1. Asas desentralisasi.
Adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam
sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia Pasal 1 angka 7 Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah.
2. Asas dekonsentrasi.
Adalah pelimpahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada Gubernur sebagai wakil pemerintah dan atau kepada instansi vertikal
diwilayah tertentu Pasal 1 angka 8 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah.
3. Tugas pembantuan.
Adalah penugasan dari pemerintah kepada daerah danatau desa dari pemerintah provinsi kepada kabupatenkota danatau desa serta dari
pemerintah kabupatenkota kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu Pasal 1 angka 9 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang
Pemerintahan Daerah.
1.5.3. Good Governance
1.5.3.1 Pengertian Good Governance
Istilah “Good Governance” mulai muncul dan populer di Indonesia sekitar tahun 1990-an. Dalam penyelenggaraan pemerintahan kita “Good Governance”
menjadi sangat penting dan strategis, mengingat kemunculannya disaat penyelenggaraan pemerintahan Indonesia sedang mengalami distorsi terhadap
efektivitas pelayanan kepada publik. Dalam konsep “Good Governance” atau sering disebut sebagai “tatakelola
kepemerintahan yang baik” untuk membedakan dengan “pemerintahan yang bersih dan berwibawa” clean government, maka “tatakelola kepemerintahan
yang baik”, sebagai kata sifat adalah “cara-cara penyelenggaraan pemerintahan secara efisien dan efektif.
19
19
Bambang Istianto. 2011. Demokratisasi Birokrasi. Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media. hal. 183.
Universitas Sumatera Utara
Pengertian “Good Governance” menurut Healy dan Robinson yang di kutip Hamdi,
20
Adapun pengertian “Good Governance” menurut UNDP dalam sedarmayanti,
mengatakan bahwa “good governance” bermakna tingkat efektivitas organisasi yang tinggi dalam hubungan dengan formulasi kebijakan
dan kebijakan yang senyatanya dilaksanakan, khususnya dalam pelaksanaan kebijakan ekonomi dan kontribusinya pada pertumbuhan, stabilitas dan
kesejahteraan rakyat. Pemerintahan yang baik juga bermakna akuntabilitas transparansi, partisipasi dan keterbukaan.
21
Dengan demikian penerapan konsep good governance
dalam penyelenggaraan kekuasaan pemerintah negara merupakan tantangan tersendiri.
Dalam memahami tentang pengertian “Good Governance” patut menjadi catatan bagi kita agar tidak salah pengertian terhadap istilah “Good Governance” seperti
yang disampaikan oleh Tjokroamidjojo “Good Governance” merupakan proses penyelenggaraan
kekuasaan negara dalam melaksanakan penyediaan public goods and service disebut governance pemerintah atau kepemerintahan, sedangkan istilah yang
lebih populer disebut “Good Governance” kepemerintahan yang baik. Agar good governance dapat menjadi kenyataan dan berjalan dengan baik, maka
dibutuhkan komitmen dan keterlibatan semua pihak yaitu pemerintah dan masyarakat. “Good governance” yang efektif menuntut adanya “aligment”
koordinasi yang baik dan integritas, profesional serta etos kerja dan moral yang tinggi.
22
20
Muchlis Hamdi. 2003. Bunga Rampai Pemerintahan. Jakarta: Yarsif Watampone. hal. 54
21
Sedarmayanti. 2003. Good Governance; Kepemerintahan Yang Baik Dalam Rangka Otonomi Daerah. Bandung: Mandar Maju. hal.2
22
Bintoro Tjokroamidjojo. 2001. Good Governance, Paradigma Baru Ilmu Pemerintahan. Jakarta: ISBM. hal 13.
yaitu sebagai berikut: sebagai suatu pemikiran kontemporer banyak kesalahmengertian, “Good Governance” sering di
artikan sebagai “Clean Government”, Good Government bahkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa, memang tidak difungkiri “good governance” mulai
berkembang dari perhatian terhadap “Clean Government” dan “Good Government”.
Universitas Sumatera Utara
Dari beberapa pengertian mengenai “Good Governance” dan juga karakteristik Good Governance”, terdapat beberapa kesamaan dalam tuntutan
serta sistem politik demokratis terutama yang meliputi; rule of law, transparansi, accountability, konsensus. Dari segi masing-masing tersebut adalah seiring
dengan arti dan makna demokrasi sehingga sistem politik yang demokratis dapat terwujud maka akan membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang memiliki
tatanan penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik, teratur dan tertib.
1.5.3.2 Prinsip-prinsip Good Governance