Kerangka Analisis Teknik Pengumpulan Data

adalah strategi komunikasi menantu perempuan dengan mertua perempuan dalam menghadapi konflik di Kota Medan.

3.5. Kerangka Analisis

Langkah awal dari penelitian ini dimulai dengan menelaah dan menganalisis hasil wawancara dengan menantu perempuan yang sudah tinggal bersama dengan mertua perempuan di Kota Medan. Selanjutnya dilakukan penentuan strategi komunikasi yang digunakan oleh menantu perempuan dalam menghadapi konflik dengan mertua perempuan di Kota Medan. Dalam penelitian ini juga, dianalisisis mengenai alasan mengapa tinggal bersama dengan mertua perempuan, penyebab konflik, dan cara menyelesaikan konflik tersebut oleh informan yang sudah tinggal bersama dengan mertua perempuan. Dalam penelitian ini, data yang dikumpulkan dari informan di lapangan akan dilakukan dengan proses pengumpulan data yang dilakukan terus-menerus hingga data jenuh dan teknik analisis data selama di lapangan berdasarkan model Miles dan Huberman. Langkah-langkah dalam analisis data adalah sebagai berikut: Peneliti akan melakukan reduksi data. Data yang diperoleh dari lapangan sangat banyak, sehingga perlu dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi berarti merangkum dan memilih hal-hal apa saja yang pokok, dan berfokus pada hal-hal yang penting. Data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan Sugiyono, 2005: 92.

3.6. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan periset dalam mengumpulkan data Kriyantono, 2006: 91. Penelitian ini menggunakan dua metode pengumpulan data, yaitu: 1. Data primer Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber data pertama dan tangan pertama di lapangan Kriyantono, 2006: 43. Adapun data untuk mendapatkan data primer yaitu: a. Wawancara Universitas Sumatera Utara Menurut Esterberg dalam Sugiyono, 2012: 72 menjelaskan wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Stainback dalam Sugiyono 2012: 318 mengemukakn bahwa dengan wawancara peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi, di mana hal ini tidak bisa ditemukan melalui observasi. b. Observasi Observasi ialah kunjugan ke tempat kegiatan secara langsung, sehingga semua kegiatan yang sedang berlangsung atau objek yang ada tidak luput dari perhatian dan dapat dilihat secara nyata. Semua kegiatan, objek, serta kondisi penunjang yang ada dapat diamati dan dicatat Satori Aan, 2012: 106. 2. Data sekunder Pada umumnya data sekunder berbentuk catatan atau laporan dokumentasi oleh lembaga tertentu Ruslan, 2003: 138. Pengumpulan data dilakukan dengan cara studi kepustakaan yaitu mencari, melihat, dan membuka dokumen, situs-situs, atau buku-buku ilmiah yang berhubungan dengan penelitian.

3.7. Keabsahan Data