3 Safitri 2014
Dependen: Opini audit pada pemerintah daerah
Independen: Pengaruh SPI dan temuan
kepatuhan kelemahan
sistem pengendalian internal dan
besaran realisasi anggaran tidak berpengaruh secara
signifikan dan memiliki arah hubungan pengaruh yang
positif terhadap opini. Sedangkan temuan kepatuhan
mempengaruhi pemberian opini dengan hubungan
pengaruh negatif, dan opini tahun lalu berpengaruh secara
signifikan dan memiliki kecenderungan berada di level
opini yang sama dengan tahun ini.
2.6 Kerangka Konseptual
Berdasarkan latar belakang dan landasan teori diatas maka dapat dibuat kerangka konseptual yang terlihat dibawah ini:
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Opini Audit Y
Temuan Kepatuhan
X2 Kelemahan Sistem
Pengendalian Intern
X1
Universitas Sumatera Utara
2.6.1 Pengaruh Kelemahan Sistem Pengendalian Intern terhadap Opini Audit atas Laporan Keuangan KabupatenKota di Sumatera Utara.
Evaluasi atas efektivitas SPI adalah salah satu kriteria pemberian opini SPI. SPI dinyatakan memadai apabila unsur-unsur dalam SPI menyajikan suatu
pengendalian yang saling terkait dan dapat meyakinkan pengguna bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Opini yang diberikan oleh BPK terhadap
laporan keuangan pemerintah daerah yang bersangkutan akan dipengaruhi oleh SPI di lingkungan entitas. SPI ini didesain untuk dapat mengenali apakah SPI
telah memadai dan mampu mendeteksi adanya kelemahan. Sipahutar dan Khairani 2013 dalam penelitiannya menghubungkan tingkat
kelemahan SPI dengan perubahan opini audit melalui metode kualitatif. Dalam hasil penelitiannya, kedua penelitian tersebut menghasilkan kesimpulan sejenis
yang menyatakan bahwa perubahan opini audit yang semakin menurun dipengaruhi oleh semakin lemahnya pengendalian internal entitas. Berdasarkan
uraian diatas, maka dapat dimunculkan hipotesis sebagai berikut: H1: Kelemahan Sistem pengendalian intern berpengaruh terhadap opini
audit atas laporan keuangan kabupatenkota di Sumatera Utara.
2.6.2 Pengaruh Temuan Kepatuhan terhadap Opini Audit atas Laporan Keuangan KabupatenKota di Sumatera Utara
Auditor mengeluarkan opini audit dengan mempertimbangkan empat kriteria yang salah satunya adalah temuan kepatuhan entitas terhadap peraturan
perundang-undangan. Sipahutar dan Khairani 2013 dalam kesimpulan penelitiannya juga mengungkapkan adanya pelanggaran yang material atas
Universitas Sumatera Utara
peraturan perundang-undangan serta ketidaksesuaian penyajian laporan keuangan sesuai peraturan yang berlaku. Peningkatan tingkat materialitas atas pelanggaran
tersebut semakin melemahkan tingkatan opini audit dari WDP menjadi TW. Namun sesuai dengan pengelompokan jenis temuan kepatuhan oleh BPK,
ketidakpatuhan entitas tersebut dianggap memiliki dampak yang menyebabkan 7 jenis akibat, diantaranya:
1. Kerugian daerah adalah berkurangnya kekayaan daerah berupa uang, surat berharga, dan barang yang nyata dan pasti jumlahnya sebagai akibat perbuatan
melawan hukum, baik sengaja maupun lalai. 2. Potensi kerugian daerah adalah suatu perbuatan melawan hukum baik sengaja
maupun lalai yang dapat mengakibatkan risiko terjadinya kerugian di masa yang akan datang berupa berkurangnya uang, surat berharga, dan barang yang
nyata dan pasti jumlahnya. 3. Kekurangan penerimaan adalah adanya penerimaan yang sudah menjadi hak
daerah tetapi tidak atau belum masuk ke kas daerah karena adanya unsur ketidakpatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan.
4. Temuan administrasi mengungkap adanya penyimpangan terhadap ketentuan yang berlaku baik dalam pelaksanaan anggaran atau pengelolaan aset maupun
operasional, tetapi penyimpangan tersebut tidak mengakibatkan kerugian atau potensi kerugian daerah tidak mengurangi hak daerahkekurangan penerimaan,
tidak menghambat program entitas, dan tidak mengandung unsur indikasi tindak pidana.
Universitas Sumatera Utara
5. Temuan mengenai ketidakhematan mengungkap adanya penggunaan input dengan harga atau kuantitaskualitas yang lebih tinggi dari standar kuantitas
kualitas yang melebihi kebutuhan, dan harga yang lebih mahal dibandingkan dengan pengadaan serupa pada waktu yang sama.
6. Temuan mengenai ketidakefisienan mengungkap permasalahan rasio penggunaan kuantitaskualitas input untuk satu satuan output yang lebih besar
dari seharusnya. 7. Temuan mengenai ketidakefektifan berorientasi pada pencapaian hasil
outcome yaitu temuan yang mengungkapkan adanya kegiatan yang tidak memberikan manfaat atau hasil yang direncanakan serta fungsi instansi yang
tidak optimal sehingga tujuan organisasi tidak tercapai. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dimunculkan hipotesis sebagai
berikut: H2: Temuan kepatuhan berpengaruh terhadap opini audit atas laporan
keuangan kabupatenkota di Sumatera Utara.
2.6.3 Pengaruh Kelemahan Sistem Pengendalian Intern dan Temuan Kepatuhan terhadap Opini Audit atas Laporan Keuangan
KabupatenKota di Sumatera Utara
Seperti yang telah kita ketahui , variabel-variabel independen tidak hanya berpengaruh secara sendiri-sendiri parsial terhadap variabel dependennya, tetapi
juga berpengaruh secara bersama-sama simultan. Oleh karena itu, dapat dimunculkan hipotesis sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
H3: Kelemahan sistem pengendalian intern dan temuan kepatuhan berpengaruh terhadap opini atas laporan keuangan kabupatenkota di
Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah