37
3.8 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Metode dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data sekunder dari berbagai
sumber.
3.8.1 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif pada umumnya digunakan untuk memberikan informasi mengenai variabel-variabel penelitian di
dalam suatu penelitian. Analisis statistik deskriptif akan memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai minimum,
maksimum, rata –rata mean, dan standar deviasi yang dihasilkan
dari variabel penelitian.
3.8.2 Pengujian Asumsi Klasik
Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah model regresi berganda. Untuk menghasilkan suatu model
yang baik, analisis regresi memerlukan pengujian asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis. Pengujian asumsi klasik
tersebut meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi.
a. Uji Normalitas
Menurut Erlina 2008:102, tujuan uji normalitas data adalah untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau
Universitas Sumatera Utara
38
residual memiliki distribusi normal”. Dengan melakukan uji Kolmogorav- Smirnov terhadap model yang diuji, cara ini dapat mendeteksi apakah
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Kriteria pengambilan keputusan adalah apabila nilai signifikan atau probabilitas
0,05, maka residual tidak memiliki distribusi normal. Selain itu, uji normalitas juga dapat dilakukan dengan melakukan
analisis grafik normal probability plot dan grafik histogram. Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas menurut Ghozali 2005:110
sebagai berikut : 1.
Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi
normal, mmaka model regresi memenuhi asumsi normalitas 2.
Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi
normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya kolerasi antara variabel independen. Uji
multikolinearitas dapat dilakukan dengan melakukan uji korelasi antara variabel independen dengan menggunakan tolerance dan varians inflating
faktor VIF. VIF merupakan suatu jumlah yang menunjukkan variabel independen dapat dijelaskan oleh variabel independen lain dalam
persamaan regresi.
Untuk mengetahui
terjadi atau
tidaknya multikolinearitas dapat diketahui dengan kriteria berikut ini:
Jika VIF 10, maka tidak terjadi multikolineritas Jika VIF 10, maka terjadi multikolinearitas
Universitas Sumatera Utara
39
Jika tolerance 0.01, maka terjadi multikolinearitas Jika tolerance 0.01, maka tidak terjadi multikolinearitas
c. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali 2005:105 “uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakan dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain”. Model regresi yang baik adalah tidak terjadinya heteroskedastisitas. Cara mendeteksi ada atau
tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen. Menurut Ghozali 2005:105 dasar
analisis menetukan ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu : 1.
Jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2.
Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik yang menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
Menurut Ghozali 2005:95 “uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan
pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya”. Cara yang dapat dilakukan untuk mendeteksi ada atau
tidaknya autokorelasi adalah dengan melakukan uji Durbin Watson.
3.9 Pengujian Hipotesis