten Asahan tahun 2015 berdasarkan pengetahuan responden tentang posyandu lansia, manfaat posyandu lansia, jenis kegiatan posyandu lansia, tujuan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan, tujuan pengukuran tekanan darah pada lansia, makanan tambahan untuk lansia, pelaksanaan posyandu lansia, penyuluhan lansia, KMS lansia, cara agar lansia mengikuti posyandu lansia, dapat dilihat pada tabel berikut ini:


(46)

44

Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Di Wilayah Kerja Puskesmas Prapat Janji Kecamatan Buntu Pane Kabupaten Asahan Tentang Posyandu Lansia Tahun 2015

Apa Yang Dimaksud Posyandu Lansia n %

Pembinaan kesehatan Pembinaan kesehatan lansia dalam Meningkatkan kesehatan, kemampuan untuk mandiri, Produktif dan berperan aktif yang dilakukan setiap bulannya

43 95,6

Tempat pengobatan untuk lansia 2 4,4

Total 45 100,0

Dari tabel 4.3 diatas dapat dilihat bahwa pengetahuan responden mengenai posyandu lansia yang menjawab Pembinaan kesehatan Pembinaan kesehatan lansia dalam meningkatkan kesehatan, kemampuan untuk mandiri, produktif dan berperan aktif yang dilakukan setiap bulannya sebanyak 43 orang (95,6%), yang menjawab tempat pengobatan untuk lansia sebanyak 2 orang (4,4%) dan tidak ada yang menjawab tidak tahu.

Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Di Wilayah Kerja Puskesmas Prapat Janji Kecamatan Buntu Pane Kabupaten Asahan Tentang Manfaat Posyandu Lansia Tahun 2015

Manfaat Posyandu Lansia n %

Untuk meningkatkan kesehatan, kemampuan untuk mandiri produktif dan berperan aktif

43 95,6 Untuk mendapatkan pengobatan secara gratis 2 4,4

Total 45 100,0

Dari tabel 4.4 diatas dapat dilihat bahwa pengetahuan responden mengenai manfaat dari posyandu lansia yang menjawab untuk meningkatkan kesehatan, kemampuan untuk mandiri produktif dan berperan aktif sebanyak 43 orang


(47)

45

(95,6%), yang menjawab untuk mendapatkan pengobatan secara gratis sebanyak 2 orang (4,4%) dan yang menjawab tidak tahu tidak ada.

Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Di Wilayah Kerja Puskesmas Prapat Janji Kecamatan Buntu Pane Kabupaten Asahan Tentang Jenis Kegiatan Posyandu Lansia Tahun 2015

Pengetahuan responden mengenai jenis kegiatan posyandu lansia yang menjawab Pemeriksaan kesehatan, penyuluhan kesehatan, pemberian makanan tambahan, olah raga sebanyak 45 orang (100,0%), yang menjawab Pencatatan Kartu Menuju Sehat (KMS) lansia dan yang menjawab tidak tahu tidak ada.

Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Di Wilayah Kerja Puskesmas Prapat Janji Kecamatan Buntu Pane Kabupaten Asahan Tentang Penimbangan Berat Badan dan Pengukuran Tinggi Badan Tahun 2015

Untuk Apa Dilakukan Penimbangan Berat Badan dan Pengukuran Tinggi Badan

N %

Untuk pemeriksaan status gizi 38 84,4 Untuk pencatatan petugas puskesmas 6 13,3

Tidak tahu 1 2,2

Total 45 100,0

Dari tabel 4.6 diatas dapat dilihat bahwa pengetahuan responden mengenai penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan di posyandu lansia yang menjawab untuk pemeriksaan status gizi sebanyak 38 orang (84,4%), yang menjawab untuk pencatatan petugas puskesmas sebanyak 6 orang (13,3%) dan yang menjawab tidak tahu sebanyak 1 orang (2,2%).


(48)

46

Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Di Wilayah Kerja Puskesmas Prapat Janji Kecamatan Buntu Pane Kabupaten Asahan Tentang Pengukuran Tekanan Darah Pada Lansia Tahun 2015

Dari tabel 4.7 diatas dapat dilihat bahwa pengetahuan responden tentang pengukuran tekanan darah pada lansia yang menjawab untuk mengetahui status kesehatan lansia sebanyak 44 orang (97,8%), yang menjawab untuk data pelengkap bagi petugas kesehatan sebanyak 1 orang (2,2%) dan yang menjawab tidak tahu tidak ada.

Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Di Wilayah Kerja Puskesmas Prapat Janji Kecamatan Buntu Pane Kabupaten Asahan Tentang Makanan Tambahan Lansia Tahun 2015

Pengetahuan responden mengenai makanan tambahan pada lansia yang menjawab Jenis makanan yan memperhatikan aspek kesehatan dan gizi untuk lansia sebanyak 45 orang (100,0%), yang menjawab jenis makanan yang enak dan murah serta yang menjawab tidak tahu tidak ada.

Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Di Wilayah Kerja Puskesmas Prapat Janji Kecamatan Buntu Pane Kabupaten Asahan Tentang Pelaksanaan Posyandu Lansia Tahun 2015

Pengetahuan responden mengenai pelaksanaan posyandu lansia yang menjawab rutin sebulan sekali sebanyak 45 orang (100,0%), yang menjawab tidak perlu rutin dilaksanakan serta yang menjawab tidak tahu tidak ada.

Untuk Apa Dilakukan Pengukuran Tekanan Darah Pada Lansia

n %

Untuk mengetahui status kesehatan lansia 44 97,8 Untuk data pelengkap bagi petugas kesehatan 1 2,2


(49)

47

Tabel 4.10. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Di Wilayah Kerja Puskesmas Prapat Janji Kecamatan Buntu Pane Kabupaten Asahan Tentang Penyuluhan Posyandu Lansia Tahun 2015

Apakah Penyuluhan Posyandu Penting n %

Sangat penting 44 97,8

Tidak penting 1 2,2

Total 45 100,0

Dari tabel 4.10 diatas dapat dilihat bahwa pengetahuan responden mengenai penyuluhan posyandu lansia yang menjawab sangat penting sebanyak 44 orang (97,8%), yang menjawab tidak penting sebanyak 1 orang(2,2%)dan yang menjawab tidak tahu tidak ada.

Tabel 4.11. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Di Wilayah Kerja Puskesmas Prapat Janji Kecamatan Buntu Pane Kabupaten Asahan Tentang Tujuan Penyuluhan Tahun 2015

Pengetahuan responden mengenai tujuan penyuluhan yang menjawab untuk memberikan komunikasi, informasi, dan edukatif pada lansia sebanyak 45 orang (100,0%), yang menjawab untuk mendengarkan petugas kesehatan dalam menyampaikan program kerja puskesmas sdan yang menjawab tidak tahu tidak ada.

Tabel 4.12. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Di Wilayah Kerja Puskesmas Prapat Janji Kecamatan Buntu Pane Kabupaten Asahan Tentang Buku KMS Tahun 2015

Untuk Apa Buku KMS Diisi Setiap Bulannya n %

Untuk mengetahui perkembangan kesehatan pada lansia Untuk data pelengkap bagi petugas kesehatan

42 3

93,3 6,7

Total 45 100,0


(50)

48

pada lansia sebanyak 42 orang (93,3%), yang menjawab untuk data pelengkap bagi petugas kesehatan sebanyak 3 orang (6,7%) dan tidak ada yang menjawab tidak tahu.

Tabel 4.13. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Di Wilayah Kerja Puskesmas Prapat Janji Kecamatan Buntu Pane Kabupaten Asahan Tentang Cara Agar Lansia Mengikuti Posyandu Lansia Tahun 2015

Dari tabel 4.13 diatas dapat dilihat bahwa pengetahuan responden mengenai cara agar lansia mengikuti posyandu lansia yang menjawab Selalu

mengingatkan dan memberikan arahan dengan ramah, lembut, dan sopan sebanyak 41 orang (91,1%), yang menjawab Memberikan pengumuman untuk

mengikuti posyandu lansia sebanyak 4 orang (8,9%) dan yang menjawab tidak tahu tidak ada.

Berdasarkan hasil penelitian, kategori pengetahuan responden tentang kegiatan posyandu lansia di wilayah kerja Puskesmas Prapat Janji Kecamatan Buntu Pane Kabupaten Asahan tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Yang Dilakukan Agar Lansia Mengikuti

Posyandu Lansia

n %

Selalu mengingatkan dan memberikan arahan Dengan ramah, lembut, dan sopan

Memberikan pengumuman untuk mengikuti posyandu lansia

41 4

91,1 8,9


(51)

49

Tabel 4.14. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kategori Pengetahuan Tentang Kegiatan Posyandu Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Prapat Janji Kecamatan Buntu Pane Tahun 2015

Dari tabel 4.14 diatas dapat dilihat tingkat pengetahuan responden dalam kategori baik sebanyak 44 orang (97,8%), dalam kategori sedang sebanyak 1 orang (2,2%) dan dalam kategori kurangtidak ada.

4.2.4 Sikap Responden

Tabel 4.15. Distribusi Frekuensi Responden Berdasasarkan Sikap Tentang Kegiatan Posyandu Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Prapat Janji Kecamatan Buntu Pane Tahun 2015

N o

PERNYATAAN SS S TS STS

TO TA

L %

n % n % n % n %

1

Ibu harus memberikan sarana dan prasarana yang baik di posyandu lansia untuk

meningkatkan kunjungan lansia posyandu lansia setiap bulannya

9 20, 0

36 80, 0

0 0,0 0 0,0 45 10 0,0 2 Posyandu lansia bermanfaat dalam menjaga kesehatan lansia

11 24, 4

34 75, 6

0 0,0 0 0,0 45 10 0,0

3

Ibu seharusnya rutin melaksanakan sosialisasi posyandu lansia kepada lansia

2 4,4 41 91, 1

2 4,4 0 0,0 45 10 0,0

Pengetahuan N %

Baik 44 97,8

Sedang 1 2,2


(52)

50

N O

PERNYATAAN SS S TS STS

TO TA L

%

n % n % n % n %

4 Ibu seharusnya

melaksanakan kegiatan posyandu lansia sesuai dengan prosedur

13 28, 9

30 66, 7

2 4,4 0 0,0 45 10 0,0

5 Pemberian makanan tambahan kepada lansia bukan kegiatan

posyandu lansia

13 28, 9

13 28, 9

12 26, 7

7 15, 6

45 10 0,0

6 Tidak perlu

mengingatkan lansia untuk mengikuti kegiatan posyandu bulan depan

- - 1 2,2 33 73, 3

11 24, 4

45 10 0,0

7 Ibu seharusnya memberikan sambutan

yang ramah, sopan kepada lansia yang datang ke posyandu lansia

15 33, 3

30 66, 7

- - - - 45 10 0,0

8 Ibu tidak perlu mendukung keluarga

lansia untuk meningkatkan kunjungan lansia ke posyandu lansia

- - 2 4,4 37 82, 2

6 13, 3

45 10 0,0

Dari tabel 4.15 diatas dapat dilihat distribusi sikap responden mengenai sarana dan prasarana yang baik di posyandu lansia untuk meningkatkan kunjungan lansia posyandu lansia setiap bulannya yang menjawab setuju sebanyak 36 orang (80,0%). Posyandu lansia bermanfaat dalam menjaga kesehatan lansia yang menjawab setuju sebanyak 34 orang (75,6%). Ibu seharusnya rutin melaksanakan sosialisasi posyandu lansia kepada lansia yang menjawab setuju sebanyak 41 orang (91,1%). Ibu seharusnya melaksanakan kegiatan posyandu lansia sesuai dengan prosedur yang menjawab setuju sebanyak 30 orang (66,7%). Pemberian makanan tambahan kepada lansia bukan kegiatan


(53)

51

posyandu lansia yang menjawab sangat setuju sebanyak 13 orang (28,9%) dan yang menjawab setuju 13 orang (28,9%). Tidak perlu mengingatkan lansia untuk mengikuti kegiatan posyandu bulan depan yang menjawab tidak setuju sebanyak 33 orang (73,3%). Ibu seharusnya memberikan sambutan yang ramah, sopan kepada lansia yang datang ke posyandu lansia yang menjawab setuju sebanyak 30 orang (66,7%). Ibu tidak perlu mendukung keluarga lansia untuk meningkatkan kunjungan lansia ke posyandu lansia tidak setuju sebanyak 37 orang (82,2%).

Berdasarkan hasil penelitian, kategori sikap responden terhadap kegiatan posyandu lansia di wilayah kerja Puskesmas Prapat Janji Kecamatan Buntu Pane Kabupaten Asahan tahun 2015 dapat dilihat pada dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.16 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kategori Sikap Tentang Kegiatan Posyandu Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Prapat Janji Kecamatan Buntu Pane Kabupaten Asahan Tahun 2015

Dari tabel diatas dapat dilihat sikap responden dalam kategori baik sebanyak 27 orang (60,0%), dalam kategori sedang sebanyak 18 orang (40,0%).

4.3 Faktor Enabling (Pendukung)

4.3.1 Akses Ke Tempat Posyandu Lansia

Tabel 4.17 Distribusi Akses Ke Tempat Posyandu Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Prapat Janji Kecamatan Buntu Pane Kabupaten Asahan Untuk Mendapatkan Informasi Tentang Kegiatan Posyandu Lansia Tahun 2015

Sikap n %

Baik 27 60,0

Sedang 18 40,0


(54)

52

No. Enabling ( Akses Pelayanan Kesehatan) Ya % Tidak %

1. Jarak tempat tinggal ke posyandu lansia dekat ?

45 100,0 0 0,0

2. Waktu yang diperlukan dari tempat tinggal ke posyandu sebentar ?

40 88,9 5 11,1 3. Sarana transportasi mudah ? 44 97,8 1 2,2

4. Kondisi jalan baik ? 40 88,9 5 11,1

5. Biaya transportasi murah ? 44 97,8 1 2,2

Berdasarkan tabel 4,17. Diatas dapat diketahui bahwa sebanyak 45 orang (100,0%) responden mengatakan ya untuk pertanyaan jarak tempat tinggal ke posyandu lansia dekat. Sebanyak 40 orang (88,9%) responden mengatakan ya untuk waktu yang diperlukan dari tempat tinggal ke posyandu sebentar sedangkan sebanyak 5 orang (11,1%) responden mengatakan tidak.

Sebanyak 44 orang (97,8%) respoden mengatakan ya untuk sarana transportasi mudah sedangkan sebanyak 1 orang (2,2%) responden lainnya mengatakan tidak. Sebanyak 40 orang (88,9%) responden mengatakan ya untuk kondisi jalan baik sedangkan sebanyak 5 orang (11,1%) responden mengatakan tidak. Sebanyak 44 orang (88,9%) responden mengatakan ya untuk biaya transportasi murah sedangkan sebanyak 1 orang (2,2%) responden lainnya mengatakan tidak.


(55)

53

4.4 Faktor Reinforcing (Pendorong)

4.4.1 Peran Kepala Desa

Tabel 4.18Distribusi Peran Kepala Desa Terhadap Responden Di Wilayah Kerja Puskesmas Prapat Janji Kecamatan Buntu Pane Kabupaten Asahan Terhadap Kegiatan Posyandu Lansia Tahun 2015

No. Reinforcing ( Peran Kepala Desa) Ya % Tidak %

1. Apakah kepala desa ikut menghimbau masyarakat agar membantu kader posyandu dalam memberikan penyuluhan kesehatan bagi lansia

45 100, 0

0 0,0

2. Apakah kepala desa menggerakkan masyarakat untuk mengajak lansia untuk hadir dalam kegiatan posyandu lansia ?

45 100, 0

0 0,0

3. Apakah kepala desa membantu menghimbau para lansia untuk mengikuti dan

berpartisipasi dalam kegiatan posyandu lansia ?

45 100, 0

0 0,0

4. Apakah kepala desa membantu posyandu lansia dalam menyediakan tempat yang nyaman bagi lansia yang datang ke posyandu lansia ?

45 100, 0

0 0,0

5. Apakah kepala desa membantu posyandu lansia untuk menyediakan alat-alat dan bahan dalam mendukung pelaksanaan posyandu lansia ?

33 73,3 12 26,7

Berdasarkan tabel 4,18. Diatas dapat diketahui sebanyak 45 orang (100,0%) responden mengatakan ya untuk pernyataan bahwa kepala desa ikut menghimbau masyarakat agar membantu kader posyandu dalam memberikan penyuluhan kesehatan bagi lansia. Sebanyak 45 orang (100,0%) responden mengatakan ya untuk pernyataan kepala desa menggerakkan masyarakat untuk mengajak lansia untuk hadir dalam kegiatan posyandu lansia. Sebanyak 45 orang (100,0%) responden mengatakan ya untuk pernyataan kepala desa membantu


(56)

54

menghimbau para lansia untuk mengikuti dan berpartisipasi dalam kegiatan posyandu lansia.

Sebanyak 45 orang (100,0%) responden mengatakan ya untuk pernyataan kepala desa membantu posyandu lansia dalam menyediakan tempat yang nyaman bagi lansia yang datang ke posyandu lansia. Sebanyak 33 orang (73,3%) responden mengatakan ya untuk pernyataan kepala desa membantu posyandu lansia untuk menyediakan alat-alat dan bahan dalam mendukung pelaksanaan posyandu lansia sedangkan sebanyak 12 orang (26,7%) responden mengatakan tidak.

4.5 Tindakan Responden

Adapun tindakan responden tentang kegiatan posyandu lansia di wilayah kerja Puskesmas Prapat Janji Kecamatan Buntu Pane Kabupaten Asahan tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.19 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tindakan Responden Di Wilayah Kerja Puskesmas Prapat Janji Kecamatan Buntu Pane Kabupaten Asahan 2015

N O

PERTANYAAN YA TIDAK TOT

AL

%

n % n %

1 Apakah ketika lansia tidak mengalami

masalah kesehatan ibu tetap memberikan pelayanan dan penyuluhan kesehatan

12 28,9 32 71,1 45 100,0

2 Apakah KMS tidak perlu diisi ketika lansia

tidak mengalami masalah kesehatan

20 44,4 25 55,6 45 100,0

3 Apakah ibu selalu menghadiri posyandu

lansia setiap bulannya


(57)

55

NO PERTANYAAN YA TIDAK TOT

AL

%

n % n %

4 Apakah lansia sudah mengerti tujuan dan manfaat dari kegiatan posyandu lansia tanpa ibu jelaskan

35 77, 8

10 22,2 45 100,0

5 Apakah ibu memberikan makanan tambahan kepada lansia setiap bulannya

12 26, 7

33 73,3 45 100,0

6 Apakah ibu selalu melaksanakan kegiatan posyandu lansia sesuai dengan prosedur pelayanan kesehatan

37 82, 2

8 17,8 45 100,0

7 Apakah kegiatan olah raga untuk lansia hanya akan menyebabkan lansia kelelahan dan sakit

1 2,2 44 97,8 45 100,0

8 Apakah ibu mengingatkan kepada lansia untuk datang kembali bulan depan

40 88, 9

5 11,1 45 100,0

9 Apakah keluarga lansia perlu di berikan sosialisasi tentang kegiatan posyandu lansia

36 80, 0

9 20,0 45 100,0

10 Apakah peralatan dan fasilitas dengan kondisi baik memberikan dampak kunjungan lansia ke posyandu

24 53, 3

21 46,7 45 100,0

11 Apakah keterampilan yang baik saat memberikan pelayanan akan memberikan kepuasan pada lansia

20 44, 4

25 55,6 45 100,0

12 Ketika keluarga lansia tidak mendukung keluarganya mengunjungi posyandu lansia apakah ibu sebagai kader diam saja

6 13, 3

39 86,7 45 100,0

13 Apakah ibu tidak perlu bekerja sama dengan masyarakat untuk membantu meningkatkan kunjungan lansia ke posyandu lansia setiap bulan nya

16 35, 6

29 64,4 45 100,0

Dari tabel 4.19 diatas dapat dilihat distribusi responden berdasarkan pertanyaan tentang tindakan ketika lansia tidak mengalami masalah kesehatan ibu tetap memberikan pelayanan dan penyuluhan kesehatanyang menjawab ya sebanyak 13 orang (28,9%) sedangkan sebanyak 32 orang (71,1%) responden menjawab tidak. Untuk pertanyaan KMS tidak perlu diisi ketika lansia tidak mengalami masalah kesehatan yang menjawab ya20 orang (44,4%) sedangkanyang menjawab tidak sebanyak 25 orang (55,6%) responden.


(58)

56

Pertanyaan ibu selalu menghadiri posyandu lansia setiap bulannya yang menjawab ya sebanyak 42 orang (93,3%) sedangkan sebanyak 3 orang (6,7%) responden menjawab tidak. Pertanyaan lansia sudah mengerti tujuan dan manfaat dari kegiatan posyandu lansia tanpa ibu jelaskanyang menjawab ya sebanyak 35 orang (77,8%) sedangkan yang menjawab tidak10 orang (22,2%) responden.

Berikutnya ibu memberikan makanan tambahan kepada lansia setiap bulannya yang menjawab ya sebanyak 12 orang (26,7%) dan yang menjawab tidak sebanyak 33 orang (73,3%) responden. Apakah ibu selalu melaksanakan kegiatan posyandu lansia sesuai dengan prosedur pelayanan kesehatan yang menjawab ya sebanyak 37 orang (82,2%) dan jawaban tidak sebanyak 8 orang (17,8%) responden. Pertanyaan kegiatan olahraga untuk lansia hanya akan menyebabkan lansia kelelahan dan sakit yang menjawab ya sebanyak 1 orang (2,2%) responden dan jawaban tidak sebanyak 44 orang (97,8%) responden. Ibu mengingatkan kepada lansia untuk datang kembali bulan depan yang menjawab ya sebanyak 40 orang (88,9%) responden dan yang menjawab tidak sebanyak 5 orang (11,1%).

Berikutnya keluarga lansia perlu di berikan sosialisasi tentang kegiatan posyandu lansia sebanyak 36 orang (80,0%) responden menjawab ya sedangkan 9 orang (20,0%) responden lainnya menjawab tidak. Ketika pertanyaan peralatan dan fasilitas dengan kondisi baik memberikan dampak kunjungan lansia ke posyandu yang menjawab ya sebanyak 24 orang (53,3%) dan menjawab tidak sebanyak 21 orang (46,7%) responden. Pertanyaan keterampilan yang baik saat memberikan pelayanan akan memberikan kepuasan pada lansia sebanyak 20 orang (44,4%) menjawab ya dan sebanyak 25 orang (55,6%) menjawab tidak.


(59)

57

Ketika keluarga lansia tidak mendukung keluarganya mengunjungi posyandu lansia apakah ibu sebagai kader diam saja yang menjawab tidak sebanyak 39 orang (86,7%) responden dan sebanyak 6 orang (13,3%) responden menjawab ya. Selanjutnya ibu tidak perlu bekerja sama dengan masyarakat untuk membantu meningkatkan kunjungan lansia ke posyandu lansia setiap bulannya yang menjawab tidak sebanyak 29 orang (64,4%) dan menjawab ya sebanyak 16 orang (35,6%) responden.

Berdasarkan hasil penelitian, kategori tindakan responden terhadap kegiatan posyandu lansia di wilayah kerja Puskesmas Prapat Janji Kecamatan Buntu Pane tahun 2015 dapat dilihat pada dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.20. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kategori Tindakan Responden Terhadap Kegiatan Posyandu Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Prapat Janji Kecamatan Buntu Pane Kabupaten Asahan Tahun 2015

Tindakan n %

Baik 10 22,2

Sedang 21 46,7

Kurang 14 31,1

Total 45 100,0

Dari tabel diatas dapat dilihat tindakan responden dalam dalam kategori sedang sebanyak 21 orang (46,7%), dalam kategori kurang sebanyak 14 orang (31,1%) dan dalam kategori baik sebanyak 10 orang (22,2%).


(60)

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Faktor Predisposing (Predisposisi) 5.1.1 Umur Kader Posyandu Lansia

Dari hasil penelitian yang telah disajikan diketahui bahwa umur kader posyandu lansia (responden) bervariasi. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan pada tabel 4.1 bahwa sebagian besar responden pada kelompok umur diatas 22 tahun sebesar 44 orang (97,8%), sedangkan kelompok umur yang paling sedikit adalah <22 tahun sebanyak 1 orang (2,2%). Seperti yang dikemukakan oleh Abu Ahmadi (2001) bahwa daya ingat seseorang salah satunya dipengaruhi oleh umur.

Hal ini sejalan dengan penelitian Pangaribuan (2013) yang dilakukan pada kader posyandu lansia di wilayah Puskesmas Simalingkar Kota Medan menunjukkan bahwa ada pengaruh umur kader terhadap kinerja kader posyandu, dimana kader yang umurnya di atas 28 tahun mempunyai kinerja baik dibandingkan yang berumur di bawah 28 tahun.

5.1.2 Pendidikan Kader Posyandu Lansia

Dalam penelitian ini sebagian responden memiliki tingkat pendidikan paling banyak adalah Pendidikan Tinggi (Lulus SMA dan Akademi) sebanyak 39 orang (86,7%) dan responden yang Pendidikan Rendah (Tidak tamat SD,SD,SLTP) sebanyak 6 orang (13,3%). Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan responden sudah baik. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seeorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi dan pengetahuan atas keluasan wawasan seseorang sangat ditentukan oleh tingkat pendidikan. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan


(61)

59

cenderung untuk mendapatkan informasi lebih banyak, baik dari orang lain maupun dari media massa. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang diterimanya (Sudijono 2006).

Tingkat pendidikan turut menentukan mudah atau tidak seseorang menyerap dan memahami pengetahuan yang mereka peroleh, pada umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang semakin baik pula pengetahuannya (Fauzi A,2011).

5.1.3 Pengetahuan Kader Posyandu Lansia

Pengetahuan responden dalam penelitian ini terkait dengan pengetahuan tentang posyandu lansia, manfaat posyandu lansia, jenis kegiatan posyandu lansia, tujuan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan, tujuan pengukuran tekanan darah pada lansia, makanan tambahan untuk lansia, pelaksanaan posyandu lansia, penyuluhan lansia, KMS lansia, cara agar lansia mengikuti posyandu lansia.

Klasifikasi kategori pengetahuan menurut Arikunto (2002) dikatakan baik apabila nilai yang diperoleh >17 dari total nilai 22, pengetahuan sedang apabila nilai yang diperoleh 12-17 dari total nilai 22 dan pengetahuan kurang apabila nilai yang diperoleh <12 dari total nilai 22.

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.14 dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan responden dalam kategori baik sebanyak 44 orang (97,8%), dalam kategori sedang sebanyak 1 orang (2,2%) dan dalam kategori kurang tidak ada. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan responden sudah baik, karena ada yang menjadi sumber informasi responden terhadap kegiatan posyandu lansia. Adapun yang menjadi sumber informasi bagi responden terhadap kegiatan posyandu lansia


(62)

60

yaitu petugas puskesmas, bidan desa, TV, media cetak, radio dan lain-lainnya (internet, teman, keluarga dan tetangga).

Seperti halnya teori belajar yang dikemukakan oleh Bandura dalam Chandra (2012), menyatakan bahwa perilaku seseorang dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu pribadi individu dan lingkungan. Didalam faktor pribadi individu terdapat faktor kognitif, faktor-faktor tersebut tidak harus memiliki kekuatan atau kontribusi yang sama, tetapi biasanya yang paling berpengaruh terhadap perilaku individu adalah aspek kognitif yang dimiliki individu tersebut.

5.1.4 Sikap Kader Posyandu Lansia

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar sikap responden Tentang Kegiatan Posyandu Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Prapat Janji Kecamatan Buntu Pane Kabupaten Asahan Tahun 2015 berada pada kategori baik sebanyak 27 orang (60,0%), kategori sedang sebanyak 18 orang (40,0%) dan kategori kurang tidak ada. Hal ini menunjukkan bahwa sikap responden masih tergolong ke dalam kategori baik terhadap kegiatan posyandu lansia di wilayah kerja Puskesmas Prapat Janji Kecamatan Buntu Pane Kabupaten Asahan, namun ternyata responden tidak melakukan tanggung jawabnya sebagai kader di posyandu lansia. Hal ini terjadi karena tidak adanya reward yang didapat sebagai kader posyandu lansia padahal sebenarnya kader posyandu bekerja sukarela. Tetapi karena responden melihat kader kegiatan lain seperti posyandu balita mendapat reward maka responden mengharafkan reward tersebut. Namun yang menjadi kendala tidak adanya anggaran khusus untuk reward kader posyandu lansia.


(63)

61

formal maupun informal yang diperoleh dari setiap individu. Berarti sikap sejalan dengan pengetahuan, yaitu jika seseorang berpengetahuan baik maka sikap juga akan baik. Sikap merupakan tanggapan atau reaksi seseorang terhadap objek tertentu yang bersifat positif dan negative yang biasanya diwujudkan dalam bentuk rasa suka atau tidak suka, setuju atau tidak setuju. Dan apabila dihubungkan dengan pendapat Notoadmodjo (2007) yang menyatakan bahwa sikap belum optimis terwujud dalam suatu tindakan dan ini membuktikan bahwa agar terwujudnya sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung.

5.2 Faktor Enabling (Pendukung)

5.2.1 Akses Ke Tempat Posyandu Lansia

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa sebanyak 45 orang (100,0%) responden mengatakan ya untuk pernyataan jarak tempat tinggal responden ke posyandu lansia dekat. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Prapat Janji Kecamatan Buntu Pane Kabupaten Asahan Tahun 2015.

Di dalam Notoatmodjo (2003) Green mengatakan, faktor penyebab masalah kesehatan adalah faktor perilaku dan non perilaku, faktor pendukung atau enabling factors merupakan salah satu faktor non perilaku yang dapat mendukung permasalahan kesehatan yang dapat terwujud dalam lingkungan fisik yang didalamnya termasuk akses sarana pelayanan kesehatan. Akses sarana ke posyandu lansia merupakan kemudahan bagi kader posyandu lansia untuk melakukan kegiatan posyandu lansia.


(64)

62

5.3 Faktor Reinforcing (Pendorong)

5.3.1 Peran Kepala Desa

Hasil penelitian yang dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Prapat Janji Kecamatan Buntu Pane Kabupaten Asahan dapat diketahui sebanyak 45 orang (100,0%) responden mengatakan ya untuk pernyataan bahwa kepala desa ikut menghimbau masyarakat agar membantu kader posyandu dalam memberikan penyuluhan kesehatan bagi lansia, menggerakkan masyarakat untuk mengajak lansia untuk hadir dalam kegiatan posyandu lansia, membantu menghimbau para lansia untuk mengikuti dan berpartisipasi dalam kegiatan posyandu lansia, membantu posyandu lansia dalam menyediakan tempat yang nyaman bagi lansia yang datang ke posyandu lansia. Hal ini telah membuktikan bahwa kepala desa telah berperan baik terhadap kegiatan posyandu lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Prapat Janji Kecamatan Buntu Pane Kabupaten Asahan.

5.4 Tindakan Kader Posyandu Lansia

Tugas kader posyandu lansia adalah Menyiapkan alat dan bahan, melaksanakan pembagian tugas, menyiapkan materi/media penyuluhan, mengundang ibu-ibu untuk datang ke posyandu, pendekatan tokoh masyarakat, mendaftar lansia, mencatat kegiatan sehari-hari lansia, menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan lansia, membantu petugas kesehatan dalam melakukan pemeriksaan, kesehatan dan status mental, serta mengukur tekanan darah lansia, memberikan penyuluhan, membuat catatan kegiatan posyandu, kunjungan rumah kepada ibu-ibu yang tidak hadir di posyandu, evaluasi bulanan dan perencanaan kegiatan posyandu. Dalam penelitian ini tindakan responden


(65)

63

terkait dengan kegiatan posyandu lansia yang diukur melalui 13 pernyataan dengan menggunakan skala Thurstone.

Klasifikasi kategori tindakan menurut Arikunto (2002) dikatakan baik apabila nilai yang diperoleh >10 dari total nilai 26, tindakan sedang apabila nilai yang diperoleh 7-10 dari total nilai 26 dan tindakan kurang apabila nilai yang diperoleh <7 dari total nilai 26.

Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa tindakan responden dalam kategori sedang sebanyak 21 orang (46,7%), dalam kategori baik sebanyak 10 orang (22,2%) dan dalam kategori kurang sebanyak 14 orang (31,1%). Hal ini menjelaskan bahwa tindakan kader posyandu lansia tentang kegiatan posyandu lansia masih sedang di Wilayah Kerja Puskesmas Prapat Janji Kecamatan Buntu Pane Kabupaten Asahan Tahun 2015, hal ini dipengaruhi oleh harapan responden yang tidak terwujud seperti reward tersebut. Responden tidak lagi bekerja secara sukarela sesuai dengan tugas dan fungsi kader yang sebenarnya, mereka mengharafkan reward dari hasil kerja mereka sebagai kader seperti hal nya reward yang didapat oleh kader posyandu balita yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Prapat Janji tersebut. Petugas Puskesmas juga tidak lagi bisa memaksakan dan mengajak responden untuk melakukan tugasnya di posyandu lansia sebagai kader karena memang tidak adanya anggaran untuk kader posyandu lansia tersebut, dan akibat dari kendala tersebut responden tidak lagi melakukan tugasnya sebagai kader posyandu lansia sehingga posyandu lansia hanya dilaksanakan oleh petugas puskesmas dan bidan desa saja.

Berdasarkan hasil wawancara dengan lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Prapat Janji Kecamatan Buntu Pane, diketahui bahwa posyandu lansia dilakukan


(66)

64

seminggu sekali oleh bidan desa dan petugas puskesmas. Menurut lansia posyandu lansia dilakukan untuk pengobatan gratis khusus kakek-kakek dan nenek-nenek, sehingga ketika lansia mengalami masalah kesehatan lansia mendapat obat gratis dari posyandu tersebut. Kegiatan yang dilakukan di posyandu lansia yaitu pengobatan gratis, senam lansia setiap hari jumat, pengukuran berat badan, pengukuran tekanan darah dan pengukuran tinggi badan. Kegiatan posyandu lansia rutin dilaksanakan sebulan sekali oleh bidan desa dan petugas puskesmas di setiap desa di Wilayah Kerja Puskesmas Prapat Janji Kecamatan Buntu Pane Kabupaten Asahan. Menurut lansia kegiatan yang dilaksanakan petugas puskesmas dan bidan desa berjalan dengan lancar tetapi hal yang menjadi masalah posyandu lansia dilaksanakan tanpa kader dari masyarakat padahal kegiatan posyandu lansia dilaksanakan di 9 desa dalam waktu satu hari sehingga posyandu lansia tidak berjalan dengan waktu yang lama disetiap desa nya, hal ini yang menyebabkan lansia tidak rutin menghadiri posyandu lansia karena waktu luang lansia dengan kegiatan posyandu lansia sering tidak sama. Ditambah lagi akibat kader yang tidak aktif lansia tidak mendapatkan penyuluhan tentang posyandu lansia yang sebenarnya sehingga banyak lansia juga yang menganggap posyandu lansia tidak penting apalagi bagi lansia yang sanggup berobat dengan uang sendiri. Padahal Semakin sering responden melakukan kegiatan penyuluhan mengenai posyandu lansia maka pengetahuan lansia juga akan bertambah sehingga mempengaruhi sikap mereka dan selain itu pengetahuan lansia yang diberi penyuluhan juga bertambah sehingga Program posyandu lansia dapat berjalan lebih baik lagi.


(1)

2.7 Landasan Teori... 30

2.7.1 Teori Lawrence Green... 30

2.8 Kerangka Konsep... 33

BAB III METODE PENELITIAN ... 34

3.1 Jenis Penelitian... . 34

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian... 34

3.2.1 Lokasi Penelitian... 34

3.2.2 Waktu Penelitian... ... 34

3.3 Populasi dan Sampel... 35

3.3.1 Populasi... 35

3.3.2 Sampel... 35

3.4 Metode Pengumpulan Data... . 35

3.5 Definisi Operasional... 36

3.6 Instrumen... 37

3.7 Aspek Pengukuran... 37

3.8 Tekhnik Pengolahan dan Analisis Data ... 40

3.8.1 Pengolahan Data... 40

3.8.2 Analisis Data ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 41

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 41

4.2 Faktor Predisposing ... 42

4.2.1 Umur Responden ... 42

4.2.2 Pendidikan Responden ... 43

4.2.3 Pengetahuan Responden ... 43

4.2.4 Sikap Responden ... 49

4.3 Faktor Enabling ... 52

4.3.1 Akses Ke Tempat Posyandu Lansia ... 52

4.4 Faktor Reinforcing ... 53

4.4.1 Peran Kepala Desa ... 53

4.5 Tindakan Responden ... 54

BAB V PEMBAHASAN ... 58

5.1 Faktor Predisposing ... 58

5.1.1 Umur Kader Posyandu Lansia ... 58

5.1.2 Pendidikan Kader Posyandu Lansia ... 58

5.1.3 Pengetahuan Kader Posyandu Lansia ... 59

5.1.4 Sikap Kader Posyamdu Lansia ... 60

5.2 Faktor Enabling ... 61

5.2.1 Akses Ketempat Posyandu Lansia ... 61

5.3 Faktor Reinforcing ... 62

5.3.1 Peran Kepala Desa ... 62


(2)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 66

6.1 Kesimpulam ... 66

6.2 Saran ... 67

DAFTAR PUSTAKA ... 68 LAMPIRAN


(3)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur Di Wilayah Kerja Puskesmas Prapat Janji Kecamatan

Buntu Pane Kabupaten Buntu Pane Tahun... ... 42 Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat

Pendidikan Di Wilayah Kerja Puskesmas Prapat Janji Kecamatan Buntu Pane Kabupaten Asahan Tahun

2015... ... 43 Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Di Wilayah

Kerja Puskesmas Prapat Janji Kecamatan Buntu Pane

Kabupaten Asahan Tentang Posyandu Lansia Tahun... 44 Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Di Wilayah

Kerja Puskesmas Prapat Janji Kecamatan Buntu Pane Kabupaten Asahan Tentang Posyandu Lansia Manfaat

Posyandu Lansia Tahun 2015... 44 Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Di Wilayah

Kerja Puskesmas Prapat Janji Kecamatan Buntu Pane Kabupaten Asahan Tentang Jenis Kegiatan Posyandu

Lansia Tahun 2015... 45 Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Di Wilayah

Kerja Puskesmas Prapat Janji Kecamatan Buntu Pane Kabupaten Asahan Tentang Penimbangan Berat Badan

Dan Pengukuran Tinggi Badan Tahun 2015... 45 Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Di Wilayah

Kerja Puskesmas Prapat Janji Kecamatan Buntu Pane Kabupaten Asahan Tentang Pengukuran Tekanan Darah

Pada Lansia Tahun 2015... 46 Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden DiWilayah

Kerja Puskesmas Prapat Janji Kecamatan Buntu Pane Kabupaten Asahan Tentang Makanan Tambahan

Pada Lansia Tahun 2015... 46 Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Di Wilayah

Kerja Puskesmas Prapat Janji Kecamatan Buntu Pane Kabupaten Asahan Tentang Pelaksanaan Posyandu

Lansia Tahun 2015... 46 Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Di Wilayah

Kerja Puskesmas Prapat Janji Kecamatan Buntu Pane Kabupaten Asahan Tentang Penyuluhan Posyandu Lansia


(4)

Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Di Wilayah Kerja Puskesmas Prapat Janji Kecamatan Buntu Pane Kabupaten Asahan Tentang Tujuan Penyuluhan Tahun

2015... 47 Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Di Wilayah

Kerja Puskesmas Prapat Janji Kecamatan Buntu Pane

Kabupaten Asahan Tentang Buku KMS Tahun 2015... 47 Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Di Wilayah

Kerja Puskesmas Prapat Janji Kecamatan Buntu Pane Kabupaten Asahan Tentang Cara Agar Lansia Mengikuti

Posyandu Lansia Tahun 2015... 48 Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Tentang

Kegiatan Posyandu Lansia Di Wilayah Kerja

Puskesmas Prapat Janji Kecamatan Buntu Pane Tahun

2015... 49 Tabel 4.15 Distribusi Frekuensi Responden Berdasasarkan Sikap

Tentang Kegiatan Posyandu Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Prapat Janji Kecamatan Buntu Pane Tahun

2015... 49 Tabel 4.16 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kategori

Sikap Tentang Kegiatan Posyandu Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Prapat Janji Kecamatan Buntu Pane

Kabupaten Asahan Tahun 2015... 51 Tabel 4.17 Distribusi Akses Ke Tempat Posyandu Lansia Di Wilayah

Kerja Puskesmas Prapat Janji Kecamatan Buntu Pane Kabupaten Asahan Untuk Mendapatkan Informasi

Tentang Kegiatan Posyandu Lansia Tahun 2015... 52 Tabel 4.18 Distribusi Peran Kepala Desa Terhadap Responden Di

Wilayah Kerja Puskesmas Prapat Janji Kecamatan Buntu Pane Kabupaten Asahan Terhadap Kegiatan Posyandu

Lansia Tahun 2015... 53 Tabel 4.19 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tindakan Responden

Di Wilayah Kerja Puskesmas Prapat Janji Kecamatan

Buntu Pane Kabupaten Asahan 2015... 54 Tabel 4.20 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kategori

Tindakan Responden Terhadap Kegiatan Posyandu Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Prapat Janji Kecamatan Buntu Pane Kabupaten Asahan Tahun


(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Lawrence Green... 32


(6)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian

Lampiran 2 Wawancara

Lampiran 3 Surat Izin Dari Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan

Lampiran 4 Surat Selesai Penelitian Dari Puskesmas Prapat Janji Kabupaten Asahan