Besar Sampel Teknik Penarikan Sampel

yaitu 20 orang 69. Sedangkan jumlah terkecil adalah pada usia 61 tahun yaitu 9 orang 31. Suku bangsa yang terbanyak adalah suku Batak yaitu 25 orang 86,2 dan yang paling sedikit adalah Jawa dan Minang yaitu 1 orang 3,4. Sementara diagnosis yang terbanyak adalah Spondilosis Lumbalis yaitu sebanyak 26 orang 89,7 dan sisanya 13 orang didiagnosis dengan HNP lumbalis 10,3. Tabel 5.2. Tabel karakteristik skor nyeri pada NPB kronis dengan SF-MPQ Karakteristik skor nyeri Mean SD Sensorik 4,96 ±4,51 Afektif 2,21 ±2,81 VAS 6,12 ±1,96 Dari 29 pasien nyeri punggung bawah kronis yang mengisi kuesioner McGill, didapatkan karakteristik nyeri yang paling menonjol adalah nyeri sensorik Mean = 4,96; SD=±4,51 dibandingkan dengan nyeri afektif Mean = 2,21; SD=±2,81 dan nilai VAS Mean = 6,12; SD = ±1,96. Setelah data diuji, ternyata didapatkan distribusi yang tidak normal pada sebagian data p0,05. Maka dari itu, uji bivariat yang digunakan adalah uji nonparametrik.

5.2.2. Analisis Bivariat

Analisa statistik yang menggunakan uji Spearman menunjukkan hubungan yang bermakna antara VAS dengan Fungsi Fisik dengan nilai kekuatan korelasi yang kuat p = 0,001, r = -0,606, hubungan yang bermakna antara VAS dengan Keterbatasan akibat Masalah Emosional dengan nilai kekuatan korelasi yang sedang p = 0,007, r = -0,447, hubungan yang bermakna antara VAS dengan Keterbatasan akibat Masalah Fisik dengan nilai kekuatan korelasi yang sangat kuat p = 0,001, r = -0,837, hubungan yang bermakna antara VAS dengan Vitalitas dengan nilai kekuatan korelasi yang lemah p = 0,021, r = - 0,380, hubungan yang bermakna antara VAS dengan Fungsi Sosial dengan nilai kekuatan korelasi yang sedang p = 0,015, r = -0,403, hubungan yang bermakna antara VAS dengan Perasaan Sakit dengan nilai kekuatan korelasi yang sedang p = 0,003, r = -0,499, hubungan yang bermakna antara VAS dengan Kesehatan Umum dengan nilai kekuatan korelasi yang lemah p = 0,040, r = -0,330. Sementara hubungan antara VAS dengan Kesehatan Mental didapatkan tidak bermakna dengan nilai kekuatan korelasi yang lemah p = 0,110, r = -0,235. Tabel 5.3. Hubungan kualitas hidup dengan intensitas nyeri Komponen kualitas hidup VAS r p value Fungsi Fisik -0,606 0,001 Keterbatasan akibat masalah fisik -0,837 0,001 Keterbatasan akibat masalah emosional -0,447 0,007 Vitalitas -0,380 0,021 Kesehatan Mental -0,235 0,110 Fungsi Sosial -0,403 0,015 Perasaan Sakit -0,499 0,003 Kesehatan Umum -0,330 0,040 r dan p value menggunakan uji korelasi Spearman

5.3. Pembahasan

Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional dengan tujuan untuk melihat hubungan antara intensitas nyeri dengan kualitas hidup pada penderita nyeri punggung bawah. Pada penelitian ini diagnosis nyeri punggung bawah kronis ditegakkan dengan anamnesa, pemeriksaan fisik dan neurologis kemudian dilakukan pemeriksaan foto lumbosakral. Pasien yang memenuhi kriteria inklusi kemudian diberikan kuesioner McGill dan kuesioner SF-36.

5.3.1. Karakteristik subjek penelitian.

Pada penelitian ini subjek penelitian adalah sebanyak 29 orang, dimana dijumpai lebih banyak perempuan dibandingkan laki-laki, yaitu 51,7 n=15 perempuan dan 48,3 n=14 pria. Studi dari Chou et al, 2010, dijumpai prevalensi pada penderita nyeri punggung bawah, perempuan lebih banyak dari laki-laki. Sementara studi Yong et al, 2014, dari 3121 penderita nyeri punggung bawah didapatkan 1997 64 perempuan dan 1124 36 pria.