a Modul termoelektrik tidak memiliki bagian yang bergerak,
sehingga untuk perawatan lebih mudah. b
Pengujian usia pakai telah membuktikan bahwa modul termoelektrik bisa digunakan selama 100.000 jam.
c Modul
termoelektrik tidak
memiliki kandungan
chloroflourocarbons CFC
atau material
lainnya yang
membutuhkan penambahan berkala. d
Modul termoelektrik bisa dioperasikan pada lingkungan yang terlalu kecil bagi sistem pendingin konvensional.
Dengan berbagai keunggulan yang terdapat pada modul termoelektrik, penggunaan termoelektrik saat ini telah melingkupi banyak area penggunaan,
misalnya teknologi militer, ruang angkasa peraltan komersil dan industri.
2.4.2 Parameter Penggunaan Modul Termoelektrik
Setiap modul termoelektrik yang digunakan untuk aplikasi pendingin dikarakterisasikan kedalam beberapa parameter penggunaan yang menentukan
pemilihan modul yang lebih akurat diantara banyak pilihan modul yang tersedia. Berikut beberapa parameter yang menjadi dasar pemilihan modul termoelektrik :
a Jumlah kalor yang akan diserap oleh sisi dingin modul.
b Perbedaan temperatur antara sisi panas dan sisi dingin modul
ketika beroperasi. c
Arus listrik yang digunakan oleh modul. d
Tegangan listrik yang diugunakan oleh modul. e
Temperatur tertinggi dan terendah lingkungan dimana modul beroperasi.
2.5 Sistem Pendingin Konvensional Kulkas
Semua berawal dari Hukum Termodinamika. Hukum Termodinamika berlaku untuk prinsip kerja lemari es. Seperti yang kita ketahui, energi panas selalu
bergerak menuju ke daerah yang lebih dingin. Tetapi lemari es mengalirkan energi panas dari dalam ke udara yang lebih hangat di luar meskipun memiliki cara kerja
yang berlawanan, prinsip kerja lemari es masih berhubungan erat dengan hukum
Universitas Sumatera Utara
perpindahan kalor. Sebuah lemari es harus melakukan tugas untuk membalikkan arah normal aliran energi panas. Tugas itu melibatkan penggunaan energi yang
bertujuan untuk memindahkan sesuatu, dan untuk melakukannya sebuah lemari es membutuhkan energi. Dalam kasus ini, energi itu disediakan oleh listrik.
Gambar 2.4 Proses Pendinginan Pada Kulkas
Sumber: researchthetopic.wikispaces.com
Kunci proses kulkas dan sistem pendingin lain agar dapat bekerja terdapat pada refrigeran. Refrigeran ialah zat semacam Freon yang bertitik didih rendah
sehingga dapat memfasilitasi perubahan bentuk antara cair dan gas. Sebagai cairan, refrigeran berperan dalam penyerapan energi panas dari udara dingin di dalam
lemari es untuk diubah menjadi gas. Jadi pertama-tama, energi panas ditransfer ke dalam lemari es untuk
menjadi cairan dingin yang melewati sebuah mesin evaporator. Lalu referigeran, yang sudah dibahas sebelumnya, menyerap energi panas agar menjadi lebih
hangat lalu akhirnya berubah bentuk menjadi gas. Gas yang terbentuk sebelumnya, dialirkan melalui compressor agar cairan pendingin memiliki temperatur yang
lebih tinggi. Refrigeran dengan suhu yang lebih tinggi tersebut selanjutnya mengalir melalui kondensor, dimana terjadi transfer energi panas ke kumparan
pendingin kondensor. Akhirnya, refrigeran tersebut kehilangan energi panasnya dan berubah menjadi energi dingin kembali, serta mengalami peristiwa
kondensasi menjadi cairan. Selanjutnya refrigeran masuk ke tabung Ekspansi, dimana merupakan tempat yang memiliki ruangan untuk menyebarkan cairan
keluar dalam rangka menurunkan suhu menjadi lebih rendah. Cairan dingin hasil
Universitas Sumatera Utara
refrigeran tersebut kemudian mengalir kembali ke evaporator. Selanjutnya siklus itu kembali berulang. K.Handoko, 1981
2.6 Perhitungan Pendinginan Sistem Termoelektrik