Pengetahuan knowledge Perilaku Ibu yang Memiliki Bayi dalam Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Matsum Kecamatan Medan Area Tahun 2015

Dalam perkembangan selanjutnya, berdasarkan pembagian domain oleh Bloom ini, dan untuk kepentingan pendidikan praktis, dikembangkan menjadi 3 tingkat ranah perilaku sebagai berikut :

1. Pengetahuan knowledge

Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya mata, hidung, telinga, dan sebagainya. Dengan sendirinya pada waktu pengindraan sehingga menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. Sebagian besar objek mempunyai intensitas atau tingkat yang berbeda-beda. Secara garis besarnya dibagi dalam 6 tingkat pengetahuan, yakni : a. Tahu Know Tahu diartikan hanya sebagai recall memanggil memori yang telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu. Misalnya: tahu bahwa buah tomat banyak mengandung vitamin C, jamban adalah tempat membuang air besar, penyakit demam berdarah ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes Agepti, dan sebagainya. Untuk mengetahui atau mengukur bahwa orang tahu sesuatu dapat menggunakan pertanyaan- pertanyaan misalnya : apa tanda-tanda anak kurang gizi, apa penyebab TBC, bagaimana cara melakukan PSN pemberantasan sarang nyamuk, dan sebagainya. b. Memahami comprehension Memahami suatu objek bukan sekadar tahu terhadap objek tersebut, tidak sekadar dapat menyebutkan, tetapi orang tersebut harus dapat Universitas Sumatera Utara menginterpretasikan secara benar tentang objek yang diketahui tersebut. Misalnya orang yang memahami cara pemberantasan penyakit demam berdarah, bukan hanya sekedar menyebutkan 3M mengubur, menutup, dan menguras, tetapi harus dapat menjelaskan mengapa harus dapat menjelaskan mengapa harus menutup, menguras, dan sebagainya, tempat-tempat penampungan air tersebut. c. Aplikasi application Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek yang dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan atau mengaplikasikan prinsip yang diketahui tersebut pada situasi yang lain. Misalnya seseorang yang telah paham tentang proses perencanaan, ia harus dapat membuat perencanaan program kesehatan ditempat ia bekerja atau dimana saja, orang yang telah paham metodologi penelitian, ia akan mudah membuat proposal penelitian dimana saja, dan seterusnya. d. Analisis analysis Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan dan atau memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponen- komponen yang terdapat dalam suatu masalah atau objek yang diketahui. Inidikasi bahwa pengetahuan seseorang itu sudah sampai pada tingkat analisis adalah apabila orang tersebut telah dapat membedakan, atau memisahkan, mengelompokkan, membuat diagram bagan terhadap pengetahuan atas objek tersebut. Misalnya, dapat Universitas Sumatera Utara membedakan antara nyamuk Aedes Agepty dengan nyamuk biasa,dapat membuat diagram flow chart siklus hidup cacing kremi, dan sebagainya. e. Sintesis synthesis Sintesis menunjuk suatu kemampuan seseorang untuk merangkum atau meletakkan satu hubungan yang logis dari komponen-komponen pengetahuan yang dimiliki. Dengan kata lain sintetis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang telah ada. Misalnya dapat membuat atau meringkas dengan kata- kata atau kalimat sendiri tentang hal-hal yang telah dibaca atau didengar, dan dapat membuat kesimpulan tentang artikel yang telah dibaca. f. Evaluasi evaluation Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu. Penilaian ini dengan sendirinya didasarkan pada uatu criteria yang ditentukan sendiri atau norma-norma yang berlaku dimasyarakat. Misalnya seorang ibu dapat menilai atau menentukan seorang anak menderita malnutrsi atau tidak, seorang dapat menilai manfaat ikut keluarga berencana bagi keluarga, dan sebagainya.

2. Sikap attitude

Dokumen yang terkait

Determinan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Woyla Barat Kabupaten Aceh Barat

13 77 118

Perilaku Ibu yang Memiliki Bayi dalam Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Matsum Kecamatan Medan Area Tahun 2015

2 2 18

Perilaku Ibu yang Memiliki Bayi dalam Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Matsum Kecamatan Medan Area Tahun 2015

0 0 2

Perilaku Ibu yang Memiliki Bayi dalam Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Matsum Kecamatan Medan Area Tahun 2015

1 1 7

Perilaku Ibu yang Memiliki Bayi dalam Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Matsum Kecamatan Medan Area Tahun 2015

0 0 30

Perilaku Ibu yang Memiliki Bayi dalam Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Matsum Kecamatan Medan Area Tahun 2015

0 0 3

Perilaku Ibu yang Memiliki Bayi dalam Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Matsum Kecamatan Medan Area Tahun 2015

0 0 37

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Pemberian Asi Eksklusif Pada Ibu yang Memiliki Bayi Usia 6-12 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas

0 0 11

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PERILAKU PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU-IBU YANG MEMILIKI BAYI BERUMUR 0- 4 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WIROBRAJAN YOGYAKARTA

0 0 14

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAMPING II YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Motivasi dengan Perilaku Ibu dalam Pemberian Asi Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Gamping II Yogyakarta -

0 0 16