BaFe
12
O
19
: FeB dimana, A = 100 :0 berat; B = 97:3 berat; C = 95:5 berat; D = 93:7 berat]
Berdasarkan hasil pengukuran nilai bulk sensity maka ditampilkan plot nilai densitas sampel terhadap variasi komposisi filler silicone rubber seperti ditunjukkan pada
Gambar 4.4. Secara umum penggunaan filler polimer pada pembuatan magnet berbasis komposit terhadap nilai densitas sampel memiliki kecenderungan untuk
semakin menurun sebanding dengan peningkatan komposisi polimer yang dipakai. Densitas awal silicone rubber yang digunakan sebesar 0,8 ×10
-3
kgm³. Dalam Gambar 4.4 terlihat bahwa densitas tertinggi dihasilkan dari sampel magnet
komposit yang menggunakan 20 berat filler silicone rubber. Penurunan nilai densitas pada sampel yang menggunakan filler silicone rubber cenderung bergerak
semakin melambat pada komposisi polimer yang lebih tinggi. Dengan demikian tingkat homogenitas pencampuran antara bahan magnetik dan polimer harus
mendapat perhatian penting untuk menjaga keseragaman sampel magnet komposit BaFe
12
O
19
tersebut. Penurunan nilai densitas sampel diperkirakan memiliki pengaruh terhadap penurunan sifat magnetik seperti yang akan dibahas
selanjutnya. Dan sama seperti nilai hasil pengukuran true density setelah kalsinasi, nilai bulk density magnet komposit dengan matrik Barium Heksaferit cenderung
semakin menurun dengan bertambahnya penambahan FeB.
4.5 Hasil Pengujian Sifat Magnet
Sifat kemagnetan Barium Heksaferit BaFe
21
O
19
dapat diidentifikasi dengan pengujian VSM Vibrating Sample Magnetometer. Sifat kemagnetan suatu
bahan dapa t diketahui dari kurva yaitu besarnya magnetisasi saturasi
s
, magnetisasi remanansi
r
, dan koersivitas H
c
. Hasil pengujian VSM serbuk Barium Heksaferit dengan penambahan 3 berat FeB dan magnet komposit
Barium Heksaferit dengan penambahan 20 Silicone Rubber ditunjukkan pada Gambar 4.5.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.5 Kurva Histeresis bahan a. Barium Heksaferit dengan penambahan 3 FeB dengan suhu kalsinasi 900°C b. Magnet komposit
Barium Heksaferit-3FeB dengan penambahan 20 Silicone Rubber
Dari Gambar 4.5 a dapat dilihat bahwa terjadi penyempitan kurva histerisis pada BaFe
12
O
19
dengan penambahan 3 berat FeB akibat pengaruh nilai koersitvitas yang kecil. Berbanding terbalik dengan hasil VSM serbuknya
pada Gambar 4.5 b terlihat pelebaran kurva histerisis magnet komposit akibat nilai koersivitas yang lebih besar tetapi nilai remanansinya kecil.
Berdasarkan Gambar 4.5 maka dapat diperoleh nilai sifat kemagnetan bahan pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Data Hasil Pengujian VSM serbuk Barium Heksaferit dengan penambahan 3berat FeB dan magnet komposit BaFe
12
O
19
-FeB dengan penambahan 20 berat silicone rubber
Sampel uji berat
σ
s
×4π.10
-7
Wb.mkg σ
r
×4π.10
-7
Wb.mkg jH
c
×
Am
Bhmax
×
Jm
3
97 BaFe
12
O
19
: 3 FeB
41,41 23,35
0,53 0,19
80BaFe
12
O
19
+FeB : 20 SiR
35,84 18,63
2,85 0,06
-20000 -10000
10000 20000
-40 -20
20 40
Wb.m kg
H
ext
14 Am a
b
Universitas Sumatera Utara
Pada Tabel 4.3 nilai remanensi
r
dan nilai koersivitas jH
c
masing-masing 23,35
×4π.10
-7
Wb.mkg dan 0,53×
Am. Pada penelitian ini, dengan penambahan FeB, nilai koersivitas dan magnetisasi remanen yang dihasilkan semakin kecil bila
dibandingkan dengan Barium Heksaferit murni yang memiliki nilai koersivitas 1,99×
Am Nowosielski,dkk. 2007. Berdasarkan hasil XRD pada Gambar 4.5, penambahan FeB menghasilkan fasa baru Fe
2
O
3
yang jumlahnya lebih banyak. Seperti diketahui Fe
2
O
3
bersifat anti ferromagnetik sehingga mempengaruhi nilai medan koersivitas serbuk Barium Heksaferit yang bersifat ferrimagnetik dan
merupakan jenis hard magnet. Dari Tabel 4.3 juga dapat dilihat bahwa dengan penambahan silicone rubber
terjadi peningkatan
nilai medan
koersitvitas sebesar
2,85×
Am, bila
dibandingkangkan dengan nilai koersivitas serbuk BaFe
12
O
19
dengan penambahan FeB yang memiliki nilai lebih kecil yaitu 0,53×
Am. Akan tetapi berbanding terbalik deng
an nilai koersivitasnya, besar magnetisasi remanasi
r
, magnetisasi saturasi
s
dan energi produk Bhmax magnet komposit dengan filler silicone rubber jauh lebih kecil dibandingkan dengan hasil dari nilai serbuknya. Hal ini
menunjukkan bahwa nilai koersivitas yang tinggi pada penambahan silicone rubber diperlukan medan magnet luar yang besar untuk memagnetisasi bahan karena sifat
silicone rubber yang bersifat paramagnetik sehingga lebih banyak domain magnetik untuk disearahkan.
4.6 Hasil Pengujian Kekuatan Tarik