Perilaku Ibu yang Memiliki Bayi dalam Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Matsum Kecamatan Medan Area Tahun 2015
KUESIONER PENELITIAN
PERILAKU IBU YANG MEMILIKI BAYI DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTA MATSUM
TAHUN 2015
Identitas Responden
No. Responden :
Nama Responden : Alamat Responden :
Umur Responden : tahun
Pendidikan Terakhir 1. Tidak tamat SD 2. SD
3. SLTP 4. SMA
5. Perguruan tinggi
Pekerjaan 1. Ibu rumah tangga
2. Wiraswasta 3. Buruh
4. Pegawai swasta
5. Pegawai negeri/TNI/POLRI
Usia Bayi : bulan
PENGETAHUAN
1. Apakah yang dimaksud dengan ASI ?
a. ASI adalah sejenis makanan yang dicampur dengan buah yang sudah dihaluskan . (0)
b. ASI adalah air susu ibu yang merupakan makanan serta minuman bagi bayi. (1)
(2)
d. ASI adalah cairan yang banyak mengandung zat gizi yang diperlukan ibu. (0)
2. Apakah yang dimaksud dengan ASI Eksklusif ?
a. Pemberian ASI kepada bayi tanpa tambahan cairan lain atau makanan padat sampai usia bayi 6 bulan. (1)
b. Pemberian ASI ditambah susu formula dan makanan padat sampai usia anak 2 tahun. (0)
c. Pemberian ASI ditambah susu formula sampai bayi usia 6 bulan. (0) d. Pemberian ASI ditambah madu dan buah yang sudah dihaluskan (0) 3. Kapan bayi harus segera diberikan ASI pertamanya ?
a. Setelah bayi diberi susu formula untuk latihan menghisap, baru kemudian diberi ASI (0)
b. Segera setelah bayi lahir atau maksimal 1 jam setelah lahir. (1) c. Menunggu ibu benar-benar siap memberikan ASI. (0)
d. Ketika bayi menangis. (0)
4. Bagaimana peran kolostrum (ASI yang pertama kali keluar) dalam proses menyusui ?
a. Kolostrum harus tetap diberikan, karena mubazir jika dibuang. (0) b. Kolostrum harus tetap diberikan, karena kolostrum banyak
mengandung zat gizi untuk imunitas bayi (1)
c. Kolostrum harus dibuang, karena merupakan susu yang telah basi. (0) d. Kolostrum hari pertama dibuang dan kolostrum hari kedua dan
(3)
5. Apakah manfaat ASI bagi Ibu ?
a. Membantu ibu untuk membentuk ikatan batin yang baik. (0) b. Menghemat pengeluaran untuk membeli susu formula. (0)
c. Mencegah perdarahan setelah persalinan, mempercepat pengecilan rahim, serta sebagai metode keluarga berencana. (1)
d. Agar payudara tidak bengkak. (0) 6. Apakah manfaat ASI bagi bayi ?
a. ASI mudah diberikan/ praktis diberikan kepada bayi. (0)
b. ASI tidak mudah basi, lebih higienis bila dibandingkan dengan susu lainnya. (0)
c. ASI memiliki semua kandungan zat gizi penting yang dibutuhkan bayi dan sebagai imunitas alami bagi bayi agar bayi tidak mudah sakit. (1)
d. Semua jawaban benar. (0)
7. Apakah manfaat ASI dari segi ekonomi ?
a. Ibu bisa berhemat karena tidak perlu membeli susu formula (1) b. Ibu bisa berhemat karena ASI praktis diberikan. (0)
c. Menghemat devisa negara. (0) d. Semua benar (0)
8. Apa saja kandungan zat gizi yang terkandung dalam ASI ? a. Vitamin dan mineral (0)
b. Karbohidrat, protein, lemak, mineral dan vitamin. (1) c. Kolostrum (0)
(4)
9. Kapan bayi diberikan makanan dan minuman tambahan ? a. Saat bayi menangis (0)
b. Saat usia bayi >4 bulan. (0) c. Saat usia bayi >6 bulan. (1)
d. Saat bayi merasa lapar, tidak cukup setelah diberikan ASI. (0) 10. Sampai usia berapa bayi diberi ASI ?
a. Sampai bayi tidak mau lagi menyusu (0) b. Sampai ibu tidak mau lagi menyusui (0) c. Sampai bayi usia 2 tahun (1)
d. Sampai bayi usia 6 bulan (0)
11. Manakah pernyataan yang benar dibawah ini ? a. ASI dapat membuat payudara ibu turun (0)
b. ASI dapat membentuk ikatan batin antara ibu dan bayi (1) c. ASI dapat disimpan dalam lemari pendingin selama mungkin (0) d. ASI dapat menjadi alat kontrasepsi yang alami walaupun pemberian
ASI tidak teratur (0)
12. Bagaimana cara menyusui dengan benar ?
a. Mencuci tangan, memersihkan payudara ibu, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada puting susu dan aerola sekitarnya,
memasukan putting susu dan pastikan bayi mengisap seluruh area
(5)
b. Memersihkan payudara ibu, memasukan putting susu dan pastikan bayi mengisap seluruh area gelap dari payudara dan bukan hanya
putting saja. (0)
c. Mencuci tangan, membersihkan payudara ibu, langsung menyusui sampai bayi kenyang. (0)
d. Semua benar (0)
13. Apa yang dilakukan ibu setelah menyusui bayi ? a. Menidurkan bayi (0)
b. Menyendawakan bayi (1)
c. Bayi diberi air putih 1-2 sendok makan. (0) d. Semua benar (0)
(6)
SIKAP
No Pernyataan SS S TS STS
1 ASI harus diberikan secara eksklusif sampai bayi usia 6 bulan.
2 Pemberian ASI tidak boleh dibarengi dengan pemberian makanan tambahan dan minuman apapun termasuk air putih.
3 ASI diberikan sesering mungkin, walaupun bayi tertidur. Bayi harus dibangunkan dan diberi ASI.
4 Setelah usia bayi 6 bulan, bayi tetap harus diberi ASI dan MP ASI (makanan pendamping ASI)
5 Susu formula boleh diberikan kepada bayi setelah usia >6 bulan.
6 Susu formula diizinkan apabila pemberian ASI dianggap kurang memenuhi gizi bayi.
7 ASI saja tidak cukup, sehingga ASI dan sesekali diberi susu formula tidak menjadi masalah.
8 Kolostrum merupakan susu basi yang dapat membuat bayi sakit
9 Kolostrum harus dibuang, setelah kolostrum habis, baru bayi boleh disusui.
10 ASI diberikan kepada bayi hanya pada saat bayi menangis.
(7)
Faktor Pendukung
No Pertanyaan Pernah Tidak Pernah
1 Apakah ibu pernah membaca informasi tentang ASI eksklusif di koran/buku/majalah.
(1) (0)
2 Apakah ibu pernah mendapatkan brosur atau leaflet tentang ASI eksklusif.
(1) (0)
3 Apakah ibu pernah melihat spanduk tentang ASI eksklusif yang beredar di masyarakat.
(1) (0)
4 Apakah ibu pernah menonton berita atau iklan di TV tentang ASI eksklusif
(1) (0)
5 Apakah ibu pernah mendengar berita di radio tentang ASI eksklusif.
(1) (0)
6 Apakah ibu pernah mencari dan mendapatkan informasi tentang ASI eksklusif di internet
(1) (0)
7 Apakah ibu pernah mendapatkan informasi tentang ASI eksklusif dari orang tua atau mertua.
(1) (0)
8 Apakah tetangga atau teman ibu pernah memberikan informasi tentang ASI eksklusif.
(8)
9 Apakah ibu pernah mendapatkan informasi tentang ASI eksklusif dari saudara ibu atau keluarga lainnya.
(1) (0)
10 Apakah ibu pernah mendapat dukungan dari tokoh masyarakat (Kadus, Kades, ketua PKK, dsb) dalam hal pemberian ASI eksklusif.
(1) (0)
Faktor Pendorong
No Pernyataan Ya Tidak
1 Apakah ibu mendapatkan
penyuluhan tentang ASI
eksklusif
(1) (0)
2 Setelah melahirkan, apakah ibu diberikan informasi tentang ASI eksklusif oleh petugas kesehatan
(1) (0)
3 Apakah petugas mengingatkan Ibu untuk melakukan IMD (Inisiasi Menyusui Dini) setelah Ibu melahirkan
(1) (0)
4 Apakah ibu diingatkan petugas untuk tetap memberikan ASI saja kepada bayi sampai bayi usia 6 bulan
(1) (0)
5 Apakah ibu diajarkan tentang
(9)
Tindakan
No Pernyataan Ya Tidak
1 Saya memberikan ASI saja tanpa tambahan makanan dan minuman lainnya kepada bayi sampai bayi usia 6 bulan
(1) (0)
2 Saya memberikan susu formula apabila bayi masih menangis setelah diberi ASI
(0) (1)
3 Saya memberikan bubur tim atau bubur instan bayi saat bayi saya telah berusia 6 bulan
(1) (0)
4 Saya memberikan bubur tim atau bubur instan bayi saat bayi saya belum berusia 6 bulan
(0) (1)
5 Saya membuang kolostrum (Asi pertama kali) karena dapat membuat bayi sakit
(0) (1)
6 Saya melakukan IMD (Inisiasi
Menyusui Dini) setelah
melahirkan.
(0) (1)
7 Saya selalu membersihkan
tangan dan payudara saya sebelum menyusui
(1) (0)
8 Saya membiarkan bayi saya tertidur pulas dan tidak membangunkannya walaupun sudah waktunya memberikan ASI
(10)
9 Saya selalu menyendawakan bayi saya setelah menyusui
(1) (0)
10 Saya memberikan ASI sesering
mungkin kapanpun bayi
menginginkannya
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
HASIL ANALISIS DATA PERILAKU IBU YANG MEMILIKI BAYI DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS KOTA MATSUM KECAMATAN MEDAN AREA TAHUN 2015
Statistics
Kategori umur
responden Pendidikan terakhir
Pekerjaan Responden
N Valid 80 80 80
Missing 0 0 0
Frequency Table
Kategori umur responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid <=29 53 66.2 66.2 66.2
>29 27 33.8 33.8 100.0
Total 80 100.0 100.0
Pendidikan terakhir
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid SMP 11 13.8 13.8 13.8
SMA 61 76.2 76.2 90.0
Perguruan Tinggi 8 10.0 10.0 100.0
Total 80 100.0 100.0
Pekerjaan Responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ibu rumah tangga 59 73.8 73.8 73.8
Wiraswasta 17 21.2 21.2 95.0
Pegawai swasta 2 2.5 2.5 97.5
pegawai negeri/TNI/POLRI 2 2.5 2.5 100.0
(18)
Frequencies
Statistics
Usia bayi
N Valid 80
Missing 0
Usia bayi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 10 17 21.2 21.2 21.2
11 9 11.2 11.2 32.5
6 8 10.0 10.0 42.5
7 15 18.8 18.8 61.2
8 16 20.0 20.0 81.2
9 15 18.8 18.8 100.0
Total 80 100.0 100.0
Frequencies Statistics Pertanyaan pengetahuan no 1 Pertanyaan pengetahuan no 2 Pertanyaan pengetahuan no 3 Pertanyaan pengetahuan no 4 Pertanyaan pengetahuan no 5 Pertanyaan pengetahuan no 6
N Valid 80 80 80 80 80 80
Missing 0 0 0 0 0 0
Frequency Table
Pertanyaan pengetahuan no 1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid jawaban a 11 13.8 13.8 13.8
jawaban b 50 62.5 62.5 76.2
jawaban c 11 13.8 13.8 90.0
jawaban d 8 10.0 10.0 100.0
(19)
Pertanyaan pengetahuan no 2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid jawaban a 54 67.5 67.5 67.5
jawaban b 13 16.2 16.2 83.8
jawaban c 11 13.8 13.8 97.5
jawaban d 2 2.5 2.5 100.0
Total 80 100.0 100.0
Pertanyaan pengetahuan no 3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid jawaban a 13 16.2 16.2 16.2
jawaban b 50 62.5 62.5 78.8
jawaban c 6 7.5 7.5 86.2
jawaban d 11 13.8 13.8 100.0
Total 80 100.0 100.0
Pertanyaan pengetahuan no 4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid jawaban a 14 17.5 17.5 17.5
jawaban b 50 62.5 62.5 80.0
jawaban c 9 11.2 11.2 91.2
jawaban d 7 8.8 8.8 100.0
Total 80 100.0 100.0
Pertanyaan pengetahuan no 5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid jawaban a 25 31.2 31.2 31.2
jawaban b 16 20.0 20.0 51.2
jawaban c 33 41.2 41.2 92.5
jawaban d 6 7.5 7.5 100.0
(20)
Pertanyaan pengetahuan no 6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid jawaban a 13 16.2 16.2 16.2
jawaban b 18 22.5 22.5 38.8
jawaban c 39 48.8 48.8 87.5
jawaban d 10 12.5 12.5 100.0
Total 80 100.0 100.0
Frequencies
Statistics Pertanyaan
pengetahua n no 7
Pertanyaan pengetahua
n no 8
Pertanyaan pengetahua
n no 9
Pertanyaan pengetahua
n no 10
Pertanyaan pengetahua
n no 11
Pertanyaan pengetahua
n no 12
Pertanyaan pengetahua
n no 13
N Valid 80 80 80 80 80 80 80
Missin
g 0 0 0 0 0 0 0
Frequency Table
Pertanyaan pengetahuan no 7
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid jawaban a 48 60.0 60.0 60.0
jawaban b 13 16.2 16.2 76.2
jawaban c 9 11.2 11.2 87.5
jawaban d 10 12.5 12.5 100.0
Total 80 100.0 100.0
Pertanyaan pengetahuan no 8
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid jawaban a 44 55.0 55.0 55.0
jawaban b 11 13.8 13.8 68.8
jawaban c 15 18.8 18.8 87.5
jawaban d 10 12.5 12.5 100.0
(21)
Pertanyaan pengetahuan no 9
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid jawaban a 14 17.5 17.5 17.5
jawaban b 12 15.0 15.0 32.5
jawaban c 46 57.5 57.5 90.0
jawaban d 8 10.0 10.0 100.0
Total 80 100.0 100.0
Pertanyaan pengetahuan no 10
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid jawaban a 11 13.8 13.8 13.8
jawaban b 9 11.2 11.2 25.0
jawaban c 50 62.5 62.5 87.5
jawaban d 10 12.5 12.5 100.0
Total 80 100.0 100.0
Pertanyaan pengetahuan no 11
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid jawaban a 7 8.8 8.8 8.8
jawaban b 47 58.8 58.8 67.5
jawaban c 17 21.2 21.2 88.8
jawaban d 9 11.2 11.2 100.0
Total 80 100.0 100.0
Pertanyaan pengetahuan no 12
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid jawaban a 46 57.5 57.5 57.5
jawaban b 7 8.8 8.8 66.2
jawaban c 20 25.0 25.0 91.2
jawaban d 7 8.8 8.8 100.0
(22)
Pertanyaan pengetahuan no 13
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid jawaban a 13 16.2 16.2 16.2
jawaban b 55 68.8 68.8 85.0
jawaban c 6 7.5 7.5 92.5
jawaban d 6 7.5 7.5 100.0
Total 80 100.0 100.0
Frequencies
Statistics
Kategori pengetahuan responden
N Valid 80
Missing 0
Kategori pengetahuan responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Buruk 33 41.2 41.2 41.2
Sedang 46 57.5 57.5 98.8
Baik 1 1.2 1.2 100.0
Total 80 100.0 100.0
Frequencies Statistics Pertanyaan sikap no 1 Pertanyaan sikap no 2 Pertanyaan sikap no 3 Pertanyaan sikap no 4 Pertanyaan sikap no 5
N Valid 80 80 80 80 80
Missing 0 0 0 0 0
Frequency Table
Pertanyaan sikap no 1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid setuju 35 43.8 43.8 43.8
sangat setuju 45 56.2 56.2 100.0
(23)
Pertanyaan sikap no 2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju 1 1.2 1.2 1.2
tidak setuju 11 13.8 13.8 15.0
Setuju 39 48.8 48.8 63.8
sangat setuju 29 36.2 36.2 100.0
Total 80 100.0 100.0
Pertanyaan sikap no 3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju 1 1.2 1.2 1.2
tidak setuju 11 13.8 13.8 15.0
Setuju 35 43.8 43.8 58.8
sangat setuju 33 41.2 41.2 100.0
Total 80 100.0 100.0
Pertanyaan sikap no 4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju 1 1.2 1.2 1.2
tidak setuju 6 7.5 7.5 8.8
Setuju 26 32.5 32.5 41.2
sangat setuju 47 58.8 58.8 100.0
Total 80 100.0 100.0
Pertanyaan sikap no 5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sangat tidak setuju 5 6.2 6.2 6.2
tidak setuju 11 13.8 13.8 20.0
Setuju 33 41.2 41.2 61.2
sangat setuju 31 38.8 38.8 100.0
(24)
Frequencies Statistics Pertanyaan sikap no 6 Pertanyaan sikap no 7 Pertanyaan sikap no 8 Pertanyaan sikap no 9 Pertanyaan sikap no 10
N Valid 80 80 80 80 80
Missing 0 0 0 0 0
Frequency Table
Pertanyaan sikap no 6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sangat setuju 25 31.2 31.2 31.2
setuju 32 40.0 40.0 71.2
tidak setuju 19 23.8 23.8 95.0
sangat tidak setuju 4 5.0 5.0 100.0
Total 80 100.0 100.0
Pertanyaan sikap no 7
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sangat setuju 5 6.2 6.2 6.2
setuju 20 25.0 25.0 31.2
tidak setuju 34 42.5 42.5 73.8
sangat tidak setuju 21 26.2 26.2 100.0
Total 80 100.0 100.0
Pertanyaan sikap no 8
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sangat setuju 8 10.0 10.0 10.0
setuju 6 7.5 7.5 17.5
tidak setuju 25 31.2 31.2 48.8
sangat tidak setuju 41 51.2 51.2 100.0
(25)
Pertanyaan sikap no 9
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sangat setuju 8 10.0 10.0 10.0
setuju 17 21.2 21.2 31.2
tidak setuju 25 31.2 31.2 62.5
sangat tidak setuju 30 37.5 37.5 100.0
Total 80 100.0 100.0
Pertanyaan sikap no 10
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sangat setuju 5 6.2 6.2 6.2
setuju 7 8.8 8.8 15.0
tidak setuju 34 42.5 42.5 57.5
sangat tidak setuju 34 42.5 42.5 100.0
Total 80 100.0 100.0
Frequencies
Statistics
Kategori sikap responden
N Valid 80
Missing 0
Kategori sikap responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sedang 57 71.2 71.2 71.2
Baik 23 28.8 28.8 100.0
Total 80 100.0 100.0
Frequencies
Statistics
Pertanyaan faktor pendukung no 1
Pertanyaan faktor pendukung no 2
Pertanyaan faktor pendukung no 3
Pertanyaan faktor pendukung no 4
Pertanyaan faktor pendukung no 5
N Valid 80 80 80 80 80
(26)
Frequency Table
Pertanyaan faktor pendukung no 1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak 20 25.0 25.0 25.0
ya 60 75.0 75.0 100.0
Total 80 100.0 100.0
Pertanyaan faktor pendukung no 2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak 30 37.5 37.5 37.5
ya 50 62.5 62.5 100.0
Total 80 100.0 100.0
Pertanyaan faktor pendukung no 3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak 21 26.2 26.2 26.2
ya 59 73.8 73.8 100.0
Total 80 100.0 100.0
Pertanyaan faktor pendukung no 4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak 26 32.5 32.5 32.5
ya 54 67.5 67.5 100.0
Total 80 100.0 100.0
Pertanyaan faktor pendukung no 5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak 35 43.8 43.8 43.8
ya 45 56.2 56.2 100.0
(27)
Frequencies
Statistics
Pertanyaan faktor pendukung no 6
Pertanyaan faktor pendukung no 7
Pertanyaan faktor pendukung no 8
Pertanyaan faktor pendukung no 9
Pertanyaan faktor pendukung no 10
N Valid 80 80 80 80 80
Missing 0 0 0 0 0
Frequency Table
Pertanyaan faktor pendukung no 6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak 31 38.8 38.8 38.8
ya 49 61.2 61.2 100.0
Total 80 100.0 100.0
Pertanyaan faktor pendukung no 7
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak 22 27.5 27.5 27.5
ya 58 72.5 72.5 100.0
Total 80 100.0 100.0
Pertanyaan faktor pendukung no 8
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak 27 33.8 33.8 33.8
ya 53 66.2 66.2 100.0
Total 80 100.0 100.0
Pertanyaan faktor pendukung no 9
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak 18 22.5 22.5 22.5
ya 62 77.5 77.5 100.0
(28)
Pertanyaan faktor pendukung no 10
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak 26 32.5 32.5 32.5
ya 54 67.5 67.5 100.0
Total 80 100.0 100.0
Frequencies
Statistics
Kategori faktor pendukung responden
N Valid 80
Missing 0
Kategori faktor pendukung responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Kurang 47 58.8 58.8 58.8
Baik 33 41.2 41.2 100.0
Total 80 100.0 100.0
Frequencies
Statistics
Pertanyaan tindakan no 1
Pertanyaan tindakan no 2
Pertanyaan tindakan no 3
Pertanyaan tindakan no 4
Pertanyaan tindakan no 5
N Valid 80 80 80 80 80
Missing 0 0 0 0 0
Frequency Table
Pertanyaan tindakan no 1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak 17 21.2 21.2 21.2
ya 63 78.8 78.8 100.0
(29)
Pertanyaan tindakan no 3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak 22 27.5 27.5 27.5
ya 58 72.5 72.5 100.0
Total 80 100.0 100.0
Pertanyaan tindakan no 4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid ya 30 37.5 37.5 37.5
tidak 50 62.5 62.5 100.0
Total 80 100.0 100.0
Pertanyaan tindakan no 5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid ya 21 26.2 26.2 26.2
tidak 59 73.8 73.8 100.0
Total 80 100.0 100.0
Frequencies
Statistics
Pertanyaan tindakan no 6
Pertanyaan tindakan no 7
Pertanyaan tindakan no 8
Pertanyaan tindakan no 9
Pertanyaan tindakan no 10
N Valid 80 80 80 80 80
Missing 0 0 0 0 0
Pertanyaan tindakan no 2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid ya 26 32.5 32.5 32.5
tidak 54 67.5 67.5 100.0
(30)
Frequency Table
Pertanyaan tindakan no 6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid ya 43 53.8 53.8 53.8
tidak 37 46.2 46.2 100.0
Total 80 100.0 100.0
Pertanyaan tindakan no 7
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak 24 30.0 30.0 30.0
ya 56 70.0 70.0 100.0
Total 80 100.0 100.0
Pertanyaan tindakan no 8
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid ya 26 32.5 32.5 32.5
tidak 54 67.5 67.5 100.0
Total 80 100.0 100.0
Pertanyaan tindakan no 9
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak 18 22.5 22.5 22.5
ya 62 77.5 77.5 100.0
Total 80 100.0 100.0
Pertanyaan tindakan no 10
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid tidak 19 23.8 23.8 23.8
ya 61 76.2 76.2 100.0
(31)
Frequencies
Statistics
Kategori tindakan responden
N Valid 80
Missing 0
Kategori tindakan responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Kurang 53 66.2 66.2 66.2
Baik 27 33.8 33.8 100.0
(32)
(33)
HASIL ANALISIS DATA FAKTOR PENDORONG RESPONDEN Frequencies
Statistics
Kategori umur responden (tahun)
Pendidikan responden
Pekerjaan responden
N Valid 14 14 14
Missing 0 0 0
Frequency Table
Kategori umur responden (tahun)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid <=29 4 28.6 28.6 28.6
>29 10 71.4 71.4 100.0
Total 14 100.0 100.0
Pendidikan responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Perguruan Tinggi 14 100.0 100.0 100.0
Pekerjaan responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
(34)
Frequencies
Statistics
Pertanyaan faktor pendorong no 1
Pertanyaan faktor pendorong no 2
Pertanyaan faktor pendorong no 3
Pertanyaan faktor pendorong no 4
Pertanyaan fakto pendorong no 5
N Valid 14 14 14 14
Missing 0 0 0 0
Frequency Table
Pertanyaan faktor pendorong no 1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1 14 100.0 100.0 100.0
Pertanyaan faktor pendorong no 2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1 14 100.0 100.0 100.0
Pertanyaan faktor pendorong no 3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
(35)
Pertanyaan faktor pendorong no 4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1 14 100.0 100.0 100.0
Pertanyaan faktor pendorong no 5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1 14 100.0 100.0 100.0
Frequencies
Statistics
Kategori faktor pendorong responden
N Valid 14
Missing 0
Kategori faktor pendorong responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
(36)
(37)
(38)
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Defenisi Pengetahuan Serta Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan. http://duniabaca.com/defenisi-pengetahuan-serta-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pengetahuan.html diakses pada tanggal 10 Januari 2016.
Arikunto, Suharsimi. 2009. Manajemen Penelitian. Rineka Cipta, Jakarta
Azwar, S. 2012. Metode Penelitian. Pustaka Belajar, Yogyakarta
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. 2010. Cakupan ASI Eksklusif
menurut WHO tahun 2014. repository.upi.edu>Ta_JKR_1206270.
Diakses pada tanggal 7 Januari 2016.
Baskoro, A. 2008. ASI Panduan Praktis Ibu Menyusui. Banyu Medika, Yogyakarta.
Derek. (2005). Setiap Wanita, Delapratasa Publising.
Dinna Lubis. 2013. Gambaran Perilaku Masyarakat Terhadap Pemanfaatan
Program Jaminan Persalinan (JAMPERSAL) Dalam Melakukan Persalinan di Puskesmas Namorambe Kab. Deli Serdang. Skripsi, Fak.
Kesehatan Masyarakat USU Medan.
Dinkes Provinsi Sumatera Utara. 2013. Laporan Pencapaian Cakupan
pemberian ASI Eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan Di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013. Medan: Dinkes SUMUT.
Dinkes Kota Medan. 2015. Jumlah bayi yang mendapat ASI Eksklusif di Kota
Medan pada bulan Februari 2015. Medan: Dinkes Kota Medan.
Edelwina Umboh, 2013. Pengetahuan Ibu Mengenai Manfaat ASI pada Bayi. Skripsi, FK Universitas Sam Ratulangi Manado.
Eka Yuni. 2014. Perilaku Petugas Kesehatan Terhadap Pelaksanaan Dalam
Pemberian Inisiasi Menyusui Dini (IMD) Pada Ibu yang Melahirkan Secara Normal di RSIA. BADRUL AINI Kel. Tegal Sari III Kec. Medan Area Kota Medan. Skripsi, Fak. Kesehatan Masyarakat USU
Medan.
Hamzah, M. 2012. Pengertian Pendidikan Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (1991). http:ziytha.blogspot.com/2012/11/pengertian-pendidkan-menurut-kamus.html diakses pada tanggal 12 Januari 2016
(39)
Haryono, R, dan Setianingsih, S. 2014. Manfaat ASI Eksklusif Untuk Buah
Hati Anda. Gosyen Publishing, Yogyakarta.
Heni Triana. 2012. Faktor-faktor yang berhubungan dengan Pemberian Susu
Formula Pada Bayi Usia 0-6 Bulan di Kelurahan Helvetia Timur.
Tesis, FKM USU Medan.
Ingan Ukur T. 2012. Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Ibu Bayi Terhadap
Pemberian ASI Eksklusif. Artikel/Buletin Penelitian Sistem Kesehatan.
Kemenkes, 2010. Cakupan ASI Eksklusif di Indonesia.
www.depkes.go.id>infodatin-asi. Diakses tanggal tanggal 6 Oktober 2015
. 2014. Penetapan ASI Eksklusif di Indonesia selama 6 bulan. www.depkes.go.id>infodatin-asi. Diakses tanggal tanggal 12 Oktober 2015
Kritiyanasari, Weni. (2009). ASI, MENYUSUI & SADARI. Nuha Medika, Yogyakarta.
Lemeshow, et al.1997. Besar Sampel Dalam Penelitian Kesehatan. Terjemahan Dibyo Pramono. Gadjah Mada University Press, Yogyakartakarta.
Maryunani, A. 2012. Inisiasi Menyusu Dini, ASI Eksklusif dan Manajemen
Laktasi. TIM, Jakarta.
Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta, Jakarta.
. 2010. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta, Jakarta.
. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta, Jakarta
Nurjanah, S. N, Maemunah, Hj, Ade Siti, Badriah, Prof. Dr. Hj. Dewi Laelatul, 2013. Asuhan Kebidanan PostPartum. Cetakan Kedua. Refika Aditama, Bandung.
Prasetyono, Dwi Sunar. (2012). Buku Pintar ASI Ekslusif: Pengenalan,
Praktik, dan Kemanfaatan-Kemanfaatannya. DIVA Press, Yogyakarta.
Rika Harahap. 2013. Gambaran Perilaku Ibu Nifas Tentang Pemberian ASI
pada Bayi Baru Lahir di Rumah Sakit Umum dr. Djoelham Binjai.
Skripsi, Fak. Keperawatan USU Medan.
(40)
Singarimbun, M, dan Effendi, S. 2008. Metode Penelitian Survei. Edisi Revisi. Pustaka LP3ES Indonesia, Jakarta.
Stevanny Manurung. 2013. Perilaku Orang tua Siswa SMP SANTO THOMAS
3 Medan Dalam Pemberian Informasi Mengenai Pendidikan Seks.
Skripsi, Fak. Kesehatan Masyarakat USU Medan.
Sunaryo, 2004. Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta : EGC
UNICEF. 2013. ASI Adalah Penyelamat Hidup yang Paling Murah Di Dunia. di http://www.unicef.org/indonesia/id/media_21270. html. Diakses tanggal 6 Oktober 2015.
(41)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif untuk mengetahui Perilaku Ibu yang memiliki bayi usia 6 - 11 bulan
dalam Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Matsum
Kec.Medan Area Kota Medan tahun 2015.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Wilayah kerja Puskesmas Kota Matsum
Jl.Amaliun No.75, Kec.Medan Area Kota Medan. Pemilihan Lokasi Penelitian ini
adalah didasarkan atas:
1. Berdasarkan Data dari Dinas Kesehatan Kota Medan, Puskesmas Kota Matsum adalah Puskesmas yang paling rendah cakupan ASI Eksklusif nya
dari 39 Puskesmas Induk di Kota Medan.
2. Berdasarkan survei awal yang dilakukan bahwa belum pernahnya dilakukan penelitian mengenai perilaku ibu yang memiliki bayi usia 6-11
bulan tentang pemberian ASI Eksklusif di di Wilayah kerja Puskesmas
Kota Matsum.
3.2.2 Waktu Penelitian
(42)
39
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah Seluruh Ibu yang memiliki bayi usia
6-11 bulan yang ada di Wilayah kerja Puskesmas Kota Matsum sebanyak 484
orang.
3.3.2. Sampel
Sampel yang digunakan adalah sebagian ibu yang memiliki bayi usia 6-11 bulan.
Cara menentukan sampel adalah, menurut Lemeshow (1997), sebagai berikut :
Keterangan : N = Besar Populasi n = Jumlah sampel
d = Galat pendugaan 10% atau 0,1 Z = Tingkat kepercayaan (90%=1,96) P = Proporsi Populasi
(43)
40
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
simple random sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang dilakukan secara
acak (undian) sehingga setiap kasus atau elemen dalam populasi memiliki
kesempatan yang sama besar untuk dipilih sebagai sampel penelitian.
3.4 Metode Pengambilan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data Primer dan Data
Sekunder.
3.4.1 Data Primer
Data primer dalam penelitian ini terdiri dari umur, pendidikan, pekerjaan,
faktor predisposisi (pengetahuan dan sikap), faktor pendukung ( Media cetak,
elektronik dan dukungan keluarga dan masyarakat ) dan faktor pendorong ( peran
petugas kesehatan ). Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan
melakukan wawancara secara langsung kepada Ibu yang memiliki bayi usia 6-11
bulan dengan menggunakan alat bantu kuesioner yang telah disusun tentang
perilaku Ibu yang memiliki bayi 6-11 bulan dalam pemberian ASI Eksklusif.
3.4.2 Data Sekunder
Data Sekunder diperoleh dari Laporan bulanan di Wilayah kerja
Puskesmas Kota Matsum Kec.Medan Area Kota Medan.
3.5 Definisi Operasional
Definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan
bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Variabel dalam penelitian ini
(44)
41
1. Karakteristik Responden meliputi : Umur, Pendidikan dan Pekerjaan responden
- Umur adalah lamanya waktu perjalanan hidup responden yang dihitung sejak ia lahir sampai pada pelaksanaan wawancara yang
dinyatakan dalam satuan tahun. Pada Penelitian ini yang menjadi
responden adalah Seluruh Ibu yang memiliki Bayi Usia 6-11 bulan di
Wilayah Kerja Puskesmas Kota Matsum Kecamatan Medan Area.
- Pendidikan adalah pendidikan formal terakhir yang pernah diikuti atau diselesaikan oleh responden (telah mendapat ijazah).
- Pekerjaan adalah suatu kegiatan aktifitas seseorang untuk memperoleh penghasilan guna memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
a. Faktor-faktor predisposisi meliputi : pengetahuan dan sikap responden. - Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui responden tentang
pemberian ASI Eksklusif.
- Sikap adalah Penilaian atau pendapat responden terhadap pemberian ASI Eksklusif.
2. Faktor pendukung meliputi yaitu Media Cetak, Media Elektronik dan Keluarga/Masyarakat.
a. Media Cetak adalah sumber infomasi responden yang diperoleh dari majalah, koran, buku, brosur, atau spanduk.
b. Media Elektronik adalah sumber informasi responden yang diperoleh dari televisi, radio, dan internet.
(45)
42
c. Keluarga/Masyarakat adalah sumber informasi responden yang diperoleh dari orangtua, suami, saudara, teman, tetangga, tokoh masyarakat dan
sebagainya.
3. Faktor pendorong yaitu peran petugas kesehatan yang ada di Puskesmas Kota Matsum.
3.6 Aspek Pengukuran Variabel 1. Pengetahuan
Pengetahuan ini dapat diukur dengan memberikan skor terhadap kuesioner
yang telah diberikan bobot 0-1.
Nilai 1 : Jika responden menjawab semuanya dengan benar
Nilai 0 : Jika responden menjawab salah atau tidak tahu.
(Singarimbun dan Effendi, 2008)
Pengetahuan diukur melalui 13 pertanyaan, berdasarkan jumlah skor yang
diperoleh maka pengetahuan dapat dikategorikan pada tingkat sebagai berikut:
a. Baik, apabila responden menjawab benar 10-13 pertanyaan. b. Sedang, apabila responden menjawab benar 5-9 pertanyaan. c. Buruk, apabila responden menjawab benar 1-4 pertanyaan.
2. Sikap
Pengukuran sikap dengan menggunakan Skala Likert, yaitu dengan 10
pernyataan. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap dengan menyatakan
setuju atau ketidaksetujuan terhadap suatu kejadian. Pada pernyataan nomor 1, 2,
3, 4, dan 5, maka diberi nilai 3 jika responden menjawab sangat setuju, nilai 2
(46)
43
tidak setuju. Sementara pernyataan nomor 6, 7, 8, 9 dan 10 akan diberi nilai 0 jika
responden menjawab sangat setuju, nilai 1 jawaban setuju, nilai 2 jawaban tidak
setuju, dan nilai 3 jika menjawab sangat tidak setuju. Berdasarkan jumlah nilai
tertinggi yang dapat dicapai responden adalah 40. Berdasarkan jumlah nilai yang
ada dapat diklasifikasikan dalam 3 kategori yaitu (Arikunto, S, 2009) :
a. Baik : Jika > 75 % dijawab dengan benar dengan total nilai 23 - 30 b. Sedang : Jika 45-75 % dijawab dengan benar dengan total nilai 13 - 22 c. Kurang : Jika < 45 % dijawab dengan benar dengan total nilai 0 - 12
3. Faktor Pendukung
Untuk mengukur faktor pendukung responden terhadap pelaksanaan dalam
pemberian ASI Eksklusif .
Jawaban ditentukan dengan pilihan “Pernah” atau “Tidak Pernah”.
Faktor ini diukur melalui 10 pernyataan, berdasarkan jumlah skor yang
diperoleh maka faktor pendukung responden diukur dengan memberikan skor
terhadap kuesioner yang telah diberikan bobot 0-1.
Nilai 1 : Jika responden menjawab benar.
Nilai 0 : Jika responden menjawab salah.
Berdasarkan jumlah skor yang diperoleh maka faktor pendukung dapat
dikategorikan sebagai berikut:
d. Baik, apabila responden menjawab benar ≥75% ( 8-10 pertanyaan). e. Kurang, apabila responden menjawab benar <75% (0-7 pertanyaan).
(47)
44
4. Faktor Pendorong
Untuk mengukur faktor pendorong responden terhadap pelaksanaan dalam
pemberian ASI Eksklusif .
Jawaban ditentukan dengan pilihan “Ya” atau “Tidak”.
Faktor ini diukur melalui 5 pernyataan, berdasarkan jumlah skor yang
diperoleh maka faktor pendorong responden diukur dengan memberikan skor
terhadap kuesioner yang telah diberikan bobot 0-1.
Nilai 1 : Jika responden menjawab benar.
Nilai 0 : Jika responden menjawab salah.
Berdasarkan jumlah skor yang diperoleh maka faktor pendorong dapat
dikategorikan sebagai berikut:
f. Baik, apabila responden menjawab benar ≥75% ( 4-5 pertanyaan). g. Kurang, apabila responden menjawab benar <75% (1-3 pertanyaan).
5. Tindakan
Untuk mengukur tindakan responden terhadap pelaksanaan dalam
pemberian ASI Eksklusif. Jawaban ditentukan dengan pilihan “Ya” atau “Tidak”. Tindakan diukur melalui 10 pernyataan,berdasarkan jumlah skor yang diperoleh
maka tindakan responden diukur dengan memberikan skor terhadap kuesioner
yang telah diberikan bobot 0-1.
Nilai 1 : Jika responden menjawab benar.
Nilai 0 : Jika responden menjawab salah.
Berdasarkan jumlah skor yang diperoleh maka tindakan dapat
(48)
45
a. Baik, apabila responden menjawab benar ≥75% ( 8-10 pertanyaan). b. Kurang, apabila responden menjawab benar <75% (0-7 pertanyaan).
3.7 Metode Pengolahan dan Analisa Data 3.7.1 Pengolahan Data
Proses pengolahan data dilakukan melalui tahap berikut :
1. Pengeditan Data (Editing)
Data yang sudah terkumpul dalam isian kuesioner diperiksa apakah
jawaban semua pertanyaan sudah terisi, tulisannya cukup jelas, relevan
dengan pertanyaan dan konsisten dengan jawabannya.
2. Pengkodean Data (Coding)
Pemberian kode yang dimaksudkan untuk mempermudah pada saat dan
sebelum analisis data dan juga mempercepat pada saat entry data untuk,
yaitu dengan memberikan kode pada pertanyaan penelitian kuesioner.
3. Pemasukan Data (Entry)
Tahapan ini dilakukan dengan cara memasukkan data ke dalam komputer
untuk diolah dan dianalisis melalui program yang ada.
4. Pengecekan Data (Cleaning)
Adalah pengecekan data yang sudah dientry, apakah ada kesalahan atau
tidak.
3.7.2 Analisa Data
Analisa dilakukan pada setiap variabel dari hasil penelitian dengan
mendeskripsikan setiap variabel penelitian untuk memperoleh gambaran yang
(49)
46
ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Matsum Kec.Medan Area Kota
Medan. Pengolahan data dilakukan dengan komputer yang menggunakan program
(50)
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Puskesmas Kota Matsum
Puskesmas Kota Matsum terletak di Jl. Amaliun No. 75 Kelurahan Kota
Matsum IV Kecamatan Medan Area, kodepos 20215.
Batas Wilayah :
1. Sebelah Utara Berbatasan dengan Kelurahan Sei Rengas II.
2. Sebelah Selatan Berbatasan dengan Kelurahan Pasar Merah Timur. 3. Sebelah Timur Berbatasan dengan Kelurahan Sukaramai I dan II. 4. Sebelah Barat Berbatasan dengan Kelurahan Kota Matsum III.
Puskesmas Kota Matsum didirikan pada tahun 1936 sebagai Balai
Pengobatan Umum, yang kemudian diresmikan pada tanggal 24 Februari 1983
menjadi Puskesmas oleh Dinas Kesehatan Kota Medan. Meliputi 4 Kelurahan :
1. Kelurahan Kota Matsum I 2. Kelurahan Kota Matsum II 3. Kelurahan Kota Matsum IV 4. Kelurahan Sei Rengas Permata
Luas Wilayah Kerja Puskesmas Kota Matsum mencapai 112.40 Ha,
dengan jumlah 75 lingkungan dengan luas tanah 462 m2, panjang tanah 22 m,
lebar tanah 21 m, dan luas bangunan 244 m2 serta memiliki dua lantai. Letak
strategis Puskesmas Kota Matsum berada di perkotaan kota Medan yang mudah
(51)
48
Gambar 4.1
Peta Wilayah Kerja Puskesmas Kota Matsum Kecamatan Medan Area
(52)
49
4.1.1 Visi, Misi dan Motto Puskesmas Kota Matsum
Visi : Mewujudkan Kecamatan Sehat 2015
Kecamatan Sehat 2015 merupakan gambaran masyarakat kecamatan
masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan,
ditandai penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku hidup
sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan
yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya.
Misi : 1. Menggerakkan pembangunan kecamatan yang berwawasan kesehatan.
2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu,
merata dan terjangkau.
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan
masyarakat beserta lingkungan.
(53)
50
4.2 Hasil Analisis
4.2.1 Berdasarkan Karakteristik Responden
Adapun yang menjadi karakteristik Ibu yang memiliki bayi 6-11 bulan di
wilayah kerja Puskesmas Kota Matsum Kecamatan Medan Area tahun 2015 yang
menjadi responden pada penelitian ini berdasarkan umur, pendidikan, dan
pekerjaan, yaitu :
Tabel 4.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur di wilayah kerja Puskesmas Kota Matsum tahun 2015
No. Karakteristik Jumlah Persentase
1. Umur
≤ 29 tahun 53 66,2
> 29 tahun 27 33,8
Total 80 100,0
2. Pendidikan
SMP 11 13,8
SMA 61 76,2
Perguruan Tinggi 8 10,0
Total 80 100,0
3. Pekerjaan
Ibu Rumah Tangga 59 73,8
Wiraswasta 17 21,2
Pegawai swasta 2 2,5
Pegawai Negeri/TNI/POLRI 2 2,5
Total 80 100,0
Berdasarkan tabel 4.1 tentang frekuensi umur responden diketahui bahwa
sebagian besar Ibu yang paling banyak adalah Ibu dengan usia kurang dari 29 tahun
yaitu sebanyak 53 orang (66,2%), sedangkan yang paling sedikit Ibu dengan usia
(54)
51
Berdasarkan data pendidikan terakhir responden diketahui bahwa sebagian
besar responden pendidikannya adalah SMA yaitu sebanyak 61 orang (76,2%), dan
sebagian kecil pendidikan responden adalah Perguruan Tinggi yaitu sebanyak 8
orang (10,0%). Berdasarkan jenis pekerjaan responden diketahui bahwa sebagian
besar pekerjaan responden adalah Ibu Rumah Tangga yaitu sebanyak 59 orang
(73,8%) dan sebagian kecil pekerjaan responden adalah Pegawai Swasta yaitu
sebanyak 2 orang (2,5%) dan Pegawai Negeri sebanyak 2 orang (2,5%).
4.2.2 Berdasarkan Sumber Informasi Responden
Adapun sumber informasi responden pada penelitian ini dibagi berdasarkan
pernah tidaknya responden mencari informasi tentang ASI Eksklusif, darimana
sumber informasi tersebut diperoleh melalui sumber informasi Media cetak, Media
Elektronik, dan Keluarga/Masyarakat.
Tabel 4.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan Media cetak, Media Elektronik, Keluarga/Masyarakat sebagai sumber informasi di wilayah kerja Puskesmas Kota Matsum tahun 2015
No. Pernyataan Pernah Tidak Pernah Jumlah n % n % n %
1. Apakah Ibu pernah 60 75,0 20 25,0 80 100 membaca informasi
tentang ASI Eksklusif di koran/buku/majalah
2. Apakah Ibu pernah 50 62,5 30 37,5 80 100 Mendapatkan brosur
atau lefleat tentang ASI Eksklusif
3. Apakah Ibu pernah 59 73,8 21 26,2 80 100 Melihat spanduk tentang
ASI Eksklusif yang Beredar di Masyarakat
(55)
52
Tabel 4.2 Lanjutan
4. Apakah Ibu pernah 54 67,5 26 32,5 80 100 Menonton berita
atau iklan di TV tentang ASI Eksklusif
5. Apakah Ibu pernah 45 56,2 35 43,8 80 100 mendengar berita di
radio tentang ASI Eksklusif
6. Apakah Ibu pernah 49 61,2 31 38,8 80 100 mencari dan
mendapatkan informasi tentang ASI Eksklusif di internet
7. Apakah Ibu pernah 58 72,5 22 27,5 80 100 mendapatkan informasi
tentang ASI Eksklusif dari orang tua atau mertua
8. Apakah tetangga atau 53 66,2 27 33,8 80 100 teman Ibu pernah
memberikan informasi tentang ASI Eksklusif
9. Apakah Ibu pernah 62 77,5 18 22,5 80 100 mendapatkan informasi
tentang ASI Eksklusif dari saudara Ibu atau keluarga lainnya
10. Apakah Ibu pernah 54 67,5 26 32,5 80 100 mendapat dukungan
dari tokoh masyarakat (Kadus, Kades,
ketua PKK, dsb) dalam hal pemberian ASI Eksklusif
Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat dilihat bahwa responden yang membaca
informasi tentang ASI Eksklusif di koran/buku/majalah sebanyak 60 orang (75,0%)
(56)
53
Sebanyak 50 orang (62,5%) responden yang pernah mendapatkan brosur
atau lefleat tentang ASI Eksklusif dan sisanya sebanyak 30 orang (37,5%) yang
menjawab Tidak Pernah.
Sebagian besar responden yaitu sebanyak 59 orang (73,8%) pernah melihat
spanduk tentang ASI Eksklusif yang beredar di masyarakat sedangkan 21 orang
(26,2%) yang menjawab Tidak Pernah.
Sebagian besar responden yaitu sebanyak 54 orang (67,5%) pernah
menonton berita atau iklan di TV tentang ASI Eksklusif, sedangkan 26 orang
(32,5%) yang menjawab Tidak Pernah.
Sebanyak 45 orang (56,2%) responden pernah mendengar berita di radio
tentang ASI Eksklusif, sedangkan sisanya sebanyak 35 orang (43,8%) yang
menjawab Tidak Pernah.
Sebanyak 49 orang (61,2%) responden pernah mencari dan mendapatkan
informasi tentang ASI Eksklusif di internet, sedangkan sisanya sebanyak 31 orang
(38,8%) yang menjawab Tidak Pernah.
Sebagian besar responden yaitu sebanyak 58 orang (72,5%) pernah
mendapatkan informasi tentang ASI Eksklusif dari orang tua atau mertua,
sedangkan 22 orang (27,5%) yang menjawab Tidak Pernah.
Sebanyak 53 orang (66,2%) responden menyatakan bahwa tetangga atau
teman pernah memberikan informasi tentang ASI Eksklusif, sedangkan sisanya
sebanyak 27 orang (33,8%) yang menjawab Tidak Pernah.
Sebagian besar responden yaitu sebanyak 62 orang (77,5%) pernah
mendapatkan informasi tentang ASI Eksklusif dari saudara Ibu atau keluarga
(57)
54
Sebanyak 54 orang (67,5%) responden pernah mendapat dukungan dari
tokoh masyarakat (Kadus, Kades, Ketua PKK, dsb) dalam hal pemberian ASI
Eksklusif, sedangkan sisanya sebanyak 26 orang (32,5%) yang menjawab Tidak
Pernah.
Tabel 4.3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan kategori sumber informasi (Faktor Pendukung) di wilayah kerja Puskesmas Kota Matsum tahun 2015
Kategori Sumber Informasi Jumlah Persentase (%)
Kurang 47 58,8
Baik 33 41,2
Total 80 100,0
Berdasarkan tabel 4.3 di atas dapat dilihat bahwa kategori sumber informasi
responden dalam pemberian ASI Eksklusif bervariasi yaitu kategori Kurang
sebanyak 47 orang (58,8%), dan kategori Baik sebanyak 33 orang (41,2%).
4.2.3 Gambaran Perilaku Responden
4.2.3.1 Tingkat Pengetahuan Responden Dalam Pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Kota Matsum tahun 2015.
Pengetahuan Ibu yang memiliki bayi 6-11 bulan dalam pemberian ASI
(58)
55
Tabel 4.4 Distribusi frekuensi responden berdasarkan Pengetahuan mengenai Pengertian ASI di wilayah kerja Puskesmas Kota Matsum tahun 2015
No. Pengertian ASI n %
1. Sejenis makanan yang 11 13,8 dicampur dengan buah
yang sudah dihaluskan
2. Air susu ibu yang merupakan 50 62,5 makanan serta minuman bagi bayi
3. Sejenis minuman yang 11 13,8
dicampur dengan madu
4. Cairan yang banyak 8 10,0
Mengandung zat gizi
yang diperlukan Ibu
Total 80 100,0
Berdasarkan tabel 4.4 diatas diketahui bahwa sebagian besar responden
mengetahui pengertian ASI adalah Air susu Ibu yang merupakan makanan serta
minuman bagi bayi yaitu sebanyak 50 orang (62,5%), dan sebagian kecil responden
menjawab cairan yang banyak mengandung zat gizi yang diperlukan ibu sebanyak 8
orang (10,0%).
Tabel 4.5 Distribusi frekuensi Responden berdasarkan pengetahuan mengenai Pengertian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Kota Matsum tahun 2015
No. Pengertian ASI Eksklusif n %
1. Pemberian ASI kepada bayi tanpa 54 67,5 tambahan cairan lain atau makanan
padat sampai usia bayi 6 bulan
2. Pemberian ASI ditambah susu 13 16,2
formula dan makanan padat sampai usia anak 2 tahun
3. Pemberian ASI ditambah susu 11 13,8
(59)
56
4. Pemberian ASI ditambah madu 2 2,5
dan buah yang sudah dihaluskan
Total 80 100,0
Berdasarkan tabel 4.5 diatas diketahui bahwa sebagian besar responden
mengetahui pengertian ASI Eksklusif adalah Pemberian ASI kepada bayi tanpa
tambahan cairan atau makanan padat sampai usia bayi 6 bulan yaitu sebanyak 54
orang (67,5%) dan sebagian kecil responden menjawab Pemberian ASI ditambah
madu dan buah yang sudah dihaluskan yaitu sebanyak 2 orang (2,5%).
Tabel 4.6 Distribusi frekuensi Responden berdasarkan pengetahuan mengenai Kapan bayi harus segera diberikan ASI pertamanya di wilayah kerja Puskesmas Kota Matsum tahun 2015
No. Kapan bayi harus segera n % diberikan ASI pertamanya
1. Setelah bayi diberi susu formula 13 16,2 untuk latihan menghisap,
baru kemudian diberi ASI.
2. Segera setelah bayi lahir 50 62,5
atau maksimal 1 jam setelah lahir
3. Menunggu Ibu benar-benar 6 7,5
siap memberikan ASI
4. Ketika bayi menangis 11 13,8
Total 80 100,0
Berdasarkan Tabel 4,6 diatas diketahui bahwa sebagian besar responden
mengetahui Kapan bayi harus segera diberikan ASI pertamanya adalah segera
setelah bayi lahir atau maksimal 1 jam setelah lahir yaitu sebanyak 50 orang
(62,5%) dan sebagian kecil responden menjawab Menunggu Ibu benar-benar siap
(60)
57
Tabel 4.7 Distribusi frekuensi Responden berdasarkan pengetahuan mengenai Peran Kolostrum (ASI yang pertama kali keluar) dalam proses menyusui di wilayah kerja Puskesmas Kota Matsum tahun 2015
No. Peran Kolostrum n % (ASI yang pertama kali keluar)
Dalam proses menyusui
1. Harus tetap diberikan 14 17,5
karena mubazir jika dibuang
2. Harus tetap diberikan 50 62,5
Karena kolostrum banyak Mengandung zat gizi untuk Imunitas bayi
3. Harus dibuang karena 9 11,2
Merupakan susu yang telah basi
4. Hari pertama dibuang, hari kedua, 7 8,8 Dan seterusnya boleh diberikan
Kepada bayi
Total 80 100,0
Berdasarkan Tabel 4.7 diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden mengetahui Peran Kolostrum (ASI yang pertama kali keluar) dalam
proses menyususi adalah harus tetap diberikan, karena kolostrum banyak
mengandung zat gizi untuk imunitas bayi yaitu sebanyak 50 orang (62,5%) dan
sebagian kecil responden menjawab Hari pertama dibuang, hari kedua, dan
seterusnya boleh diberikan sebanyak 7 orang (8,8%).
Tabel 4.8 Distribusi frekuensi Responden berdasarkan pengetahuan mengenai Manfaat ASI bagi Ibu di wilayah kerja Puskesmas Kota Matsum tahun 2015
No. Manfaat ASI bagi Ibu n %
1. Membantu Ibu untuk membentuk 25 31,2 ikatan batin yang baik
2. Menghemat pengeluaran untuk 16 20,0 Membeli susu formula
(61)
58
3. Mencegah perdarahan setelah 33 41,2 Persalinan, mempercepat pengecilan
rahim, serta sebagai metode KB
4. Agar payudara tidak bengkak 6 7,5
Total 80 100,0
Berdasarkan Tabel 4.8 diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden mengetahui Manfaat ASI bagi Ibu adalah mencegah perdarahan setelah
persalinan, mempercepat pengecilan rahim, serta sebagai metode KB yaitu
sebanyak 33 orang (41,2%) dan sebagian kecil responden menjawab Agar payudara
tidak bengkak sebanyak 6 orang (7,5%).
Tabel 4.9 Distribusi frekuensi Responden berdasarkan pengetahuan mengenai Manfaat ASI bagi bayi di wilayah kerja Puskesmas Kota Matsum tahun 2015
No. Manfaat ASI bagi bayi n %
1. Mudah diberikan/praktis diberikan 13 16,2 Kepada bayi
2. Tidak mudah basi, lebih higienis 18 22,5 Bila dibandingkan dengan susu
Laminnya. 3. Memiliki semua kandungan zat gizi 39 48,8 penting yang dibutuhkan bayi dan
sebagai imunitas alami bagi bayi agar
bayi tidak mudah sakit
4. Semua jawaban benar 10 12,5
Total 80 100,0
Berdasarkan Tabel 4.9 d;iatas dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden mengetahui Manfaat ASI bagi bayi adalah memiliki semua kandungan
(62)
59
bayi tidak mudah sakit yaitu sebanyak 39 orang (48,8%) dan sebagian kecil
responden menjawab semua jawaban benar yaitu sebanyak 10 orang (12,5%).
Tabel 4.10 Distribusi frekuensi Responden berdasarkan pengetahuan mengenai Manfaat ASI dari segi ekonomi di wilayah kerja Puskesmas Kota Matsum tahun 2015
No. Manfaat ASI dari segi ekonomi n %
1. Ibu bisa berhemat karena tidak 48 60,0
perlu membeli susu formula
2. Ibu bisa berhemat karena 13 16,2
ASI praktis diberikan
3. Menghemat devisa negara 9 11,2
4. Semua benar 10 12,5
Total 80 100,0
Berdasarkan Tabel 4.10 diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden mengetahui Manfaat ASI dari segi ekonomi adalah Ibu bisa berhemat
karena tidak perlu membeli susu formula yaitu sebanyak 48 orang (60,0%) dan
sebagian kecil responden menjawab menghemat devisa negara yaitu sebanyak 9
orang (11,2%).
Tabel 4.11 Distribusi frekuensi Responden berdasarkan pengetahuan
mengenai Kapan Ibu menyusui bayi di wilayah kerja Puskesmas Kota Matsum tahun 2015
No. Kapan Ibu Menyusui bayi n %
1. Kapanpun saat bayi ingin menyusu 44 55,0
2. Kapanpun saat Ibu ingin menyusui 11 13,8
3. Pagi, siang dan malam hari 15 18,8
4. Saat bayi menangis 10 12,5
(63)
60
Berdasarkan Tabel 4.11 diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden mengetahui kapan ibu menyusui bayi adalah kapanpun saat bayi ingin
menyusu yaitu sebanyak 44 orang (55,0%) dan sebagian kecil responden menjawab
saat bayi ingin menangis yaitu sebanyak 10 orang (12,5%).
Tabel 4.12 Distribusi frekuensi Responden berdasarkan pengetahuan mengenai Kapan bayi diberikan makanan dan minuman tambahan di wilayah kerja Puskesmas Kota Matsum tahun 2015
No. Kapan bayi diberikan n % Makanan dan minuman tambahan
1. Saat bayi menangis 14 17,5
2. Usia bayi >4 bulan 12 15,0
3. Usia bayi >6 bulan 46 57,5
4. Bayi merasa lapar, tidak cukup 8 10,0 Setelah diberikan ASI
Total 80 100,0
Berdasarkan Tabel 4.12 diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden mengetahui kapan bayi diberikan makanan dan minuman tambahan
adalah saat usia bayi >6 bulan yaitu sebanyak 46 orang (57,5%) dan sebagian kecil
responden menjawab saat bayi merasa lapar, tidak cukup setelah diberikan ASI
yaitu sebanyak 8 orang (10,0%).
Tabel 4.13 Distribusi frekuensi Responden berdasarkan pengetahuan mengenai Sampai usia berapa bayi diberi ASI di wilayah kerja Puskesmas Kota Matsum tahun 2015
No. Sampai usia berapa bayi n % Diberi ASI
1. Sampai bayi tidak mau lagi 11 13,8 menyusu
2. Sampai Ibu tidak mau lagi 9 11,2 Menyusui
(64)
61
3. Sampai bayi usia 2 tahun 50 62,5
4. Sampai bayi usia 6 bulan 10 12,5
Total 80 100,0
Berdasarkan Tabel 4.13 diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden mengetahui kapan sampai usia berapa bayi diberi ASI adalah sampai
bayi usia 2 tahun yaitu sebanyak 50 orang (62,5%) dan sebagian kecil responden
menjawab sampai Ibu tidak mau lagi menyusui yaitu sebanyak 9 orang (11,2%).
Tabel 4.14 Distribusi frekuensi Responden berdasarkan pengetahuan mengenai Pernyataan yang benar dibawah ini di wilayah kerja Puskesmas Kota Matsum tahun 2015
No. Pernyataan yang benar n % Dibawah ini
1. ASI dapat membuat 7 8,8 Payudara turun
2. ASI dapat membentuk ikatan 47 58,8 Batin antara Ibu dan bayi
3. ASI dapat disimpan dalam 17 21,2
Lemari pendingin selama mungkin 4. ASI dapat menjadi alat kontrasepsi 9 11,2 Yang alami walaupun pemberian
ASI tidak teratur
Total 80 100,0
Berdasarkan Tabel 4.14 diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden mengetahui pernyataan yang benar dibawah ini adalah ASI dapat
membentuk ikatan batin antara Ibu dan bayi yaitu sebanyak 47 orang (58,8%) dan
sebagian kecil responden menjawab ASI dapat membuat Payudara turun yaitu
(65)
62
Tabel 4.15 Distribusi frekuensi Responden berdasarkan pengetahuan mengenai Cara Menyusui yang benar di wilayah kerja Puskesmas Kota Matsum tahun 2015
No. Cara Menyusui yang benar n %
1. Mencuci tangan, membersihkan 46 57,5
payudara ibu, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada puting susu dan aerola sekitarnya, memasukan putting susu dan pastikan bayi mengisap seluruh area gelap dari payudara dan bukan hanya putting saja.
2. Membersihkan payudara ibu, memasukan 7 8,8 putting susu dan pastikan bayi mengisap
seluruh area gelap dari payudara dan bukan hanya putting saja
3. Mencuci tangan, membersihkan payudara
ibu, 20 25,0
langsung menyusui sampai bayi kenyang
4. Semua Benar 7 8,8
Total 80 100,0
Berdasarkan Tabel 4.15 diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden mengetahui Cara menyusui yang benar adalah Mencuci tangan,
memersihkan payudara ibu, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada
puting susu dan aerola sekitarnya, memasukan putting susu dan pastikan bayi
mengisap seluruh area gelap dari payudara dan bukan hanya putting saja yaitu
sebanyak 46 orang (57,5%) dan sebagian kecil responden menjawab Membersihkan
payudara ibu, memasukan putting susu dan pastikan bayi mengisap seluruh area
gelap dari payudara dan bukan hanya putting saja yaitu sebanyak 7 orang (8,8%)
dan sebagian kecil responden juga menjawab semua benar yaitu sebanyak 7 orang
(66)
63
Tabel 4.16 Distribusi frekuensi Responden berdasarkan pengetahuan mengenai Yang dilakukan Ibu setelah menyusui bayi di wilayah kerja Puskesmas Kota Matsum tahun 2015
No. Yang dilakukan Ibu n % Setelah menyusui bayi
1. Menidurkan bayi 13 17,5
2. Menyendawakan bayi 55 15,0
3. Bayi diberi air putih 1-2 6 7,5
Sendok makan
4. Semua benar 6 7,5
Total 80 100,0
Berdasarkan Tabel 4.16 diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden mengetahui Apa yang dilakukan Ibu setelah menyusui bayi adalah
Menyendawakan bayi yaitu sebanyak 55 orang (15,0%) dan sebagian kecil yaitu
sebanyak 6 orang (7,5%) dan sebagian kecil responden juga menjawab semua benar
yaitu sebanyak 7 orang (8,8%).
Tabel 4.17 Distribusi frekuensi Responden berdasarkan kategori pengetahuan di wilayah kerja Puskesmas Kota Matsum tahun 2015
Kategori Pengetahuan Jumlah Persentase (%)
Baik 1 1,2
Sedang 46 57,5
Buruk 33 41,2
Total 80 100,0
Berdasarkan tabel 4.17 di atas dapat dilihat bahwa kategori pengetahuan
(67)
64
kategori baik sebanyak 1 orang (1,2%), kategori sedang 46 orang (57,5%), dan
kategori kurang sebanyak 33 orang (41,2%).
4.2.3.2 Sikap Responden Dalam Pemberian ASI Eksklusif dalam Pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Kota Matsum tahun 2015
Berdasarkan hasil penelitian yang merupakan sikap responden dapat dilihat
pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.18 Distribusi frekuensi responden berdasarkan sikap Dalam Pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Kota Matsum tahun 2015
No. Pernyataan Sikap S SS TS STS Jumlah n % n % n % n % n %
1. ASI harus diberikan 35 43,8 45 56,2 0 0 0 0 80 100 Secara Eksklusif
Sampai bayi usia 6 bulan
2. Pemberian ASI 39 48,8 29 36,2 11 13,8 1 1,2 80 100 Tidak Boleh
dibarengi Dengan pemberian Makanan tambahan dan Minuman apapun Termasuk air putih
3. ASI diberikan 35 43,8 33 41,2 11 13,8 1 1,2 80 100 Sesering mungkin
Walaupun bayi Tertidur. Bayi harus ,Dibangunkan dan Diberi ASI
4. Setelah usia bayi 6 26 32,5 47 58,8 6 7,5 1 1,2 80 100 Bulan bayi tetap
Harus Diberi ASI dan MP ASI(makanan pendamping ASI)
(68)
65
Tabel 4.18 Lanjutan
5. Susu formula boleh 33 41,2 31 38,8 11 13,8 5 6,2 80 100 Diberikan kepada
Bayi Setelah usia >6 bulan
6. Susu formula 32 40,0 25 31,2 19 23,8 4 5,0 80 100 diijinkan apabila
pemberian ASI dianggap kurang memenuhi gizi bayi
7. ASI saja tidak 20 25,0 5 6,2 34 42,5 21 26,2 80 100 cukup sehingga
ASI dan sesekali diberi susu formula tidak menjadi masalah
8. Kolostrum merupakan 6 7,5 8 10,0 25 31,2 41 51,2 80 100 susu basi yang dapat
membuat bayi sakit
9. Kolostrum haru 17 21,2 8 10,0 25 31,2 30 37,5 80 100 Dibuang setelah
kolostrum habis, baru bayi boleh disusui
10. ASI diberikan 7 8,8 5 6,2 34 42,5 34 42,5 80 100 Kepada bayi hanya
pada saat bayi menangis
Berdasarkan 4.18 di atas dapat dilihat bahwa sikap responden terhadap
pernyataan bahwa ASI harus diberikan secara Eksklusif sampai bayi usia 6 bulan
yang sangat setuju sebanyak 45 orang (56,2%), sedangkan yang setuju sebanyak 35
orang (43,8%).
Sebanyak 39 orang (48,8%) setuju bahwa Pemberian ASI tidak boleh
(69)
66
putih dan 29 orang (36,2%) setuju, 11 orang (13,8%) tidak setuju, sedangkan
sebanyak 1 orang (1,2%) sangat tidak setuju terhadap pernyataan tersebut.
Sikap responden sebanyak 35 orang (43,8%) setuju apabila ASI diberikan
sesering mungkin, walaupun bayi tertidur. Bayi harus dibangunkan dan diberi ASI
dan 33 orang (41,2%) setuju. Sementara itu, 11 orang (13,8%) menyatakan tidak
setuju dan sisanya 1 orang (1,2%) menyatakan sangat tidak setuju terhadap
pernyataan tersebut.
Sebanyak 47 orang (58,8%) sangat setuju bahwa Setelah usia bayi 6 bulan,
bayi tetap harus diberi ASI dan MP ASI (makanan pendamping ASI) dan 26 orang
(32,5%) menyatakan setuju. Sementara itu, 6 orang (7,5%) menyatakan tidak setuju
dan sisanya 1 orang (1,2%) menyatakan sangat tidak setuju terhadap pernyataan
tersebut.
Sebanyak 33 orang (41,2%) setuju bahwa Susu formula boleh diberikan
kepada bayi setelah usia >6 bulan dan 31 orang (38,8%) menyatakan sangat setuju.
Sementara itu, 11 orang (13,8%) menyatakan tidak setuju dan sisanya 5 orang
(6,2%) sangat tidak setuju terhadap pernyataan tersebut.
Sikap responden sebanyak 32 orang (40,0%) menyatakan setuju dan 25
orang (31,2%) menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan susu formula
diizinkan apabila pemberian ASI dianggap kurang memenuhi gizi bayi. sementara
itu 19 orang (23,8%) menyatakan tidak setuju dan 4 orang (5,0%) menyatakan
sangat tidak setuju mengenai pernyataan tersebut.
Pernyataan sikap bahwa ASI saja tidak cukup, sehingga ASI dan sesekali
(70)
67
tidak setuju, dan 21 orang (26,2%) menyatakan sangat tidak setuju. Sementara itu
20 orang (25,0%) menyatakan setuju dan 5 orang (6,2%) sangat setuju dengan
pernyataan tersebut.
Untuk pernyataan Kolostrum merupakan susu basi yang dapat membuat
bayi sakit sebanyak 41 orang (51,2%) menyatakan sangat tidak setuju, dan 25
(31,2%) menyatakan Tidak setuju. Sedangkan 8 orang (10,0%) menyatakan sangat
setuju dan 6 orang (7,5%) menyatakan setuju dengan pernyataan tersebut.
Sebanyak 30 orang (37,5%) sangat tidak setuju bahwa Kolostrum harus
dibuang, setelah kolostrum habis, baru bayi boleh disusui dan 25 orang (31,2%)
menyatakan tidak setuju. Sementara itu, 17 orang (21,2%) menyatakan setuju dan
sisanya 8 orang (10,0%) sangat setuju terhadap pernyataan tersebut.
Sebanyak 34orang (42,5%) menyatakan sikap sangat tidak setuju dan 34
orang (42,5%) menyatakan sikap tidak setuju terhadap pernyataan ASI diberikan
kepada bayi hanya pada saat bayi menangis. Sementara itu 7 orang (8,8%)
menyatakan sangat setuju dan 5 orang (6,2%) menyatakan sangat setuju terhadap
pernyataan tersebut.
Tabel 4.19 Distribusi frekuensi responden berdasarkan kategori sikap di wilayah kerja Puskesmas Kota Matsum tahun 2015
Kategori Sikap Jumlah Persentase (%)
Baik 23 28,8
Sedang 57 71,2
(71)
68
Berdasarkan tabel 4.19 di atas dapat dilihat bahwa kategori sikap responden
dalam pemberian ASI Eksklusif bervariasi yaitu kategori Baik sebanyak 23 orang
(28,8%), dan kategori Sedang sebanyak 57 orang (71,2%).
4.2.3.3 Tindakan Responden Dalam Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Matsum tahun 2015
Distribusi frekuensi tindakan responden mengenai pemberian ASI Ekslusif
dapat dilihat pada tabel 4.20
Tabel 4.20 Distribusi frekuensi responden berdasarkan tindakan dalam pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Kota Matsum tahun 2015
No. Pernyataan Ya Tidak Jumlah n % n % n %
1. Saya memberikan ASI 63 78,8 17 21,2 80 100 Saja tanpa tambahan
Makanan dan minuman Lainnya kepada bayi Sampai bayi usia 6 bulan
2. Saya memberikan susu 26 32,5 54 67,5 80 100 Formula apabila bayi
Masih menangis setelah Diberi ASI
3. Saya memberikan bubur 58 72,5 22 27,5 80 100 Tim atau bubur instan
Bayi saat bayi saya Telah berusia 6 bulan
4. Saya memberikan bubur 30 37,5 50 62,5 80 100 Tim atau bubur instan
Bayi saat bayi saya belum Berusia 6 bulan
5. Saya membuang 21 26,2 59 73,8 80 100 Kolostrum (ASI pertama
Kali) karena dapat Membuat bayi sakit
(72)
69
Tabel 4.20 Lanjutan
6. Saya melakukan IMD 43 53,8 37 46,2 80 100 (Inisiasi Menyusui Dini)
Setelah melahirkan
7. Saya selalu 56 70,0 24 30,0 80 100 Membersihkan tangan
Dan payudara saya Sebelum menyusui
8. Saya membiarkan bayi 26 32,5 54 67,5 80 100 Saya tertidur pulas dan
Tidak membangunkan Nya Walaupun sudah Waktunya memberikan ASI
9. Saya selalu 62 77,5 18 22,5 80 100 Menyendawakan
Bayi saya setelah menyusui
10. Saya memberikan ASI 61 76,2 19 23,8 80 100 Sesering mungkin
Kapanpun bayi menginginkannya
Berdasarkan tabel 4.20 di atas dapat dilihat bahwa tindakan memberikan
ASI saja tanpa tambahan makanan dan minuman lainnya kepada bayi sampai bayi
usia 6 bulan yaitu 63 orang (78,8%) menjawab ya dan 17 orang (21,2%) menjawab
tidak.
Selanjutnya, tindakan memberikan susu formula apabila bayi masih
menangis setelah diberi ASI sebanyak 26 orang (32,5%) menjawab ya dan 54 orang
(67,5%) menjawab tidak
Tindakan memberikan bubur tim atau bubur instan bayi saat bayi telah
berusia 6 bulan sebanyak 58 orang(72,5%) menjawab ya dan 22 orang (27,5%)
(73)
70
Sebanyak 50 orang (62,5%) tidak memberikan bubur tim atau bubur instan
bayi saat bayi belum berusia 6 bulan dan sisanya 30 orang (37,5%) menjawab
memberikan.
Sebagian besar responden yaitu 59 orang (73,8%) tidak membuang
kolostrum (ASI pertama kali) karena dapat membuat bayi sakit, sedangkan 21 orang
(26,2%) membuangnya.
Sebagian besar responden yaitu sebanyak 43 orang (53,8%) melakukan
IMD (Inisiasi Menyusui Dini) setelah melahirkan, sedangkan 37 orang (46,2%)
menyatakan tidak melakukannya.
Sebanyak 56 orang (70,0%) selalu membersihkan tangan dan payudara
sebelum menyusui dan selebihnya sebanyak 24 orang (30,0%) tidak membersihkan
tangan dan payudara sebelum menyusui.
Tindakan membiarkan bayi tertidur pulas dan tidak membangunkannya
walaupun sudah waktunya memberikan ASI sebanyak 26 orang (32,5%) menjawab
ya dan 54 orang (67,5%) menjawab tidak.
Sebanyak 62 orang (77,5%) responden selalu menyendawakan bayinya
setelah menyusui dan selebihnya sebanyak 18 orang (22,5%) tidak menyendawakan
(74)
71
Selanjutnya, tindakan memberikan ASI sesering mungkin kapanpun bayi
menginginkannya sebanyak 61 orang (76,2%) menjawab ya dan 19 orang (23,8%)
menjawab tidak.
Tabel 4.21 Distribusi frekuensi responden berdasarkan kategori Tindakan di wilayah kerja Puskesmas Kota Matsum tahun 2015
Kategori Tindakan Jumlah Persentase (%)
Kurang 53 66,2
Baik 27 33,8
Total 80 100,0
Berdasarkan tabel 4.21 di atas dapat dilihat bahwa tindakan responden
dalam pemberian ASI Eksklusif bervariasi yaitu kategori kurang 53 orang (66,2%),
kategori baik 27 orang (33,8%).
4.2.4 Berdasarkan Faktor Pendorong Responden
Sesuai dengan tujuan khusus penelitian, bahwa dalam penelitian ini juga
diperoleh faktor pendorong yaitu keterangan yang didapat dari petugas kesehatan
dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.22 Distribusi responden berdasarkan karakteristik responden di wilayah kerja Puskesmas Kota Matsum tahun 2015
No. Karakteristik Jumlah Persentase (%)
1. Umur :
a. ≤ 29 tahun 4 28,6 b. > 29 tahun 10 71,4
Total 14 100,0
2. Pendidikan :
a. D3 Kebidanan 4 28,6 b. D3 Keperawatan 6 42,9 c. SKM 3 21,4 d. SST 1 7,1
(1)
5.3.3.1 Sikap Responden Pada Pernyataan Susu Formula Diizinkan Apabila Pemberian ASI Dianggap Kurang
Memenuhi Gizi Bayi ... 81
5.3.3.2 Sikap Responden Pada Pernyataan ASI Saja Tidak Cukup Sehingga ASI dan Sesekali Diberi Susu Formula Tidak Menjadi Masalah ... 81
5.3.3.3 Sikap Responden Pada Pernyataan Kolostrum Harus Dibuang Setelah Kolostrum Habis Baru Bayi Boleh Disusui ... 82
5.3.4 Kategori Sikap Responden ... 82
5.3.5 Tindakan Responden ... 83
5.3.5.1 Tindakan Responden Memberikan ASI Saja Tanpa Tambahan Makanan dan Minuman Lainnya Kepada Bayi Sampai Bayi Usia 6 Bulan ... 83
5.3.5.2 ... Tinda kan Responden Memberikan Susu Formula Apabila Bayi Masih Menangis Setelah Diberi ASI ... 83
5.3.5.3 ... Tinda kan Responden Melakukan IMD (Inisiasi Menyusui Dini) Setelah Melahirkan ... 84
5.3.6 ... Kate gori Tindakan Responden ... 84
5.3.7 ... Fakto r Pendorong Responden ... 85
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 87
6.1 Kesimpulan ... 87
6.2 Saran ... 88
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
(2)
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur di wilayah
kerja Puskesmas Kota Matsum tahun 2015 ... 50
Tabel 4.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan Media cetak Media Elektronik, Keluarga/Masyarakat sebagai sumber Informasi di wilayah kerja Puskesmas Kota Matsum tahun
2015... ... 51 Tabel 4.3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan kategori sumber
informasi (Faktor Pendukung) di wilayah kerja Puskesmas
KotaMatsumtahu 2015... ... 54
Tabel 4.4 Distribusi frekuensi responden berdasarkan Pengetahuan Mengenai Pengertian ASI di wilayah kerja Puskesmas
KotaMatsumtahun 2015... 55
Tabel 4.5 Distribusi frekuensi Responden berdasarkan pengetahuan mengenai Pengertian ASI Eksklusif di wilayah kerja
PuskesmasKotaMatsumtahun2015... ... 55
Tabel 4.6 Distribusi frekuensi Responden berdasarkan pengetahuan mengenai Kapan bayi harus segera diberikan ASI
pertamanya di wilayah kerja Puskesmas Kota
Matsum tahun 2015... ... 56
Tabel 4.7 Distribusi frekuensi Responden berdasarkan pengetahuan mengenai Peran Kolostrum (ASI yang pertama kali keluar) dalam proses menyusui di wilayah kerja Puskesmas Kota
Matsum tahun 2015... ... 57
Tabel 4.8 Distribusi frekuensi Responden berdasarkan pengetahuan
mengenai Manfaat ASI bagi Ibu... ... 57 Tabel 4.9 Distribusi frekuensi Responden berdasarkan pengetahuan
mengenai Manfaat ASI bagi bayi di wilayah kerja Puskesmas
(3)
Tabel 4.10 Distribusi frekuensi Responden berdasarkan pengetahuan mengenai Manfaat ASI dari segi ekonomi di wilayah kerja
Puskesmas Kota Matsum tahun2015... ... 59 Tabel 4.11 Distribusi frekuensi Responden berdasarkan pengetahuan
Mengenai Kapan Ibu menyusui bayi di wilayah kerja
Puskesmas Kota Matsum tahun 2015... ... 59
Tabel 4.12 Distribusi frekuensi Responden berdasarkan pengetahuan mengenai Kapan bayi diberikan makanan dan minuman tambahan di wilayah kerja Puskesmas Kota Matsum
tahun 2015... ... 60
Tabel 4.13 Distribusi frekuensi Responden berdasarkan pengetahuan mengenai Sampai usia berapa bayi diberi ASI di
wilayah kerja Puskesmas Kota Matsum tahun
2015... ... 60
Tabel 4.14 Distribusi frekuensi Responden berdasarkan pengetahuan mengenai Pernyaataan yang benar dibawah ini di
wilayah kerja Puskesmas Kota Matsum tahun
2015... ... 61
Tabel 4.15 Distribusi frekuensi Responden berdasarkan pengetahuan mengenai Cara Menyusui yang benar di wilayah kerja
Puskesmas Kota Matsum tahun 2015... ... 62 Tabel 4.16 Distribusi frekuensi Responden berdasarkan pengetahuan
mengenai Yang dilakukan Ibu setelah menyusui bayi di wilayah kerja Puskesmas Kota Matsum tahun
2015... ... 63
Tabel 4.17 Distribusi frekuensi Responden berdasarkan kategori pengetahuan di wilayah kerja Puskesmas Kota Matsum
tahun 2015... ... 63
Tabel 4.18 Distribusi frekuensi responden berdasarkan sikap Dalam Pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas
Matsum tahun 2015... ... 64
Tabel 4.19 Distribusi frekuensi responden berdasarkan kategori sikap di
(4)
Tabel 4.20 Distribusi frekuensi responden berdasarkan tindakan dalam pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Kota
Matsum tahun 2015... ... 68 Tabel 4.21 Distribusi frekuensi responden berdasarkan kategori
Tindakan di wilayah kerja Puskesmas Kota Matsum... ... 71
Tabel 4.22 Distribusi responden berdasarkan karakteristik responden
Di wilayah kerja Puskesmas Kota Matsum tahun 2015... ... 71
Tabel 4.23 Distribusi frekuensi responden sebagai faktor pendorong
Di wilayah kerja Puskesmas Kota Matsum tahun 2015... ... 72
Tabel 4.24 Distribusi kategori responden sebagai faktor pendorong Ibu dalam pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja
(5)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Tindakan ... 15 Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian... 36 Gambar 4.1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Kota Matsum Kecamatan
(6)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Lampiran 2 Master Data
Lampiran 3 Hasil Analisis Data
Lampiran 4 Surat Izin Penelitian dari FKM USU
Lampiran 5 Surat Keterangan Telah Selesai Penelitian dari Puskesmas Kota