tanggung jawab keuangan negara, salah satunya adalah BPK memeriksa laporan keuangan pemerintah daerah sebagaimana dijelaskan dalam Undang-Undang
Republik Indonesia nomor 15 tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan, BPK bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Negara yang
dilakukan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Lembaga Negara lainnya, Bank Indonesia, Badan Usaha Milik Negara, Badan Layanan Umum, Badan
Usaha Milik Daerah, dan lembaga atau badan lain yang mengelola keuangan Negara.
Pemeriksaan atas laporan keuangan pemerintah daerah oleh BPK bertujuan untuk memberikan pendapatopini atas kewajaran informasi keuangan
yang disajikan dalam laporan keuangan mendasarkan pada, a kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan dan atau prisip-prinsip akuntansi yang ditetapkan
dalam berbagai peraturan perundang-undangan, b kecukupan pengungkapan adequate disclosure, c kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, d
efektivitas sistem pengendalian intern.
2.2 Opini Audit
Pemeriksaan atas laporan keuangan dilakukan dalam rangka memberikan pendapatopini atas kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan
keuangan. Opini merupakan pernyataan profesional pemeriksa mengenai kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan yang
didasarkan pada kriteria menurut Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 Penjelasan Pasal 16 ayat 1 yaitu:
Universitas Sumatera Utara
a kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan
b kecukupan pengungkapan adequate disclosures
c kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, dan
d efektivitas system pengendalian intern SPI.
Dalam melaksanakan pemeriksaan keuangan, selain memberikan opini atas laporan keuangan, BPK juga melaporkan hasil pemeriksaan atas SPI, dan
laporan hasil pemeriksaan atas kepatuhan terhadap peraturan perundang- undangan.
Terdapat empat jenis opini yang dapat diberikan oleh pemeriksa.
•
Opini Wajar Tanpa Pengecualian – WTP unqualified opinion,
termasuk di dalamnya opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan – WTP-DPP unqualified opinion with modified wording;
opini wajar tanpa pengecualian menyatakan bahwa laporan keuangan telah disajikan dan diungkapkan secara wajar dalam semua hal yang material
dan informasi keuangan dalam laporan keuangan dapat digunakan oleh para pengguna laporan keuangan.
•
Opini Wajar Dengan Pengecualian – WDP qualified opinion, opini
wajar dengan pengecualian menyatakan bahwa laporan keuangan telah disajikan dan diungkapkan secara wajar dalam semua hal yang material,
kecuali untuk dampak hal-hal yang berhubungan dengan yang dikecualikan, sehingga informasi keuangan dalam laporan keuangan yang
tidak dikecualikan dalam opini pemeriksa dapat digunakan oleh para pengguna laporan keuangan.
Universitas Sumatera Utara
•
Opini Tidak Wajar – TW adverse opinion, opini tidak wajar
menyatakan bahwa laporan keuangan tidak disajikan dan diungkapkan secara wajar dalam semua hal yang material, sehingga informasi keuangan
dalam laporan keuangan tidak dapat digunakan oleh para pengguna laporan keuangan.
•
Pernyataan Menolak Memberikan Opini atau Tidak Memberikan Pendapat – TMP disclaimer of opinion, pernyataan menolak
memberikan opini menyatakan bahwa laporan keuangan tidak dapat diperiksa sesuai dengan standar pemeriksaan. Dengan kata lain, pemeriksa
tidak dapat memberikan keyakinan bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material, sehingga informasi keuangan dalam laporan keuangan
tidak dapat digunakan oleh para pengguna laporan keuangan.
2.3 Sistem Pengendalian Intern 2.3.1 Pengertian Sistem Pengendalian Intern