BAB IV
PENGUJIAN  DAN ANALISIS DATA
Setelah  proses  perancangan  sistem  selesai,  kemudian  dilakukan  pengujian  pada sistem. Tujuan pengujian ini adalah untuk mendapatkan data-data yang diperlukan,
seperti  tegangan  dan  arus  masukan  dan  juga  perubahan  suhu  dalam  kotak pendingin serta waktu yang dibutuhkan dalam penurunan suhu yang ditentukan.
4.1 Komponen Pengujian dan Parameter yang Diukur
Untuk mendapatkan data-data yang akurat, maka diperlukan peralatan –peralatan yang  menunjang  dalam  pengukuran.  Adapun  peralatan  ukur  yang  digunakan
adalah sebagai berikut: 1.
Sensor suhu LM35, digunakan untuk mencatat besarnya penurunan suhuu tiap  menitnya.  Dalam  penelitian  ini  sensor  suhu yang  digunakan  ada  dua
yaitu untuk mengukur penurunan suhu dalam pendingin peltier dan untuk mengukur penurunan suhu pada pendingin freon Kulkas.
2. Amperemeter,  digunakan  untuk  mencatat  arus  yang  masuk  sistem
pendingin. 3.
Voltmeter, digunakan untuk mencatat tegangan  power supply. Dari hasil pengukuran arus dan tegangan ini, nilai daya masukan bisa dihitung.
4.2 Pengujian Power Supply PSA
Pengujian  power  supply  ini  dilakukan  dengan  cara  mengukur  nilai  arus  dengan menggunakan  amperemeter  dan  juga  mengukur  nialai  tegangan  dengan
menggunakan  voltmeter.    Beban  yang  dipakai  untuk  melakukan  pegujian  ini adalah  lampu  mobil  depan  60  Watt.  Berikut  ini  adalah  skema  pegujian  power
suplly.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.1 Skema Pengujian PSA
Adapun data tabel yang diperoleh dari hasil pengujian ini adalah sebagai berikut : Tabel 4.1 Hasil Pengujian Power Supply Dengan Menggunakan Lampu
Mobil Depan 60W Tegangan
Volt Arus
Ampere Beban
Watt Keterangan
11,7 5,2
60 1 bola lampu
11,7 10,3
120 2 bola lampu
11,7 12,8
180 3 bola lampu
11,7 12.8
240 4 bola lampu
4.3 Pengujian Daya Terpasang Pada Sistem
Besarnya  daya  yang  terpasang  pada  komponen  peltier  dalam  penelitian  ini adalahdilakukan dengan skema sebagai berikut:
Gambar 4.2 Skema  Pengujian Daya Terpasang Pada Sistem
Adapun data tabel yang diperoleh dari hasil pengujian ini adalah sebagai berikut :
LM317 Current
Voltage A
V Rs
LM350 Beban
0,1 Ohm R1=2K Ohm
22 Ohm
Stabilizer 220 V
sistem
A
V
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Hasil Pengujian Daya Terpasang Pada Komponen Peltier Tegangan
Volt Arus
Ampere Beban
Watt 220
0,75 165
220 0,76
167,2 220
0,74 162,8
4.4 Perhitungan Beban Pendinginan
4.4.1 Beban Panas dari Luar
Beban  panas  dari  luar  adalah  panas  yang  mengalir  karena  adanya  perbedaan temperatur  udara  luar  dan  dalam  kotak  pendingin  itu  sendiri.  Oleh  karena  itu
diguanakan  insulasi  guna  meminimalisir  aliran  panas.  Seperti  dijelaskan sebelumnya,  bahan  yang  digunakan  pada  kotak  pendingin  peltier  ini
menggunakan  Alumunium  sebagai  penghantar  panas,  dan  solid  plastic  sebagai insulasi  untuk  bagian  dinding  atas,  dan    polyurethane  sebagai  insulasi  semua
bagian  dindingnya  selain  bagian  atap.  Untuk  bagian  atap  atas  sendiri menggunakan  kain  yang  dilapisi  bahan  kain  plastik  sebagai  bagian  untuk
membuka dan menutup pendingin peltier. Persamaan yang digunakan untuk menghitung perpindahan panas dari luar
adalah menggunakan persamaan 2.9, sebagai berikut: Diketahui:
Faktor k solid plastic  = 0,281 Watt m
2
. C ; Faktor k polyurethane =  0,02  Watt
m
2
. C; Faktor k kain plastik  =    0,036  Watt  m
2
. C  ;  Koefisien  lapisan  udara
bagian dalam= 9,37 Watt m
2
. C ;  Koefisien lapisan udara bagian luar
=  22,7 Watt m
2
. C.
Dengan menggunakan persamaan 2.9 di atas, maka diperloeh U sebagai berikut: U
1
1 9,37
+
0,002 0,281
+
0,0117 0,02
+
0,002 0,036
+
1 22,7
7, 74 	7,77Z 7,8[ 	7,74	 	7,733
=
7,
1,25		Watt m
2
. C
Universitas Sumatera Utara
4.4.2 Beban Panas dari Beban
Pada analisis ini, beban yang akan didinginkan adalah air . Terdiri dari 10 liter air. Suhu air pada kondisi normal sama dengan suhu kamar, yaitu 27
C. Suhu yang dicapai  oleh  pendingin  peltier  adalah  -21
C.  Maka  untuk  menghitung  beban panas dari produk adalah menggunakan persamaan 2.10 sebagai berikut:
Diketahui: ∆T = 27--21 = 48 C ;  m = 1 kg; c = 4,2 kjkg.
C; Q
=  m x c x ∆T = 10Kg x 4,2kjKg
C x 48 C = 2010,6 kj
Dengan    waktu  pendinginan  selama  560  Menit  =  33600  detik,  maka  dari rumus Q = W dapat dihitung daya akan diperoleh sebagai berikut.
Q   = P.t P   = 2010,6 kJ33600 detik = 60 Watt
4.5 Skema Pengukuran Suhu
Pengukuran  suhu  dilakukan  dengan    menggunakan  sensor  suhu  LM35.    Sensor Suhu  yang  dibuat  dalam  pendingin  yang  menggunakan  Peltier  maupun  sensor
susu  yang  dibuat  didalam  pendingin  freon  kulkas  akan  mengukur  besar penurunan  suhu  yang  ada  dalam  pendingin  tersebut  dan  diteruskannya  ke
mikrokontroler.  Kemudian  mikrokontroler  akan  mengirim  atau  menginterface data suhu yang terukur pada kedua pendingin tersebut ke PC melalui komunikasi
data RS232. Setelah itu PC akan menampilkam data-data suhu yang terukur untuk selang  waktu  yang  telah  diprogra  sebelumnya  pada  mikrokontoler.  Adapun  alur
atau skema pengukuran suhu yang dilakukan adalah sebagai berikut.
Gambar 4.3 Skema Pengukuran Suhu
Universitas Sumatera Utara
4.6 Pengujian Waktu Pendinginan