Uji Asumsi Normalitas Uji Multikolinearitas

46

4.2.2 Uji Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan pengujian regresi linier berganda terhadap hipotesis penelitian, maka terlebih dahulu perlu dilakukan suatu pengkajian untuk mengetahui ada tidaknya pelanggaran terhadap asumsi- asumsi klasik. Hasil pengujian hipotesis yang baik adalah pengujian yang tidak melanggar asumsi-asumsi klasik yang mendasari model regresi linier berganda. Asumsi-asumsi klasik dalam penelitian ini meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas.

4.2.2.1 Uji Asumsi Normalitas

Dalam penelitian ini, uji normalitas terhadap residual dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Tingkat signifikansi yang digunakan . Dasar pengambilan keputusan adalah melihat angka probabilitas , dengan ketentuan sebagai berikut. Jika nilai probabilitas 0,05, maka asumsi normalitas terpenuhi. Jika probabilitas 0,05, maka asumsi normalitas tidak terpenuhi. Universitas Sumatera Utara 47 Tabel 4.3 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Resi dual N 105 Kolmogorov-Smirnov Z 1.075 Asymp. Sig. 2-tailed .198 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: hasil olahan software SPSS Perhatikan bahwa berdasarkan Tabel 4.3, diketahui nilai probabilitas atau Asymp. Sig. 2-tailed sebesar 0,198. Karena nilai probabilitas , yakni 0,198, lebih besar dibandingkan tingkat signifikansi, yakni 0,05. Hal ini berarti asumsi normalitas terpenuhi. Gambar 4.1 dan Gambar 4.2 merupakan output dari SPSS. Perhatikan bahwa kurva pada histogram berbentuk kurva normal, sehingga disimpulkan bahwa asumsi normalitas error dipenuhi. Di samping itu pada normal probability plot Gambar 4.2, titik-titik menyebar cukup dekat pada garis diagonal, maka disimpulkan bahwa asumsi normalitas dipenuhi. Universitas Sumatera Utara 48 S umber : hasil olahan software spss Gambar 4.1 Histogram untuk Pengujian Asumsi Normalitas Sumber: hasil olahan software SPSS Gambar 4.2 Normalitas dengan Normal Probability Plot Universitas Sumatera Utara 49

4.2.2.2 Uji Multikolinearitas

Untuk memeriksa apakah terjadi multikolinearitas atau tidak dapat dilihat dari nilai variance inflation factor VIF. Nilai VIF yang lebih dari 10 diindikasi suatu variabel bebas terjadi multikolinearitas Ghozali, 2013. Tabel 4.4 Uji Multikolinearitas Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant Current Ratio .638 1.567 Debt to Equity Ratio .639 1.566 Total Asset Turnover .994 1.007 Net Profit Margin .988 1.013 Sumber: hasil olahan software SPSS Perhatikan bahwa berdasarkan Tabel 4.4, nilai VIF dari variabel current ratio adalah 1,567, nilai VIF dari variabel debt to equity ratio adalah 1,566, nilai VIF dari variabel total asset turnover adalah 1,007, dan nilai VIF dari variabel net profit margin adalah 1,013. Karena masing-masing nilai VIF tidak lebih besar dari 10, maka tidak terdapat gejala multikolinearitas yang berat.

4.2.2.3 Uji Asumsi Autokorelasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pertumbuhan Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2010

1 36 101

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013

2 85 108

Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Likuiditas Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012”

5 79 104

Analisis Pengaruh Tingkat Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas Dan Profitabilitas Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Dalam LQ45 Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 34 114

Analisis Pengaruh Tingkat Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas dan Profitabilitas Terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Manufaktur dalam LQ45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 29 7

Analisis Pengaruh Rasio Keuangan (Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas, Dan Profitabilitas) Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan Syariah Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010 - 2015

0 3 83

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS, SOLVABILITAS, DAN AKTIVITAS TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA PERIODE 2002-2005.

0 1 10

Pengaruh rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, dan aktivitas terhadap perubahan laba : studi empiris di perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2012.

0 0 132

Pengaruh rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, dan aktivitas terhadap perubahan laba studi empiris di perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007 2012

0 0 130

Pengaruh Pertumbuhan Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2010

0 1 22