diabetes melitus sebesar 43,5 , penyakit jantung sebesar 30,4 , riwayat keluraga sebesar 13,0 , dan tidak ada sama sekali yang memiliki riwayat
strokeTIA sebelumnya.
5.2.2 Hubungan Obesitas dengan Kejadian Stroke Iskemik
Berdasarkan kategori indeks massa tubuh yang diteliti, pada kelompok pasien stroke iskemik terdapat pasien dengan obesitas sebanyak 12 orang 52,2,
sedangkan pada kelompok non-stroke dapat dilihat bahwa sampel non-obesitas lebih banyak yaitu sebanyak 14 orang 61,9.
Setelah dilakukan uji statistik dengan menggunakan uji Chi Square dari data tersebut hasilnya menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan
antara obesitas dengan kejadian stroke iskemik dengan nilai p 0,05 p=0,375. Hasil ini berbeda dengan penelitian meta analisis sebelumnya oleh
Strazzullo et al., 2010 yang menemukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara obesitas dengan kejadian stroke iskemik dengan nilai p 0,05
p=0.002 pada 2.274.961 orang Barat maupun Timur dari 10 negara melalui data artikel orisinil yang memenuhi kriteria inklusi. Hal ini bisa saja terjadi karena
beberapa hal seperti perbedaan parameter IMT yang digunakan berdasarkan kriteria WHO yang mengklasifikasikan obesitas jika IMT ≥ 30 kgm
2
, sementara peneliti menggunakan kriteria Asia-Pasifik yang mengklasifikasikan obesitas jika
IMT ≥ 25 kgm
2
. Penelitian terdahulu oleh Sacco et al., 2003 menyatakan bahwa obesitas
sentral adalah faktor risiko independen yang potensial untuk stroke iskemik dalam semua kelompok ras dan etnis, dan efeknya lebih kuat dibandingkan dengan
indeks massa tubuh. Diperkuat oleh Sugondo 2009 yang menerangkan bahwa obesitas sentral merupakan indikator penting terhadap perubahan metabolik dan
kelainan kardiovaskular yang memiliki hubungan sebab-akibat dengan kejadian stroke iskemik melalui sindrom metabolik yang timbul. Penelitian Morag et al.,
2005 menyatakan bahwa sindrom metabolik meningkatkan risiko terjadinya
stroke iskemik karena keadaan pro-inflamasi yang ditimbulkan meningkatkan manifestasi penyakit vaskular melalui progresifitas aterosklerosis.
5.2.3 Hubungan Kebiasaan Merokok dengan Kejadian Stroke Iskemik