Oleh karena itu untuk menghitung nilai densitas suatu material yang memiliki bentuk yang tidak teratur bulk density digunakan metode Archimedes
yang persamaannya sebagai berikut:
` 2.4
Dimana : ρ
= Densitas sampel kgm³ ρ
air
= Densitas air kgm³ m
k
= Massa sampel setelah kering kg m
b
= Massa sampel setelah direndam 3 menit di dalam aquades kg
2.10.2 XRD X-Ray Diffraction
Sinar X merupakan gelombang elektromagnetik yang dapat digunakan untuk mengetahui struktur kristal dan fasa suatu dengan sudut datang sebesar ,maka
sebagian sinar dihamburkan oleh bidang atom dalam kristal. Berkas sinar x yang dihamburkan dalam arah-arah tertentu akan menghasilkan puncak-puncak difraksi
yang dapat diamati dengan peralatan X-Ray Diffraction Cullity,1978. Fenomena interaksi dan difraksi sudah dikenal pada ilmu optik. Standart
pengujian laboratorium fisika adalah untuk menentukan jarak antara dua gelombang dengan mengetahui panjang gelombang sinar, dengan mengukur sudut
berkas sinar yang terdifraksi. Pengujian ini merupakan aplikasi langsung dari pemakaian sinar-X untuk menentukan jarak antar atom adalam kristal.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.6 Difraksi Bidang Atom Gambar 2.6 menunjukkan suatu berkas sinar X dengan panjang gelombang
jatuh pada sudut θ pada sekumpulan bidang atom berjarak d. Sinar yang dipantulkan dengan sudut θ hanya dapat yang berdekatan, dan menempuhkan
jarak sesuai dengan perbedaan kisi yaitu sama dengan panjang gelombang n . Menurut syarat terjadinya difraksi, beda lintasan merupakan kelipatan bilangan
bulat dari panjang, sehingga hal tersebut dirumuskan W.L.Brag dengan : n = 2d sinθ
2.4
n = orde difraksi n = bilangan bulat = panjang sinar –X gelombang m
d = jarak antar bidang m θ = sudut difraksi
o
Untuk mengetahui fasa dan struktur material yang diamati dapat dilakukan dengan cara sederhana, yaitu dengan cara membandingkan nilai d yang terukur dengan
nilai d pada data standart. Data d standart dapat diperoleh melalui Joint Commitee On Powder Difraction Standart JCPDS atau dengan metode Hanawalt file.
Cullity,1978
2.10.3 VSM Vibrating Sample Magnetometer
Vibrating Sample Magnetometer VSM merupakan salah satu jenis peralatan yang digunakan untuk mempelajari sifat magnetik bahan. Dengan alat ini
akan dapat diperoleh informasi mengenai besaran – besaran sifat magnetik
sebagai akibat perubahan medan magnet luar yang digambarkan dalan kurva histeresis, sifat magnetik bahan sebagai akibat perubahan suhu, dan sifat-sifat
magnetik sebagai fungsi sudut pengukuran atau kondisi anisotropik bahan.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.7 Peralatan VSM Vibrating Sample Magnetometer P2F LIPI Salah satu keistimewaan VSM adalah merupakan vibratorelektrodinamik yang
dikontrol menggunakan arus balik. Sampel dimagnetisasi dengan medan magnet homogen. Jika sampel bersifat magnetik, maka medan magnet akan
memagnetisasi sampel dengan meluruskan domain magnet. Momen dipol magnet sampel akan menciptakan medan magnet di sekitar sampel, yang biasa
disebut magnetic stray field. Ketika sampel bergetar, magnetic stray field dapat ditangkap oleh coil. Medan magnet tersebar tersebut akan menginduksi medan
listrik dalam coil yang sebanding dengan momen magnetik sampel. Semakin besar momen magnetik, maka akan menginduksi arus yang semakin besar.
Dengan mengukur arus sebagai fungsi medan magnet luar, suhu maupun orientasi sampel, berbagai sifat magnetik bahan dapat dipelajari. Dalam penelitian ini, nilai
magnetisasi diukur selain untuk mengetahui kemampuan magnetik nanosfer yang dihasilkan juga untuk mendapatkan informasi komposisi nanosfer.
Karakterisasi sifat magnetik dengan VSM, data yang diperoleh dari karakterisasi sifat magnet berupa kurva histeresis dengan sumbu x merupakan medan magnet
yang menginduksi sampel dalam satuan Tesla dan sumbu y merupakan magnetisasi sampel dalam satuan emugram. Thresya,2014
2.10.4 Pengujian Kuat Tarik Tensile Strength