Perhitungan kadar glukosa hasil hidrolisis sabut kelapa

Glukosa yang diperoleh dari hasil hidrolisis sabut kelapa kemudian difermentasikan dengan variasi lama variasi yaitu 1,2,3 dan 4 hari sedangkan variasi berat ragi roti yang digunakan adalah 2 dan 4 gram. Setelah itu dilakukan tahap destilasi dengan menambahkan CaO untuk mengikat air dengan perbandingan 1:2, sehingga diperoleh destilat etanol yang kadarnya diuji kualitatif dengan pereaksi H 2 SO 4 p + K 2 Cr 2 O 7 yang akan menghasilkan larutan biru.. Berikut adalah data etanol yang diperoleh dengan variasi berat ragi roti dan lama fermentasi Tabel 4.1.4 Hasil Kuantitatif Kadar Etanol Sabut Kelapa Lama Volume Berat Destilat Yeild No Fermnetasi Sampel Ragi ml Etanol hari ml g 1 1 150 6,20 4,13 2 2 150 2 7,30 4,89 3 3 150 8,90 5,93 4 4 150 8,00 5,33 1 1 150 8,10 5,40 2 2 150 4 7,20 4,80 3 3 150 9,80 6,53 4 4 150 8,20 5,46

4.1.4. Perhitungan Kadar Etanol Sabut Kelapa

Kadar Etanol Sabut kelap dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : Kadar Etanol = V 1 x 100 V Keterangan: V 1 = Volume Destilat mL V = Volume Sampel mL

4.2 Pembahasan

Pembahasan dari hasil penelitian terletak pada pengaruh lama fermentasi yang divariasikan yaitu 1 hari , 2 hari, 3 hari dan 4 hari dan dilakukan variasi penambahan ragi roti 2 gram dan 4 gram pada setiap masing masing variasi hari tersebut.

4.2.1 Isolasi Selulosa Sabut Kelapa

Pada penelitian ini diperoleh berat selulosa 14,23 gram dan 8,24 gram, kemudian selulosa hasil isolasi sabut kelapa diuji kualitatif yaitu secara fisika dengan menambahkan air ke dalam tabung reaksi yang berisi hasil isolasi kemudian dikocok, dimana serbuk tersebut tidak larut dalam air yang menunjukan sifat dari selulosa. Kemudian diuji secara kimia dengan penambahan iodin, tidak terjadi perubahan warna karena tidak terjadi reaksi antara selulosa dan iodin.

4.2.2 Hidrolisis Selulosa Sabut Kelapa

Dalam penelitian ini, hidrolisis dilakukan dengan penggunaan asam, yaitu HCl 1. Penggunaan konsentrasi asam klorida yang rendah dapat menghasilkan gula yang tinggi dari selulosa sabut kelapa, sedangkan waktu hidrolisis yang digunakan adalah 120 menit. Menurut Feneiet,. et al dalam Anieto 2010, bahwa waktu hidrolisis selama 120 menit merupakan waktu yang optimum dalam menghasilkan glukosa terbanyak. Menurut Idral 2012 dalam Hendri Iyabu 2014 waktu hidrolisis yang baik adalah 120 menit, karena jika waktu hidrolisis terlalu lama maka glukosa akan