Pengujian Kuat Tarik Tensile Strength

Gambar 2.7 Peralatan VSM Vibrating Sample Magnetometer P2F LIPI Salah satu keistimewaan VSM adalah merupakan vibratorelektrodinamik yang dikontrol menggunakan arus balik. Sampel dimagnetisasi dengan medan magnet homogen. Jika sampel bersifat magnetik, maka medan magnet akan memagnetisasi sampel dengan meluruskan domain magnet. Momen dipol magnet sampel akan menciptakan medan magnet di sekitar sampel, yang biasa disebut magnetic stray field. Ketika sampel bergetar, magnetic stray field dapat ditangkap oleh coil. Medan magnet tersebar tersebut akan menginduksi medan listrik dalam coil yang sebanding dengan momen magnetik sampel. Semakin besar momen magnetik, maka akan menginduksi arus yang semakin besar. Dengan mengukur arus sebagai fungsi medan magnet luar, suhu maupun orientasi sampel, berbagai sifat magnetik bahan dapat dipelajari. Dalam penelitian ini, nilai magnetisasi diukur selain untuk mengetahui kemampuan magnetik nanosfer yang dihasilkan juga untuk mendapatkan informasi komposisi nanosfer. Karakterisasi sifat magnetik dengan VSM, data yang diperoleh dari karakterisasi sifat magnet berupa kurva histeresis dengan sumbu x merupakan medan magnet yang menginduksi sampel dalam satuan Tesla dan sumbu y merupakan magnetisasi sampel dalam satuan emugram. Thresya,2014

2.10.4 Pengujian Kuat Tarik Tensile Strength

Uji tarik adalah salah satu uji tegangan-regangan mekanik yang bertujuan mengetahui kekuatan bahan terhadap gaya tarik. Dengan melakukan uji tarik kita mengetahui bagaimana bahan tersebut bereaksi terhadap tenaga tarikan dan mengetahui sejauh mana material bertambah panjang. Bila kita terus menarik suatu bahan sampai putus, kita akan mendapatkan profil tarikan yang lengkap berupa kurva. Kurva ini menunjukkan hubungan antara gaya tarikan dengan perubahan panjang. Bentuk sampel uji secara umum digambarkan seperti Gambar 2.8 berikut : Universitas Sumatera Utara Gambar 2.8 Uji tarik ASTM D 412 Tipe D Pengujian dilakukan sampai sampel uji patah, maka pada saat yang sama diamati pertambahan panjang yang dialami sampel uji. Kekuatan tarik diukur dari besarnya beban maksimum F maks yang digunakan untuk memutuskan atau mematahkan spesimen bahan dengan luas awal A . Umumnya kekuatan tarik polimer lebih rendah dari baja 70 MPa. Hasil pengujian adalah grafik beban versus perpanjangan elongasi. Tegangan : ฀ ฀ ฀฀฀฀ ฀ 2.5 F maks = Beban yang diberikan arah tegak lurus terhadap penampang spesimen N A = Luas penampang mula-mula spesimen sebelum diberikan pembebanan m 2 = Enginering Stress Nm -2 Regangan : ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀ 2.6 = Enginering Strain ฀ = Panjang mula-mula spesimen sebelum pembebanan Δl = Pertambahan panjang Hubungan antara tegangan dan regangan dirumuskan: ฀ ฀ ฀ 2.7 E = Modulus Elastisitas atau Modulus Young Nm -2 = Enginering Stress Nm -2 = Enginering Strain 2.10.5 DTATG Differential Thermal AnalysisThermo Gravimetric DTA merupakan salah satu metode analisis termal untuk mengukur perubahan kandungan panas entalpi suatu material terhadap suhu. Pada analisis DTA sampel dan pembanding diberikan kalor dengan jumlah yang tetap. Pada saat sampel mengalami perubahan termal, maka akan terjadi penyerapan atau Universitas Sumatera Utara pembebasan panas, maka akan terjadi perubahan suhu. Perbedaan suhu sampel dan pembanding diukur secara kontinu seiring dengan waktu ∆T = T sampel - T pembanding 2.8 Kurva yang didapat merupakan plot antara suhu dengan perubahan panas. Pada proses endotermik penyerapan panas maka akan menyebabkan kurva membelok ke bawak membentuk lembah, sedangkan pada proses eksotermik pembebasan panas akan menyebabkan kurva membentuk puncak Daniels, 1973 Analisis TG berdasarkan pengukuran perubahan berat suatu material jika temperatur dinaikkan secar linear. Hasil yang didapat berupa kurva termogram temperatur dengan perubahan berat atau persen berat. Pengukuran dengan TGA umumnya digunakan untuk mengetahui suhu optimum pengeringan zat pada analisa gravimetri. Selain itu, analisis dengan TGA juga digunakan untuk memperkirakan reaksi dekomposisi yang berlangsung selama pemanasan. Pada penelitian ini, analisis DTATG digunakan untuk menentukan suhu kalsinasi serta ttransformasifasa pada hasil mixing Daniels, 1973. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang