Faktor Resiko Nyeri Punggung Bawah 1. Definisi

dihasilkan oleh cedera yang menyebabkan kompresi atau penekanan anterior. Fraktur vertebral akibat trauma disebabkan jatuh dari ketinggian, deselerasi tiba- tiba pada kecelakaan, atau cedera langsung. 3. Penyakit diskus lumbalis Penyakit diskus adalah penyebab paling umum nyeri punggung kronis atau rekuren dan biasanya terjadi pada level L4-L5 dan level L5-S1, tetapi juga bisa terjadi pada level lumbalis bagian atas. Penyebabnya biasanya tidak diketahui dan faktor resiko meningkat dalam individu overweight. Sindroma kauda ekuina biasanya diakibatkan rupturnya diskus intervertebralis lumbosakaral, fraktur spinal lumbo-sakral, hematoma dalam kanalis spinalis, tumor yang menekan, atau lesi massa lainnya. 4. Kondisi Degeneratif Stenosis spinal lumbalis dideskripsikan sebagani kanalis spinal lumbalis yang menyempit. Ketika penyakit ini bertambah parah , klaudikasi neurogenik, yang terdiri dari nyeri punggung, kaki dan bokong yang diinduksi dengan berjalan atau berdiri serta dihilangkan dengan duduk, bisa terjadi. Gejala pada kaki biasanya bilateral. Berbeda dengan klaudikasi vaskular, gejala diprovokasi dengan berdiri tanpa berjalan. 5. Arthritis Spondylosis, atau penyakit osteoarthritis spinal, biasanya muncul pada usia lanjut dan melibatkan spinal servikalis dan lumbo-sakral. Pasien cenderung mengeluhkan nyeri punggung yang meningkat oleh pergerakan dan berhubungan dengan kekakuan atau keterbatasan pergerakan. Facet yang hipertrofi atau osteofit bisa menekan akar saraf pada recess lateral atau foramen intervertebralis. Osteofit yang muncul dari korpus vertebral bisa berkontribusi pada stenosis kanalis spinalis sentral. Ankylosing Spondylitis berhubungan dengan gejala seperti kekakuan punggung pada pagi hari, nyeri nokturnal, nyeri yang tidak hilang oleh istirahat, peningkatan nilai laju endap darah, dan histokompabilitas antigen HLA B-27. Inflamasi dan erosi dari serat luar dari annulus fibrosus pada titik kontak dengan korpus vertebra diikuti osifikasi dan pertumbuhan tulang yang menjembatani korpus vertebra sekitar dan mengurangi mobilitas spinal. 6. Neoplasma Nyeri punggung merupakan gejala paling umum pada pasien dengan kanker sistemik dan biasanya disebabkan metastasis vertebralis. Karsinoma metastasis payudara, paru, prostat, tiroid, ginjal, saluran pencernaan, multiple myeloma, limfoma non Hodgkin’s dan Hodgkin’s sering melibatkan spinal. Nyeri yang dirasakan cenderung konstan, tumpul, tidak hilang oleh istirahat, dan bertambah parah saat malam. 7. InfeksiInflamasi Osteomielitis vertebralis biasanya disebabkan oleh stafilokokus, tetapi bisa juga disebabkan oleh bakteri lain atau mikobakterium tuberkulosis Pott’s disease. Sumber primer infeksi cenderung adalah saluran kemih, kulit, atau paru, didapatkan pada 40 pasien. Nyeri dieksaserbasi oleh pergerakan dan tidak hilang oleh istirahat, pembengkakkan spinal diatas segmen spinal yang terlibat, peningkatan laju endap darah adalah penemuan yang umum didapat. 8. Penyebab metabolik Immobilisasi atau kelainan sistemik yang mendasari seperti osteomalasia, hiperparatiroid, hipertiroid, multiple myeloma, karsinoma metastasis, atau penggunaan glukokortikoid bisa mempercepat osteoporosis dan membuat korpus vertebra lemah. Penyebab paling umum fraktur korpus vertebra yang bukan disebabkan trauma adalah osteoporosis postmenopausal atau senile. Manifestasi tunggal dari fraktur kompresi bisa berupa nyeri yang terlokalisir yang dieksaserbasi oleh pergerakan. 9. Nyeri yang dialihkan dari penyakit visceral Penyakit dari toraks, abdomen, atau pelvis bisa mengalihkan nyeri ke bagian posterior dari segmen spinalis yang menginervasi organ yang terkena. Tanda lokal seperti nyeri pada saat palpasi dan spasme paraspinal tidak ditemukan dan sedikit atau pergerakan spinal yang tidak menimbulkan nyeri. 10. Penyebab lainnya Pada pasien tertentu dengan nyeri punggung bawah kronis non spesifik, kelainan anatomi atau lesi patologi tidak bisa ditemukan. Nyeri punggung bawah kronis bisa ditemukan pada pasien yang mencari kompensasi finansial, pura-pura sakit, atau penyalahgunaan substansi, status kecemasan yang kronis, atau depresi. Banyak pasien dengan nyeri punggung bawah kronis memiliki riwayat penyakit kejiwaan atau trauma masa kecil yang mendahului timbulnya nyeri punggung. Penyebab nyeri punggung bawah kadang-kadang pada beberapa kasus tidak jelas. Walaupun beberapa pasien menjalani bermacam-macam operasi untuk penyakit diskus, nyeri dan disabilitas tetap persisten.

2.1.6. Penilaian Intensitas Nyeri

Komponen utama dari SF-911 MPQ Short-Form McGill Pain Quetionnaire terdiri dari 15 kata 11 sensorik; 4 afektif yang dinilai pada skala intensitas sebagai 0= tidak ada, 1 = ringan, 2= sedang, atau 3= berat. Tiga skor nyeri yang berasal dari jumlah nilai peringkat intensitas kata-kata yang dipilih untuk sensorik, afektif dan jumlah deskriptor. SF-MPQ juga termasuk Present Pain Intensity PPI indeks dari MPQ standar dan visual analog scale VAS. SF- MPQ juga terbukti cukup sensitif untuk menunjukkan perbedaan akibat pengobatan pada tingkat statistik sebanding dengan yang diperoleh dengan bentuk standar. SF-MPQ menunjukkan janji sebagai alat yang berguna dalam situasi dimana MPQ standar membutuhkan waktu terlalu lama untuk mengelola, namun informasi kualitatif yang diinginkan dan PPI dan VAS tidak memadai Melzack, 1987. 2.2. Kualitas Hidup 2.2.1. Definisi Kualitas hidup merupakan persepsi individu terhadap kedudukannya dalam kehidupan dalam konteks budaya dan sistem nilai dimana mereka hidup dan berkaitan dengan tujuan, harapan, dan martabat untuk dapat menjalankan peran dan fungsinya. Kualitas hidup merupakan konsep yang luas dan terpengaruh terpengaruh secara kompleks dengan kesehatan fisik seseorang, keadaan psikologis, tingkat kemandirian, hubungan sosial, keyakinan pribadi, dan hubungan mereka dengan lingkungannya WHO, 1997.

2.2.2. Short Form 36 sebagai alat ukur kualitas hidup

Kualitas hidup pasien dapat diukur dengan menggunakan survei kesehatan short form 36. Short Form-36 memiliki 2 komponen utama yaitu skala yaitu fungsi fisik, keterbatasan akibat masalah fisik, nyeri tubuh, dan kesehatan umum. Komponen mental juga terdiri atas 4 skala yaitu vitalitas, fungsi sosial, keterbatasan akibat masalah emosional, dan kesehatan mental. Masing-masing skala memiliki 2-10 item yang akan dinilai dengan pertanyaan. Jumlah keseluruhan pertanyaan yang akan dinilai terdapat 36 buah Ware, 2002. Short Form-36 pada awalnya diterbitkan pada tahun 1988 dan bentuk akhirnya pada tahun 1990. Pada tahun 1996, SF-36 mulai dievaluasi dengan versi 2.0 SF- 36v2™ dengan bentuk pertanyaan yang lebih sederhana, peningkatan jangkauan serta ketepatan untuk dua fungsi peran skala, dan lebih mudah digunakan. Berdasarkan waktu penggunaannya, SF – 36 dapat digunakan pada 2 periode pengukuran 2-type recall, yaitu pengukuran standar 4-minggu dan akut 1 minggu. Pengukuran kualitas hidup dengan SF-36 telah didokumentasikan pada hampir 4.000 publikasi Ware, 2002.

2.2.3. Cara pengukuran

Penilaian kuesioner SF-36 terdiri dari 2 langkah. Yang pertama, nilai-nilai numerik kategori respon diubah ke dalam skor yang terdapat dalam tabel 2.3. Perhatikan bahwa setiap pilihan jawaban mempunyai skor, sehingga skor yang tinggi menunjukkan keadaan kesehatan yang lebih baik. Setiap pilihan jawaban diberi nilai antara 0-100, skor tersebut mewakili persentase total skor yang dapat dicapai. Langkah kedua, tiap pertanyaan yang berada dalam skala yang sama akan dirata-rata kan untuk mendapatkan 8 nilai dari masing-masing skala. Kemudian nilai dari masing-masing skala tersebut akan dirata-ratakan berdasarkan tabel 2.4. untuk tiap skala. Pertanyaan yang dibiarkan kosong data yang hilang tidak dimasukkan ketika menghitung nilai skala RAND, 2015.