BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di poliklinik neurologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan sejak Oktober sampai November 2015.
5.2. Hasil 5.2.1. Analisis Univariat
Dari keseluruhan pasien nyeri punggung bawah kronis yang berobat jalan ke Poli Neurologi RSUP H. Adam Malik Medan pada periode Oktober 2015 -
November 2015, terdapat 29 pasien nyeri punggung bawah yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sehingga diikutkan dalam penelitian.
Tabel 5.1. Gambaran karakteristik subjek penelitian Karakteristik
N
1. Jenis Kelamin a. Laki-Laki
b. Perempuan 2. Suku
a. Batak b. Jawa
c. Melayu d. Minang
3. Umur a. 61 tahun
b. 60 tahun 4. Diagnosis
a. HNP b. Spondilosis Lumbalis
14 15
25 1
2 1
9 20
3 26
48,3 51,7
86,2 3,4
6,9 3,4
31 69
10,3 89,7
Dari 29 orang nyeri punggung bawah kronis yang dianalisa, terdiri dari14 pria 48,3 dan 15 51,7 wanita. Kelompok usia terbanyak adalah 60 tahun
yaitu 20 orang 69. Sedangkan jumlah terkecil adalah pada usia 61 tahun yaitu 9 orang 31.
Suku bangsa yang terbanyak adalah suku Batak yaitu 25 orang 86,2 dan yang paling sedikit adalah Jawa dan Minang yaitu 1 orang 3,4. Sementara
diagnosis yang terbanyak adalah Spondilosis Lumbalis yaitu sebanyak 26 orang 89,7 dan sisanya 13 orang didiagnosis dengan HNP lumbalis 10,3.
Tabel 5.2. Tabel karakteristik skor nyeri pada NPB kronis dengan SF-MPQ Karakteristik skor nyeri
Mean SD
Sensorik 4,96
±4,51 Afektif
2,21 ±2,81
VAS 6,12
±1,96 Dari 29 pasien nyeri punggung bawah kronis yang mengisi kuesioner
McGill, didapatkan karakteristik nyeri yang paling menonjol adalah nyeri sensorik Mean = 4,96; SD=±4,51 dibandingkan dengan nyeri afektif Mean = 2,21;
SD=±2,81 dan nilai VAS Mean = 6,12; SD = ±1,96. Setelah data diuji, ternyata didapatkan distribusi yang tidak normal pada
sebagian data p0,05. Maka dari itu, uji bivariat yang digunakan adalah uji nonparametrik.
5.2.2. Analisis Bivariat
Analisa statistik yang menggunakan uji Spearman menunjukkan hubungan yang bermakna antara VAS dengan Fungsi Fisik dengan nilai kekuatan
korelasi yang kuat p = 0,001, r = -0,606, hubungan yang bermakna antara VAS dengan Keterbatasan akibat Masalah Emosional dengan nilai kekuatan korelasi
yang sedang p = 0,007, r = -0,447, hubungan yang bermakna antara VAS dengan Keterbatasan akibat Masalah Fisik dengan nilai kekuatan korelasi yang
sangat kuat p = 0,001, r = -0,837, hubungan yang bermakna antara VAS dengan Vitalitas dengan nilai kekuatan korelasi yang lemah p = 0,021, r = -
0,380, hubungan yang bermakna antara VAS dengan Fungsi Sosial dengan nilai kekuatan korelasi yang sedang p = 0,015, r = -0,403, hubungan yang bermakna
antara VAS dengan Perasaan Sakit dengan nilai kekuatan korelasi yang sedang p