Ragi roti Hidrolisis TINJAUAN PUSTAKA

b. Dry yeast merupakan jenis ragi yang kering berbentuk butiran-butiran sering disebut dehydrated c. Instan Yeast merupakan ragi yang dibentuk dalam bentuk tepungpowder. Cara pemakaian dari ragi-ragi tersebut berbeda-beda yaitu a. Fresh yeast sebelum dicampurkan dengan bahan bahan lain harus dicairkan terlebih dahulu b. Dry yeast sebelum dicapurkan dengan bahan bahan lainnya harus dilarutkan dulu dengan air dan difermentasikan c. Instan Yeast biasanya digunakan dengan dicampurkan langsung dengan bahan bahan lain sehingga menjadi suatu adonan Subagjo,2007.

2.8 Hidrolisis

Disakarida mengalami proses hidrolisis menghasilkan monosakarida. Hidrolisis adalah pemecahan kimiawi suatu molekul karena pengikatan air menghasilkan molekul molekul yang lebih kecil. Nampak bahwa proses proses diatas adalah kebalikan dari reaksi reaksi kondensasi untuk pembentukan disakarida Gaman.P.M,1992 Gambar 2.6 Reaksi Hidrolisis Glukosa Hidrolisis dilakukan untuk memotong ikatan H 2 dalam fraksi selulosa dan hemiselulosa menjadi gula sederhana seperti heksosa dan pentosa. Hidrolisis dapat dilakukan dengan dua cara yaitu hidrolisis secara kimiawi dengan asam ecer atau asam pekat dan hidrolisis secara enzimati. Hidrolisis secara enzimatis sebenarnya lebih baik daripada hidrolisis secara kimia sebab mampu mendegradasi karbohidrat kompleks menjadi gula sederhana dengan hasil yang lebih banyak. Tetapi hidrolisis enzimatis juga masih mempunyai beberapa kelemahan dibandingkan hidrolisis kimiawi yaitu kecepatan hidrolisis yang rendah dan mahal.Untuk menggantikan hidrolisis enzimatis supaya lebih cepat maka dilakukan hidrolisis asam. Namun hidrolisis asam ternyata juga mempunyai kelemahan yaitu hidrolisis asam encer sangat korosif karena adanya pengenceran dan pemanasan asam. Proses ini membutuhkan peralatan yang metal yang mahal atau dibuat secara khusus. Recovery asam juga membutuhkan energi yang besar. Selain itu pada hidrolisis asam encer terjadi degradasi gula dan pembentukan produk samping yang tidak diinginkan. Degradasi gula dan produk samping ini tidak hanya akan mengurangi hasil panen gula tetapi produk samping juga dapat menghambat pembentukan etanol pada tahap fermentasi selanjutnya.http:rahadiandimas.staff.uns.ac.id.

2.9 Gula Pereduksi

Disakarida mengalami proses hidrolisis dan menghasilkan monosakarida. Hidrolisis adalah pemecahan kimiawi suatu molekul karena pengikatan air menghasilkan molekul-molekul yang lebih kecil. Sukrosa dikenal dalam masyarakat sebagai gula putih gula pasir. Sukrosa adalah suatu sakarida yang bila dihidrolisis menghasilkan glukosa dekstrosa dan fruktosa levulosa. Sukrosa tidak memiliki gugus karbonil bebas. Oleh karena itu sukrosa tidak bersifat mereduksi misalnya dengan larutan Fehling. Campuran glukosa dan fruktosa 50-50 disebut juga invert. Inversi dapat dilakukan dengan memanaskan sukrosa bersama asam atau dengan menambahkan enzim invertase. Moerdokusumo, 1993 Semua monosakarida dan disakarida kecuali sukrosa berperan sebagai agensia pereduksi. Sukrosa bukan gule pereduksi sehingga tidak dapat mereduksi larutan Fehling. Sifat sebagai reduktor ini dapat digunakan untuk identifikasi karbohidrat maupun secara kuantitatif. Sifat mereduksi disebabkan oleh adanya gugus aldehida maupun gugus keton bebas dalam molekul karbohidrat. Sifat ini tampak pada reaksi reduksi ion-ion logam seperti ion Cu dan ion Ag yang terdapat pada reaksi-reaksi tertentu.

2.9.1 Analisa Kualitatif dan Kuantitatif Gula Pereduksi

2.9.1.1 Analisa Kualitatif Gula pereduksi

Beberapa cara untuk mengetahui adanya gula pereduksi dalam suatu bahan antara lain: a. Uji Molisch Karbohidrat oleh asam sulfat pekat akan dihidrolisis menjadi monosakarida dan selanjutnya monosakarida mengalami dehidrasi oleh asam sulfat menjadi furfural atau hidroksi metal furfural. Senyawa-senyawa ini dengan alfa naftol akan berkondensasi membentuk senyawa kompleks yang berwarna ungu. b. Uji Iodin Karbohidrat golongan polisakarida akan memberikan reaksi dengan larutan iodin dan memberikan warna spesifik bergantung pada jenis karbohidratnya. Amilosa dengan iodin akan berwarna biru, amilopektin dengan iodin akan berwarna merah violet, glikogen maupun dextrin dengan iodin akan berwarna merah coklat. c. Uji Pembentukan Osason Aldosa ataupun ketosa dengan fenilhidrasin dan dipanaskan akan membentuk hidrason atau osason. Reaksi antara senyawaan tersebut merupakan reaksi oksido- reduksi, atom C yang mengalami reaksi adalah atom C nomor satu dan dua dari aldosa atau ketosa. Fruktosa dan glukosa menunjukkan osason yang sama. d. Uji Fehling Larutan fehling yang terdiri dari campuran kupri sulfat, Na-K-tartrat dan natrium hidroksida dengan gula reduksi dan dipanaskan akan terbentuk endapan berwarna