27
Situasi sosial pembicaraan mencakup situasi resmi formal dan situasi tidak resmi nonformal. Situasi formal berada di lingkungan sekolah dan di lingkungan
kantor kepala desa. Situasi nonformal berada di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan kantor kepala desa.
2.2.2 Kontak Bahasa
Weinreich 1970 Umar, 1993:16 mengemukakan bahwa dua bahasa atau lebih disebut kontak, apabila bahasa-bahasa itu dipergunakan secara bergantian oleh
orang yang sama maka kontak bahasa terjadi pada diri dwibahasawan. Mackey dalam Umar, 1993:16 mengatakan kontak bahasa adalah pengaruh
bahasa yang satu terhadap bahasa yang lain baik langsung maupun tidak langsung, sehingga menimbulkan perubahan bahasa dan mempengaruhi perkembangan bahasa
itu. Kontak bahasa berlangsung bukan hanya di dalam diri perseorangan
melainkan dalam situasi kemasyarakatan, yaitu tempat seseorang mempelajari bahasa kedua. Karena itu, kontak bahasa sering pula dianggap sebagai baguan yang
lebih luas, yaitu kontak budaya. Yang terlibat dalam kontak ini bukan hanya perseorangan, yaitu orang-orang yang mempelajari bahasa kedua, melainkan juga
orang lain. Unsur-unsur bahasa yang sebelumnya mempengaruhi dwibahasawan secara perseorangan kemudian menyebar lebih luas, sehingga pengaruh itu
mendapat penguatan bersama. Pada ekabahasawan menerima pengaruh kontak bahasa, kemudian menggunakannya. Dengan demikian pengaruh tersebut diterima
Universitas Sumatera Utara
28
dan dimasukkan menjadi bagian dari sistem bahasa itu. Pada tingkat ini, dapat dikatakan telah terjadi kontak bahasa.
Kontak bahasa merupakan peristiwa yang sudah terjadi sejak lama dan terus berlangsung hingga saat ini maupun pada masa yang akan datang.
Contoh: Bahasa Indonesia sudah mengalami kontak dengan bahasa lain secara langsung dengan bahasa asing Arab, Belanda, Cina, Sansekerta dan
sebagainya sejak dulu hingga sekarang. Kontak yang telah berlangsung dalam waktu yang lama itu telah
mengakibatkan terjadinya kedekatan kosakata antar bahasa yang mengalami kontak bahasa tersebut. Bahasa Karo juga mengalami kontak bahasa dengan bahasa
Indonesia maka dengan sendirinya sesuai dengan perkembangan zaman bahasa Karo juga mengalami perubahan. Akibat peristiwa kebahasaan terjadi adanya
kontak bahasa yaitu alih kode, campur kode.
2.3 Tinjauan Pustaka