38
BAB 1V PEMBAHASAN
4.1 Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Bilingualisme pada Masyarakat Karo di Desa Pasar X
Bilingualisme menyangkut masalah penggunaan dua bahasa oleh seorang penutur atau sekelompok yang biasanya menggunakan dua bahasa. Bilingualisme
terjadi akibat perpindahan penduduk antara penduduk satu dengan yang lain yaitu etnis batak Toba bedomisili ke Desa Pasar X sehinggga terjadi bilingualisme oleh
penutur asli maupun pendatang.
4.1.1 Perkawinan Campuran
Beberapa suku pendatang ke Desa Pasar X untuk bekerja sebagai tenaga Guru ini beretnis Batak, Jawa, melayu, dan lain sebagainya. Pada awalnya,
mereka yang datang ke desa Pasar X belum berkeluarga dan bahasa yang mereka gunakan adalah bahasa Indonesia. Setelah mereka lama tinggal di desa Pasar X
dan berbaur dengan masyarakat setempat maka mereka kawin campur dengan etnis setempat dan dengan demikian bahasa yang mereka gunakan bukan lagi
bahasa Indonesia melainkan sudah menggunakan percampuran bahasa yaitu bahasa Karo dan bahasa Indonesia.
Di Desa Pasar X masyarakat yang kawin campur dengan suku lain yaitu etnis Karo dengan etnis Batak Toba , etnis Karo dengan etnis Jawa, etnis Karo
Universitas Sumatera Utara
39
dengan etnis India, etnis Karo dengan etnis Melayu, etnis Karo dengan etnis Cina memiliki ± 40 KK. sumber: Seketaris Dusen Desa Pasar X
Dengan terjadinya perkawinan campuran maka penduduk yang berdomisili di Desa Pasar X dapat menguasai bahasa setempat yaitu bahasa Karo, agar
komunikasi antara penduduk pendatang dengan penduduk asli berjalan dengan lancar. Selain itu penduduk setempat juga dapat menggunakan bahasa Indonesia,
agar komunikasi antara penduduk asli dengan pendatang dapat berinteraksi dengan lancar.
Agar tercapainya tujuan komunikasi, bahasa yang mereka gunakan dalam keluarga adalah campuran, yang dominan adalah menggunakan bahasa Indonesia
yang mereka peroleh setelah bahasa pertama B1. Pada saat mereka kembali ke etnis masing-masing, maka mereka kembali menggunakan bahasa pertama B1
yang sering disebut bahasa ibu.
4.1.2 Perpindahan Penduduk
Kabupaten ini memiliki keaneka ragaman sumber daya alam yang besar sehingga memiliki peluang invenstasi yang menjanjikan, selain yang memiliki
sumber daya yang besar, Deli Serdang juga memiliki keanekaragaman budaya yang disemarakkan oleh semua suku-suku yang ada di Nusantara, yang salah
satunya etnis batak Toba, etnis Jawa dan sebagainya. Adapun etnis asli penghuni Deli Serdang adalah suku Karo serta beberapa etnis pendatang ke desa Pasar X
seperti Melayu, Jawa dan paling dominan adalah etnis batak Toba.
Universitas Sumatera Utara
40
Pada awalnya Kecamatan Kutalimbaru dihuni oleh masyarakat Karo dan hanya menggunakan bahasa Karo sebagai alat komunikasi, kemudian seiring
berjalannya waktu masyarakat penutur lain datang berdomisili ke Kecamatan Kutalimbaru yaitu Batak Toba, Jawa, Nias, Melayu, dan lain-lain. Kedwibahasaan
terjadi ketika etnis pendatang berkomunikasi dengan penduduk setempat, lalu etnis pendatang mempelajari bahasa setempat agar komunikasi semakin lancar
terhadap masyarakat Desa Pasar X, maka pendatang dengan penduduk lain dapat menjalin komunikasi lebih lancar dengan masyarakat Desa Pasar X.
Kedatangan etnis lain ke desa Pasar X mengakibatkan masyarakat desa tersebut menjadi bilingual. Masyarakat pendatang yang pada awalnya tidak
mengerti bahasa Karo, seiring berjalannya waktu menjadi mengerti bahasa Karo walaupun tidak sefasih masyarakat penutur yang asli.
4.1.3 Pendidikan