Karakteristik Sampel Penelitian Pembahasan

5.2 Pembahasan

5.2.1 Karakteristik Sampel Penelitian

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat dilihat berdasarkan jenis kelamin bahwa didapati lebih banyak laki-laki pada kelompok pasien stroke iskemik yaitu sebanyak 14 orang 60,9, sedangkan untuk jenis kelamin perempuan sebanyak 9 orang 39,1. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Marisa 2014 di RSU dr.Soedarso Pontianak didapati jumlah responden laki-laki lebih banyak daripada wanita yaitu sebanyak 60 orang dari 90 responden 66. Hasil ini pun didukung dengan Stroke Association 2012 yang mengemukakan bahwa stroke lebih sering menyerang pria dibanding wanita hingga usia dewasa akhir, namun pada usia lanjut wanita memiliki kecenderungan terkena stroke sama atau bahkan lebih dari pria. Berdasarkan usia sampel penelitian ini, didapati nilai rerata usia pasien stroke iskemik adalah 60, 83 SD ± 7,499 dan 60,74 SD ± 6,903 untuk kelompok non-stroke. Setelah dikelompokkan dapat dilihat bahwa kelompok usia terbanyak pada pasien stroke iskemik adalah kelompok usia 56-65 tahun yaitu sebanyak 11 orang 47,8. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Stroke Association 2012 bahwa risiko mengalami stroke akan meningkat dua kali lipat setelah usia di atas 55 tahun. Selain itu, penelitian sebelumnya di Cina didapati nilai rerata usia 212.000 responden yang didapat selama follow up 10 tahun adalah 54 tahun dari rentang usia 40-79 tahun Zhou et al., 2008. Berdasarkan faktor risiko yang dimiliki, dapat dilihat bahwa faktor risiko terbanyak yang dimiliki oleh kelompok pasien stroke iskemik adalah aktivitas fisik yang kurang dengan persentase sebesar 78,3 , diikuti adanya hipertensi sebesar 65,2 , diabetes melitus sebesar 47,8 , riwayat keluarga sebesar 34,8 , penyakit jantung sebesar 30,4 , dan yang paling sedikit adalah riwayat strokeTIA sebelumnya sebesar 13,0 . Sedangkan pada kelompok non-stroke, dapat dilihat bahwa faktor risiko terbanyak yang dimiliki adalah hipertensi dengan persentase sebesar 73,9 , diikuti kurangnya aktivitas fisik sebesar 69,6 , diabetes melitus sebesar 43,5 , penyakit jantung sebesar 30,4 , riwayat keluraga sebesar 13,0 , dan tidak ada sama sekali yang memiliki riwayat strokeTIA sebelumnya.

5.2.2 Hubungan Obesitas dengan Kejadian Stroke Iskemik