Uji Autokorelasi Uji Wald

Berdasarkan tabel diatas, maka didapatkan nilai signifikansi statistik Hosmer and Lemeshow Goodness of Fit Test sebesar 0,582 yang nilainya lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa model dapat diterima karena mampu memprediksi nilai observasinya atau sesuai dengan data observasinya.

4.6 Uji Autokorelasi

Dalam penelitian ini, dilakukan uji autokorelasi karena data dalam penelitian ini bersifat time series. Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Pengujian asumsi ketiga ini, dilakukan dengan menggunakan uji Durbin Watson Durbin-Watson Test, yaitu untuk menguji apakah terjadi korelasi serial atau tidak dengan menghitung nilai d statistik. Berikut adalah tabel pengujian Autokorelasi: Tabel 4.6 Pengujian Durbin-Watson Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 ,336 a ,113 ,104 ,310 2,195 Sumber Data: Lampiran Pada tabel diatas didapatkan nilai Durbin-Watson sebesar 2,195. Nilai Durbin-Watson dari batas atas du, dan kurang dari jumlah variabel independen Universitas Sumatera Utara batas atas du, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi dalam penelitian ini.

4.7 Uji Wald

Langkah selanjutnya adalah menguji regresi logistik secara parsial atau menguji pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya dengan melihat tabel variables in the equation. Pengujian hipotesis regresi logistik dilakukan dengan memasukkan seluruh variabel bebas kelemahan sistem pengendalian intern dan temuan kepatuhan dan juga variabel terikat opini audit atas laporan keuangan KabupatenKota di Sumatera Utara. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan metode enter dengan tingkat signifikansi sebesar 5. Dasar pengambilan keputusannya adalah apabila nilai signifikansi 0,05 maka hipotesis yang menyatakan variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat diterima, sedangkan apabila nilai signifikansi 0,05 maka hipotesis yang menyatakan variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat ditolak. Hasil pengujian regresi logistik secara parsial dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.7 Pengujian Variables in the Equation B S.E. Wald Df Sig. ExpB Step 1 a X1 -,184 ,081 5,127 1 ,024 ,832 X2 -,053 ,043 1,533 1 ,216 ,948 Constant -,677 ,318 4,536 1 ,033 ,508 Sumber Data: Lampiran Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil pengujian regresi logistik tersebut maka dapat diketahui persamaan logistik linear sebagai berikut: Y = ln � �� �−�� � = -0,677 + -0,184 X 1 + -0,053 X 2 Dimana : ln = Logaritma Natural �̂ = Fungsi Eksponen X 1 = Kelemahan Sistem Pengendalian Intern X 2 = Temuan Kepatuhan Y = Opini Audit a = Konstanta Berdasarkan hasil pengujian regresi logistik pada tabel 4.7 diatas, hasil pengujian hipotesis untuk mengetahui pengaruh kelemahan sistem pengendalian intern dan temuan kepatuhan terhadap opini audit atas laporan keuangan KabupatenKota di Sumatera Utara dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui dimana variabel bebas yang pertama yaitu kelemahan sistem pengendalian intern X 1 berpengaruh positif terhadap opini audit atas laporan keuangan KabupatenKota di Sumatera Utara. Hal ini ditunjukkan dengan nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,024 0,05. Dengan demikian maka hipotesis 1 yang menyatakan bahwa kelemahan sistem pengendalian intern terhadap opini audit atas laporan keuangan KabupatenKota di Sumatera Utara diterima. Universitas Sumatera Utara 2. Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui dimana variabel bebas yang kedua yaitu temuan kepatuhan X 2 berpengaruh negatif terhadap opini audit atas laporan keuangan KabupatenKota di Sumatera Utara. Hal ini ditunjukkan dengan nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,216 0,05. Dengan demikian maka hipotesis 2 yang menyatakan bahwa temuan kepatuhan berpengaruh terhadap opini audit atas laporan keuangan KabupatenKota di Sumatera Utara ditolak.

4.8 Uji Omnimbus Test of Model Coefficient