Gambar 4.3 bagian a merupakan pola XRD ferro boron FeB yang memiliki fasa tunggal ferro boron FeB. Ferro Boron memiliki struktur
kristal orthorombic dan mempunyai parameter kisi a = b = c = 90°C dengan nilai a = 4,0641Å, b = 5,5240 Å, dan c = 2,9462 Å pada bidang hkl: 101,
111, 021, 210, 130, dan 320. Dari Gambar 4.3 b dapat dilihat pola XRD 100wt BaFe
12
O
19
terdapat dua fasa yaitu BaFe
12
O
19
Barium Heksaferit sebagai fasa mayoritas dan
Fe
2
O
3
hematit merupakan fasa minoritas yang terdapat pada sudut 35,64°. Dari tabel Hanawalt fasa BaFe
12
O
19
mempunyai strutur kristal heksagonal dengan parameter kisi a = b ≠ c dengan nilai a = 5,892 Å, c = 23,183 Å dan
volume sel 696,406 Å
3
. Fasa Fe
2
O
3
mempunyai struktur kristal trigonal- heksagonal rombohedral axes dengan parameter kisi a = b = 5.0356 Å, c =
13.7489 Å. Pada Gambar 4.3 c dapat dilihat hasil XRD sampel BaFe
12
O
19
dengan penambahan 3 berat FeB terdapat fasa Barium Heksaferit dan hematit. Pada
penambahan 3 berat FeB fasa hematit dan intensitas tiap – tiap puncak
kristal cenderung meningkat. Hal ini disebabkan penambahan FeB menyebabkan unsur Fe semakin banyak, dan teroksidasi ketika diberi
perlakuan suhu tinggi sehingga membentuk fasa baru yaitu Fe
2
O
3
. Dan boron
B yang hanya berkisar 17-20 pada paduan logam FeB berdifusi meningkatkan intensitas puncak-puncak fasa Barium Heksaferit.
Semakin banyaknya terbentuk fasa hematit pada pencampuran serbuk Barium Heksaferit dan FeB ini akan mempengaruhi sifat magnet dari sampel
yang dapat dilihat pada hasil VSM yang ditampilkan Gambar 4.5.
4.4 Hasil Pengujian Bulk Density
Hasil pengukuran bulk density untuk magnet komposit Barium Heksaferit dengan penambahan FeB sebagai matrik dan filler silicone rubber
diperlihatkaln pada Tabel 4.2.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Data Hasil Pengujian Bulk Density
Keterangan: A, B, C, dan D adalah perbandingan BaFe
12
O
19
: FeB dimana: A = 100 :0 berat; B = 97:3 berat; C = 95:5 berat; D = 93:7 berat
Dari Tabel 4.2 dapat dilihat nilai densitas maksimum berada pada 20 wt silicone rubber dengan nilai 2,251×10
-3
kgcm
3
dan nilai densitas minimum pada komposisi 50berat dengan nilai 1,518×10
-3
kgcm
3
. Dari Tabel 4.2 dapat digambarkan grafik hubungan penambahan silicone rubber terhadap nilai bulk density Barium Heksaferit-
FeB seperti ditunjukkan pada Gambar 4.5.
Gambar 4.4 Grafik hubungan antara penambahan silicone rubber terhadap nilai bulk density Barium Heksaferit-FeB [Keterangan: A, B, C, dan D adalah perbandingan
20 30
40 50
1,5 1,6
1,7 1,8
1,9 2,0
2,1 2,2
2,3
Bulk Den sity
g cm
Silicone Rubber wt
A B
C D
Massa Silicone Rubber berat
Bulk Density ×10
-3
kgcm
3
A B
C D
20 1,917
2,228 2,251
2,027 30
1,779 1,785
2,054 1,929
40 1,668
1,712 1,856
1,828 50
1,518 1,560
1,656 1,566
Universitas Sumatera Utara
BaFe
12
O
19
: FeB dimana, A = 100 :0 berat; B = 97:3 berat; C = 95:5 berat; D = 93:7 berat]
Berdasarkan hasil pengukuran nilai bulk sensity maka ditampilkan plot nilai densitas sampel terhadap variasi komposisi filler silicone rubber seperti ditunjukkan pada
Gambar 4.4. Secara umum penggunaan filler polimer pada pembuatan magnet berbasis komposit terhadap nilai densitas sampel memiliki kecenderungan untuk
semakin menurun sebanding dengan peningkatan komposisi polimer yang dipakai. Densitas awal silicone rubber yang digunakan sebesar 0,8 ×10
-3
kgm³. Dalam Gambar 4.4 terlihat bahwa densitas tertinggi dihasilkan dari sampel magnet
komposit yang menggunakan 20 berat filler silicone rubber. Penurunan nilai densitas pada sampel yang menggunakan filler silicone rubber cenderung bergerak
semakin melambat pada komposisi polimer yang lebih tinggi. Dengan demikian tingkat homogenitas pencampuran antara bahan magnetik dan polimer harus
mendapat perhatian penting untuk menjaga keseragaman sampel magnet komposit BaFe
12
O
19
tersebut. Penurunan nilai densitas sampel diperkirakan memiliki pengaruh terhadap penurunan sifat magnetik seperti yang akan dibahas
selanjutnya. Dan sama seperti nilai hasil pengukuran true density setelah kalsinasi, nilai bulk density magnet komposit dengan matrik Barium Heksaferit cenderung
semakin menurun dengan bertambahnya penambahan FeB.
4.5 Hasil Pengujian Sifat Magnet